Surat Edaran Pedoman AI Kominfo Tidak Ada Dampak Hukum, Nezar: Bisa Jadi Rujukan Awal

Rahmat Jiwandono
Kamis 28 Desember 2023, 17:43 WIB
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria (ketiga dari kiri) saat hadir di seminar Fakultas Filsafat UGM, Rabu (27/12/2023). . (Sumber: Dok. UGM)

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria (ketiga dari kiri) saat hadir di seminar Fakultas Filsafat UGM, Rabu (27/12/2023). . (Sumber: Dok. UGM)

Techverse.asia - Wakil Menteri (Wamen) Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Nezar Patria mendukung kegiatan riset serta kegiatan tentang etika penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) pada sektor industri dan pendidikan.

Hal ini sejalan dengan kebijakan Kominfo yang baru-baru ini telah meluncurkan pedoman etika pemanfaatan AI untuk sektor publik supaya penggunaan kecerdasan buatan aman dan produktif.

"Kami sangat mendukung kegiatan yang akan dilakukan oleh kampus terkait (dengan) riset terkini perkembangan AI (secara) aman dan produktif," ujarnya saat hadir di seminar Perkembangan Terkini Kecerdasan Buatan: AI Generatif Pertimbangan Etis dan Eksplorasi Pengalaman Global yang diadakan di Fakultas Filsafat UGM pada Rabu (27/12/2023) kemarin.

Baca Juga: 3 Lembaga Ini Bersatu untuk Mengatasi Masalah Startup Baru

Ia menyambut baik inisiatif yang dilakukan oleh Fakultas Filsafat UGM yang mendorong pengembangan etika pemakaian kecerdasan buatan yang kekinian tengah marak di kalangan generasi muda khususnya di seluruh dunia.

"Setiap hari selalu ada perkembangan walau AI bukan barang baru. Bagaimana teknologi ini bisa berpikir dan perkembangan sedemikian rupa sehingga kita perlu mempertimbangkan dari aspek etiknya. Untuk Fakultas Filsafat berbicara (mengenai) perkembangan teknologi yang kaitannya dengan kemanusiaan ini cukup relevan," terangnya.

Dikatakannya, kajian yang telah dilakukan oleh Fakultas Filsafat UGM bersama UNESCO tentang etika AI itu sejalan dengan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah yang telah membuat surat edaran pedoman AI meski surat edaran tersebut tidak memberikan dampak hukum bagi yang menyalahgunakan kecerdasan buatan.

"Setidaknya dapat menjadi rujukan awal dalam pengembangan serta penyusunan regulasi ke depan supaya pelaku bisa lebih sadar (aware) ke depannya," katanya.

Baca Juga: Abadikan Momen Tahun Baru dengan Realme C67, Ponsel Terlaris di Segmennya

Dalam acara yang sama, Dekan Fakultas Filsafat UGM Siti Murtiningsih menyatakan bahwa fakultas tempat ia mengajar memiliki perhatian serius terhadap perkembangan kecerdasan buatan yang akhir-akhir ini sulit diprediksikan kemajuan yang telah dihasilkannya.

"Perkembangan kecerdasan buatan (AI) sekarang ini semakin tidak bisa diprediksi dan Fakultas Filsafat turut serta bahu membahu agar pemanfataannya bisa berjalan seiring dengan kerja manusia dan teknologi ini tidak menggantikan peran manusia, tapi menjadi perpanjangan tangan buat membantu kita," ujar dia.

Seminar yang diselenggarakan oleh Fakultas Filsafat UGM ini bekerja sama dengan Kementerian Kominfo dan Tandex Internasional menghadirkan pembicara (speaker) diantaranya ialah Vice President Strategy Yandex, Alexander Popovskiy serta Ketua Masyarakat AI Indonesia, Lukas.

