Universal Music Akan Menarik Musik Mereka dari Platform TikTok, Dipicu AI dan Masalah Kompensasi Artis

Uli Febriarni
Rabu 31 Januari 2024, 16:32 WIB
Universal Music Group akan menghentikan lisensi musiknya ke TikTok (Sumber: Universal Music Group)

Universal Music Group akan menghentikan lisensi musiknya ke TikTok (Sumber: Universal Music Group)

Akun media sosial Universal Music Group @UMG mengunggah sebuah poster, yang isinya mengumumkan mereka memutuskan untuk mengambil jeda dari kerja sama dengan TikTok. Unggahan itu juga dianggap sebagai surat terbuka bagi seniman musik dan komunitas penulis lagu.

Jeda tersebut, bagi Universal Music, merupakan sebuah misi inti sederhana, yang dalam bahasa mereka: "membantu artis dan penulis lagu kami mencapai potensi kreatif dan komersial terbesar mereka, itulah sebabnya kami harus menghentikan penggunaan TikTok".

UMG mengklaim TikTok berusaha menindas mereka, agar menerima kesepakatan yang nilainya lebih rendah dari kesepakatan sebelumnya, jauh di bawah nilai pasar wajar dan tidak mencerminkan pertumbuhan eksponensial mereka. Termasuk berbagai masalah seperti kompensasi artis, efek berbahaya penggunaan kecerdasan buatan (AI), dan keamanan online pengguna TikTok.

Oleh karena itu, Universal Music mengatakan tidak akan lagi melisensikan konten ke aplikasi tersebut.

"Perjanjian lisensi Universal Music Group saat ini dengan TikTok berakhir pada 31 Januari 2024. Perusahaan belum menyetujui persyaratan perjanjian baru. Setelah berakhirnya perjanjian saat ini, Universal Music Group, termasuk Universal Music Publishing Group, akan menghentikan lisensi konten ke layanan TikTok dan TikTok Music,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, dinukil dari Variety, Rabu (31/1/2024).

Baca Juga: Orang Indonesia Banyak yang Membeli Suatu Produk Karena Alasan Intuisi

Pada Februari 2021 UMG mengumumkan perjanjian global dengan TikTok, pengumuman itu menyatakan: memberikan kompensasi yang adil bagi artis rekaman dan penulis lagu, dan secara signifikan memperluas dan meningkatkan hubungan yang sudah ada dengan perusahaan, mendorong pengembangan pengalaman inovatif baru.

Dalam masalah yang mengemuka saat ini, UMG menyebut bahwa TikTok selanjutnya mengusulkan pembayaran kepada artis dan penulis lagu mereka dengan tarif yang jauh lebih kecil dari tarif yang dibayarkan oleh platform sosial besar di lokasi serupa.

Pemutusan kerja sama ini merupakan indikasi 'betapa sedikitnya kompensasi yang diberikan TikTok kepada artis dan penulis lagu, meskipun basis penggunanya sangat besar dan terus berkembang, pendapatan iklan meningkat pesat, dan ketergantungan pada konten berbasis musik semakin meningkat'.

"TikTok hanya menyumbang sekitar 1 persen dari total pendapatan kami. Pada akhirnya TikTok mencoba membangun bisnis berbasis musik, tanpa membayar nilai wajar untuk musik tersebut," kata UMG dalam surat tersebut.

TikTok, yang dimiliki oleh konglomerat internet China, ByteDance, adalah aplikasi video pendek yang sangat populer yang fitur intinya memungkinkan pengguna membuat dan berbagi video menggunakan musik berlisensi dan suara lainnya.

Baca Juga: Suzuki Burgman Street 125EX, Produk Pertama di Indonesia dengan Teknologi SEP-a

Sementara dalam konteks masalah kecerdasan buatan, TikTok dianggap membiarkan platformnya dibanjiri dengan rekaman yang dihasilkan AI, serta mengembangkan alat untuk mengaktifkan, mempromosikan, dan mendorong pembuatan musik AI di platform itu.

TikTok kemudian menuntut hak kontrak yang memungkinkan konten ini secara besar-besaran mengurangi jumlah royalti bagi seniman manusia, dalam sebuah langkah yang tidak lain adalah mensponsori penggantian artis dengan AI.

Baca Juga: MeshBio Raih Pendanaan Rp55 Miliar, Digunakan untuk Kembangkan Digital Twin

"Selain itu, TikTok tidak melakukan banyak upaya untuk menangani sejumlah besar konten di platformnya yang melanggar musik artis kami, tidak menawarkan solusi berarti terhadap meningkatnya gelombang masalah kedekatan konten, apalagi gelombang ujaran kebencian, kefanatikan, intimidasi, dan pelecehan di platform ini," sesal Universal.

Perusahaan musik tersebut mengklaim, satu-satunya cara yang tersedia untuk menghapus konten yang melanggar atau bermasalah (seperti deepfake pornografi artis) adalah melalui proses yang sangat rumit dan tidak efisien yang setara dengan Whac-a-Mole secara digital.

