Riset Driver Ojek Online Multi-Platform: Sejahtera tapi Punya Efek Psikologis

Rahmat Jiwandono
Minggu 05 November 2023, 19:42 WIB
Ilustrasi ojek online. (Sumber : freepik)

Ilustrasi ojek online. (Sumber : freepik)

Techverse.asia - Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Riset Sosial Humaniora (RSH) Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan riset tentang kondisi psikologis dari pengemudi ojek online. Riset kondisi psikologis pengemudi ojek online (ojol) dilakukan kepada mereka yang sudah bergabung pada lebih dari satu platform atau multi-platform di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Juga: Startup xAI Milik Elon Musk Resmi Diluncurkan: untuk Memahami Sifat Alam Semesta

Menjadi pengemudi ojek online multi-platform dinilai dapat meningkatkan jumlah pendapatan di tengah semakin menjamurnya jumlah pengemudi ojek online. Untuk itu, menjadi penting menggali permasalahan tersebut dengan melakukan penelitian mengenai dinamika psikologis dalam motivasi dan eksploitasi pengemudi ojek online multi-platform.

Adalah Tim PKM RSH UGM yang terdiri dari Daffa Naufal Nurrahmad, Salma Nur Rahmasari (Fisipol 2021), Doni Andika Pradana, Syahriza Indra Utomo (Filsafat 2020), dan Mutiara Ananda Putri (Psikologi 2020). Mereka melakukan riset berdasarkan data yang diperoleh bahwa alasan para pengemudi ojek online bergabung pada lebih dari satu platform perusahaan adalah karena tawaran fleksibilitas kerja dari perusahaan penyedia layanan transportasi online.

Hal inilah yang kemudian menjadikan pengemudi ojek online berlomba mengejar kuantitas hasil kerja yang pada akhirnya menimbulkan permasalahan kesehatan psikologis, seperti kelelahan hingga stres. “Kami melakukan penelitian selama kurang lebih empat bulan dengan judul Studi Fenomenologi: Dinamika Motivasi dan Eksploitasi Pengemudi Ojek Online Multi-Platform dalam Mencapai Well-Being,” ujar Daffa Naufal Nurrahmad. 

Baca Juga: All New Daihatsu Xenia: Mobil MPV Rp220 Jutaan dengan Transmisi CVT

Daffa menjelaskan bahwa untuk mendalami fenomena pengemudi ojek online multi-platform secara komprehensif, Tim PKM RSH UGM menggunakan perspektif interdisipliner. Penelitian berupaya menyelidiki fenomena pengemudi ojek online melalui perspektif sosial-politik yang menyorot relasi antara pemerintah, perusahaan platform, dan pengemudi ojek online serta payung hukum yang berlaku.

Mutiara Ananda Putri turut menjelaskan bahwa dari perspektif psikologi, Tim PKM RSH UGM berupaya untuk mendalami dinamika motivasi dan eksploitasi pengemudi ojek online yang bergabung pada lebih dari satu platform atau multi-platform. Menurutnya, aspek well-being bisa menjadi indikator dalam menilai dinamika motivasi dan eksploitasi yang dialami pengemudi ojek online.

“Kecenderungan yang kami temukan berdasarkan temuan data di lapangan, pengemudi ojek online multi-platform merasa khawatir dan cemas ketika mendapatkan dua atau lebih orderan masuk pada waktu yang hampir bersamaan,” kata Mutiara Ananda.

Salma Nur Rahmasari menambahkan bahwa para pengemudi ojek online mengaku merasa tidak cukup jika hanya bergabung dengan satu platform. Apalagi dengan telah berakhirnya masa “bulan madu” ojek online. Dengan kata lain, dengan bergabung pada lebih dari satu platform memberikan harapan pendapatan yang lebih baik daripada hanya bergantung pada satu platform penyedia layanan.

