Kalbe Farma Gunakan AI untuk Membuat Obat

Uli Febriarni
Sabtu 24 Februari 2024, 13:51 WIB
Fasilitas "Research and Development (R&D) anak usaha Kalbe Farma, PT Kalbio Global Medika, di Cikarang, Jawa Barati (Sumber: Antara Foto)

Fasilitas "Research and Development (R&D) anak usaha Kalbe Farma, PT Kalbio Global Medika, di Cikarang, Jawa Barati (Sumber: Antara Foto)

Penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) mulai diimplementasikan di berbagai industri termasuk farmasi, salah satunya oleh PT Kalbe Farma Tbk.

Perusahaan ini memanfaatkan AI di segala lini perusahaan, dimulai dari riset temuan obat baru hingga penjualan.

Head of AI Center Kalbe Farma, Edwin Simjaya, menjelaskan bahwa sebagai perusahaan healthcare di Indonesia, Kalbe memiliki mimpi untuk drug discovery atau penemuan obat dengan AI.

Baca Juga: Startup Studio Indonesia Batch 8 Resmi Dimulai, Ini 17 Startup Terpilih

"Jadi bagaimana caranya memanfaatkan AI untuk menemukan obat baru, yang sekarang penyakit-penyakit yang belum ada obatnya," kata dia, dikutip dari Katadata, Sabtu (24/2/2024).

Selain untuk penemuan obat, Kalbe memanfaatkan AI untuk kegiatan di seluruh lini bisnisnya. Misalnya dimanfaatkan untuk predictive maintenance.

'Jadi mesin-mesin Kalbe ditaruh IoT (Internet of Things) untuk memonitor datanya, kemudian datanya masuk, dan kemudian dibuatkan model AI untuk bisa memprediksi Kapan mesinnya bisa rusak," kata Edwin.

Implementasi AI juga dimanfaatkan Kalbe untuk melakukan prediksi permintaan obat-obatan. Seperti saat Idul Fitri, di mana banyak masyarakat yang menunaikan ibadah puasa, yang kemungkinan besar membutuhkan obat untuk lambung seperti Promag.

Prediksi data AI tersebut, untuk memberikan petunjuk dalam melakukan purchasing bahan baku. AI juga dimanfaatkan untuk melihat pencampuran obat sudah baik. Caranya, pakai AI vision berupa kamera.

Penggunaan AI juga diterapkan tidak hanya proses produksi, tetapi juga penjualan.

Baca Juga: BLISSOO, Nama Agensi Jisoo BLACKPINK

"Yakni, dengan mengembangkan rekomendasi sistem untuk mendapat produk yang sesuai dengan target pasar yang dituju oleh tim pemasaran," lanjut dia.

Sebelum Kalbe Farma, sebuah laporan yang dipublikasikan oleh Pharmaceutical Technology mengungkap, raksasa farmasi AstraZeneca telah mencapai kesepakatan dengan perusahaan bioteknologi AbSci Corporation, untuk mengembangkan terapi antibodi untuk kanker.

Yang istimewa dari laporan itu, kedua perusahaan diketahui menggunakan AI untuk mendukung proyek kolaborasi tersebut.

"Kemitraan ini, menambah daftar kesepakatan antar perusahaan farmasi besar dan bisnis AI yang masih muda, untuk mengembangkan pengobatan baru sebuah penyakit dan memangkas biayanya," ulas laman Financial Times.

Pendiri dan kepala eksekutif Absci, Sean McClain, mengatakan bahwa penerapan prinsip-prinsip teknik pada penemuan obat, telah meningkatkan potensi keberhasilan dan mengurangi waktu yang dihabiskan dalam pengembangan.

"Kami bangga dapat bekerja sama dengan AstraZeneca untuk memanfaatkan AI kami, guna menghadirkan pengobatan baru bagi pasien onkologi," lanjut Sean McClain.

Absci, berbasis di Washington dan memiliki laboratorium penelitian AI di New York, menghasilkan data eksklusif dengan mengukur jutaan interaksi antar protein. Jutaan sampel protein itu kemudian dimasukkan ke dalam model AI generatif mereka, dan dilatih sampai menemukan antibodi baru.