Menurut UMG, ketika mereka mengusulkan agar TikTok mengambil langkah serupa seperti mitra platform digital lainnya dalam mencoba mengatasi masalah ini, maka TikTok merespons dengan ketidakpedulian sebagai langkah pertama, dan kemudian dengan intimidasi.

"Taktik TikTok sudah jelas: menggunakan kekuatan platformnya untuk menyakiti artis-artis yang rentan dan mencoba mengintimidasi kami agar mengakui kesepakatan buruk yang meremehkan musik dan meremehkan artis dan penulis lagu serta penggemar mereka," kata UMG.

"Kami tidak akan pernah melakukan itu. Kami akan selalu berjuang untuk artis dan penulis lagu kami dan membela nilai kreatif dan komersial dari musik," demikian ditekankan mereka.

Baca Juga: Antler Investasi Pre-Seed untuk 37 Startup

Menanggapi UMG, TikTok menuatakan kekecewaannya atas Universal Music Group yang menempatkan keserakahan mereka di atas kepentingan artis dan penulis lagu mereka.

"Terlepas dari narasi dan retorika Universal yang salah, faktanya adalah mereka memilih untuk meninggalkan dukungan kuat dari platform dengan lebih dari satu miliar pengguna, yang berfungsi sebagai sarana promosi dan penemuan gratis bagi bakat mereka," ungkap perwakilan TikTok.

TikTok, lanjut pernyataan itu, telah mampu mencapai kesepakatan 'mengutamakan artis' dengan label dan penerbit lainnya.

"Jelas sekali, tindakan Universal yang mementingkan diri sendiri bukanlah demi kepentingan artis, penulis lagu, dan penggemar," kata mereka.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Automotive27 Juli 2024, 12:35 WIB

Subaru Bawa Produk Edisi Terbatas di GIIAS 2024 & Umumkan Belum Akan Fokus Elektrifikasi

Subaru membawa SUV Subaru ADVENTURE Edition (Crosstrek dan Forester), Subaru BRZ dengan paket STI Performance Parts, dan Subaru WRX M/T dengan EyeSight terbaru.
Subaru BRZ dengan STI Performance Parts (Sumber: Subaru)
Automotive27 Juli 2024, 11:50 WIB

Mejeng di GIIAS 2024, Lebih dari 100 Unit IONIQ 5 N Diborong Konsumen

Angka pembelian mencapai tiga digit itu, berasal dari penjualan melalui website dan tenaga sales Hyundai.
Mejeng di GIIAS 2024, lebih dari 100 unit Hyundai Ioniq 5 N dipesan (Sumber: Hyundai Indonesia)
Automotive26 Juli 2024, 20:36 WIB

Nissan Sakura dan Ariya Mejeng di GIIAS 2024, Begini Spek Mesinnya

Dua mobil listrik ini termasuk kategori BEV.
Nissan Ariya dan Sakura debut di GIIAS 2024. (Sumber: Nissan)
Automotive26 Juli 2024, 19:19 WIB

GIIAS 2024: Isuzu Meluncurkan MU-X dan D-Max Single Cabin 2024

Dua mobil ini mumpuni untuk melintasi berbagai wilayah off-road.
Isuzu mengumumkan MU-X dan D-Max SC di GIIAS 2024. (Sumber: isuzu)
Techno26 Juli 2024, 18:17 WIB

Google Update Play Store dengan Ulasan Aplikasi Bertenaga Kecerdasan Buatan

Pembaruan fitur ini sudah tersedia untuk semua pengguna Android.
Google Play Store kini ditenagai dengan kecerdasan buatan. (Sumber: Google)
Techno26 Juli 2024, 16:48 WIB

Butuh Kolaborasi dan Tindak Lanjut dari Pemerintah untuk Transformasi Digital Indonesia

Indonesia menjadi salah satu destinasi investasi digital yang menggiurkan.
Ilustrasi transformasi digital. (Sumber: freepik)
Startup26 Juli 2024, 16:29 WIB

Koltiva Dukung Pemkab Aceh Singkil: Tandatangani MoU Tata Kelola Kelapa Sawit

Kolaborasi ini juga ditandai dengan peluncuran dasbor Multi Stakeholder Forum (MSF) Aceh Singkil
Koltiva dan Pemkab Aceh Singkil tandatangani MoU tentang tata kelola kelapa sawit.
Lifestyle26 Juli 2024, 16:04 WIB

Lisa BLACKPINK Resmi Menjadi Duta Merek Terbaru Louis Vuitton

Rapper dan penyanyi itu sebelumnya berafiliasi dengan Celine milik LVMH.
Lisa BLACKPINK resmi menjadi duta global merek Louis Vuitton. (Sumber: null)
Techno26 Juli 2024, 14:37 WIB

Ethereum ETF Resmi Diluncurkan di Amerika Serikat, Bakal Berpengaruh pada Kripto?

Setidaknya diharapkan berdampak positif bagi industri cryptocurrency.
ETF. (Sumber: istimewa)
Techno26 Juli 2024, 13:59 WIB

Realme Payday Sale, Ini Daftar Smartphone yang Dapat Diskon Harga

Program Realme Payday Sale akan berlangsung mulai tanggal 25-31 Juli 2024.
Realme Payday Sale.