Baca Juga: Stasiun SATRIA-1 dan BTS 4G Resmi Diintegrasikan Operasionalnya

Popovskiy memaparkan bahwa pihaknya saat ini sedang menjalin kerja sama dengan pemerintah, industri, hingga perguruan tinggi di Tanah Air dalam memberikan pengetahuan dan berbagi pengalaman dalam pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan.

"Tujuan kami tidak hanya menciptakan forum untuk berbagi pengalaman yang relevan, tetapi juga memberikan nilai lebih pada topik AI dan perannya dalam menciptakan lingkungan teknologi yang lebih aman. Kami yakin bahwa Yandex akan punya kontribusi terhadap komunitas digital serta teknologi di Indonesia dan pembangunan secara keseluruhan," katanya.

Sementara itu, Ketua Masyarakat AI Indonesia Lukas menambahkan, teknologi kecerdasan buatan dalam komunitasnya sendiri tidak hanya sebagai pengguna, namun juga diarahkan untuk mampu menguasai keterampilan teknologi AI.

"Kami memang mau tidak mau menerima hal baru dengan kesadaran tapi bukan hanya sekadar konsumtif. Di komunitas kami, membangun semangat menguasai teknologi AI bekerja sama dengan pemerintah serta kalangan pengusaha. Kami ingin mengantar Indonesia emas pada 2045 bisa menjadi negara maju tidak hanya pintar dalam memakai teknologi saja, tapi juga menguasai dan menggunakannya dengan baik dan bijak," katanya.

Baca Juga: Kecerdasan Buatan Bisa Gantikan Pekerjaan Manusia, CfDS UGM: Perlu Adaptasi dalam Hukum

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait
Techno

Kemenkominfo RI Mulai Menyusun Regulasi AI

Jumat 01 September 2023, 10:08 WIB
Kemenkominfo RI Mulai Menyusun Regulasi AI
Berita Terkini
Techno17 Desember 2025, 15:59 WIB

Garmin InReach Mini 3 Plus: Komunikator Satelit dengan Fitur Berbagi Suara, Teks, dan Foto

Perangkat komunikasi yang membantu penjelajah tetap terhubung dengan orang-orang saat berpetualang di luar jangkauan sinyal telepon seluler.
Garmin InReach Mini 3 Plus. (Sumber: Garmin)
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)
Startup17 Desember 2025, 10:11 WIB

BII Investasi Langsung ke Xurya, Siap Danai Startup Climatech di Asia Tenggara

Britisih International Investment berkomitmen untuk menginvestasikan £308 juta untuk pendanaan iklim di Asia Tenggara.
Ilustrasi panel surya dari Xurya.
Techno17 Desember 2025, 08:47 WIB

Spotify Menambahkan Fitur Prompted Playlist, Baru Tersedia di Selandia Baru

Fitur anyar ini memungkinkan membuat daftar putar lagu menurut instruksi tersebut dan riwayat mendengarkan pengguna.
Prompted Playlist memungkinkan mengontrol AI Spotify dengan memberi tahu apa yang ingin didengarkan. (Sumber: Spotify)
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)
Techno15 Desember 2025, 17:07 WIB

Spek Lengkap Huawei Mate X7, Ada Model Collector Edition

Perangkat ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga merupakan bukti ketahanan yang luar biasa.
Huawei Mate X7. (Sumber: Huawei)
Techno15 Desember 2025, 15:32 WIB

Apple Fitness Plus Berekspansi ke 28 Pasar Baru

Untuk bisa menggunakan layanan ini, pengguna harus berlangganan bulanan.
Apple Fitness Plus. (Sumber: Apple)
Techno15 Desember 2025, 15:21 WIB

OpenAI x Disney: Hadirkan Ratusan Karakter ke Sora dan ChatGPT

Karakter Disney akan hadir di Sora, dan konten AI murahan akan ada di Disney Plus.
OpenAI dan Disney bekerja sama untuk menghadirkan karakter Disney ke Sora. (Sumber: OpenAI)