Teknologi semacam itu sangat menjanjikan dalam bidang penyakit langka. Manfaat AI dalam hal penghematan biaya dan waktu, telah memungkinkan uji coba obat-obatan yang sebelumnya tidak akan efektif dari segi biaya.

Baca Juga: Jadi Koleksi Perdana Kolaborasi dengan ITZY, Bezel dan Tali Jam Tangan Ini Berbahan Resin dari Nabati

Sebelumnya lagi, sebuah tim di Harvard Medical School dan Massachusetts General Hospital, telah mengembangkan metode berbasis kecerdasan buatan untuk menyaring obat-obatan yang tersedia saat ini sebagai pengobatan yang mungkin untuk penyakit Alzheimer.

Metode ini dapat menjadi cara yang cepat dan murah, dalam mengubah terapi yang sudah ada menjadi pengobatan baru untuk kondisi neurodegeneratif yang progresif dan melemahkan. Metode ini diklaim dapat membantu mengungkap target baru yang belum dieksplorasi untuk terapi dengan menunjukkan mekanisme kerja obat.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Startup06 Desember 2024, 19:15 WIB

Nex-BE Fest 2024: Mempertermukan Puluhan Startup dengan BUMN

Event ini juga termasuk upaya untuk menyinergikan startup dan BUMN.
Nex-BE Fest 2024. (Sumber: istimewa)
Automotive06 Desember 2024, 18:27 WIB

Dukung Elektrifikasi Pasar, Geely Auto Bermitra dengan Diler Indonesia

Kolaborasi ini menjadi langkah penting Geely dalam mengelektrifikasi pasar otomotif Indonesia.
Geely Auto resmi menjalin kerja sama dengan beberapa diler di Indonesia. (Sumber: dok. geely)
Startup06 Desember 2024, 18:13 WIB

Ringkas Resmi Berkantor di BSD City Tangerang, Perkaya Ekosistem Teknologi di Digital Hub

Kantor baru Ringkas di Biomedical Campus akan mendukung kantor pusat di Jakarta.
Ringkas kini berkantor di BSD City. (Sumber: istimewa)
Automotive06 Desember 2024, 17:59 WIB

New Honda PCX160 Mengaspal di Indonesia, Punya 3 Model

New Honda PCX160 mampu meningkatkan rasa percaya diri sekaligus menghadirkan kenyamanan kelas atas.
New Honda PCX160. (Sumber: Honda)
Techno06 Desember 2024, 16:55 WIB

Spotify Wrapped 2024 Sudah Tersedia, Siniarnya Kini Ditenagai NotebookLM

Hal ini akan merinci artis, lagu, podcast favorit, dan banyak lagi.
Spotify Wrapped 2024. (Sumber: Spotify)
Techno06 Desember 2024, 16:24 WIB

Samsung One UI 7 Beta Resmi Dilansir, Tawarkan Fitur-fitur Canggih

One UI 7 menawarkan platform dengan AI yang memiliki kontrol paling intuitif.
Samsung One UI 7. (Sumber: Samsung)
Techno06 Desember 2024, 15:17 WIB

Bitcoin Tembus Rp1 MIliar Lebih untuk Pertama Kalinya, Berlanjut Hingga 2025?

Yang terjadi saat ini bukan merupakan akhir dari siklus bullish yang terjadi.
ilustrasi bitcoin.
Techno06 Desember 2024, 14:37 WIB

Microsfot 365 Copilot Kini Dapat Memahami Konten dalam Bahasa Indonesia

Percepat Transformasi AI Nasional, Microsoft 365 Copilot Dukung Bahasa Indonesia.
Microsoft 365 Copilot kini tersedia dalam Bahasa Indonesia. (Sumber: istimewa)
Lifestyle05 Desember 2024, 20:17 WIB

Toko Pop-Up Pertama Autry di Singapura di Bandara Jewel Changi

Pengalaman Berbelanja yang Berkelanjutan dan Imersif.
Ilustrasi sepatu Autry. (Sumber: autry)
Techno05 Desember 2024, 18:15 WIB

Hitachi Vantara dan Virtana Merevolusi Cloud Hibrid dengan Otomatisasi yang Didukung AI

Integrasi Alat yang Didukung AI: Peningkatan efisiensi infrastruktur dan optimalisasi biaya.
Ilustrasi komputasi awan hybrid. (Sumber: null)