Baca Juga: Kuartal Ketiga 2023, Jumlah Pengiriman iPhone ke India Mencapai 2,5 Juta Unit

“Tuntutan ekonomi menjadi faktor utama yang mendorong pengemudi ojek online bergabung pada lebih dari satu platform penyedia layanan,” terangnya.

Dalam pandangan yang sama, Doni Andika Pradana dan Syahriza Indra Utomo menerangkan fleksibilitas kerja yang dijanjikan perusahaan dalam kenyataan belum memberikan kesejahteraan bagi pengemudi ojek online.

Menurut keduanya, kehadiran perusahaan platform penyedia layanan secara digital sebagai media perantara hanya bersifat semu. Legitimasi dengan status “mitra” yang disandang pengemudi ojek online dan dipayungi secara hukum telah memberikan celah eksploitasi yang dilakukan oleh perusahaan platform penyedia layanan.

“Oleh karena itu, menurut kami diperlukan upaya mitigasi untuk mengatasi masalah payung hukum ini, serta dampak psikologis yang dialami pengemudi ojek online,” papar Doni. 

Baca Juga: Grab Hadirkan Fitur Mode Hening, Begini Cara Mengaktifkannya

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle05 Desember 2025, 19:08 WIB

G-SHOCK Meluncurkan G-STEEL Modern Industrial Terbaru dengan Desain Logam Presisi

Perpaduan kontemporer antara kesederhanaan, keindahan, dan ketangguhan G-SHOCK
G-SHOCK G-STEEL Modern Industrial. (Sumber: Casio)
Techno05 Desember 2025, 18:29 WIB

Cara Cek Informasi Lengkap Pengguna Akun X/Twitter

X resmi meluncurkan fitur ‘Tentang akun ini’ ke profil pengguna.
Ilustrasi X/Twitter. (Sumber: Unsplash)
Hobby05 Desember 2025, 17:38 WIB

Gim Red Dead Redemption Resmi Tersedia di Netflix, Bisa Main di HP

Netflix meluncurkan versi Red Dead Redemption yang ramah seluler.
Red Dead Redemption. (Sumber: Rockstar Games)
Techno05 Desember 2025, 17:13 WIB

Spotify Wrapped 2025 Tambahkan Selusin Fitur Baru, Apa Saja?

Spotify Wrapped 2025 telah hadir dan kini menjadi sebuah kompetisi?
Spotify Wrapped 2025. (Sumber: Spotify)
Automotive05 Desember 2025, 16:32 WIB

Honda Memperkenalkan Super One Prototype: Mobil Listrik Ukuran Kompak

Menawarkan pengalaman berkendara EV baru yang menciptakan kegembiraan dan menyenangkan.
Honda Super One Prototype. (Sumber: null)
Techno05 Desember 2025, 15:30 WIB

Infinix x Pininfarina Bakal Luncurkan Smartphone Premium: Note 60 Ultra

Kolaborasi Ini Menampilkan Infinix Note 60 Ultra Mendatang yang Dirancang oleh Pininfarina.
Infinix x Pininfarina Note 60 Ultra diproyeksikan rilis 2026. (Sumber: Infinix)
Startup05 Desember 2025, 15:12 WIB

Kargo Technologies Targetkan Punya 2.500 Armada Kendaraan Elektrik pada 2026

Startup logistik ini mengumumkan peralihan 40.000 kendaraan EV untuk membangun "Jalur Sutra Berlistrik" Asia.
Pendiri dan CEO Kargo Technologies Tiger Fang. (Sumber: istimewa)
Techno05 Desember 2025, 14:47 WIB

Cellid Hadirkan 2 Kacamata Pintar Berbasis AR Baru

Kacamata AR nirkabel canggih yang didukung oleh teknologi optik eksklusif.
Cellid Green Monochrome Model. (Sumber: Cellid)
Techno04 Desember 2025, 19:09 WIB

OnePlus akan Luncurkan 3 Gadget Baru, Kapan?

Adapun jajaran gawai yang akan diluncurkan mencakup tablet, smartphone, dan smartwatch.
Jajaran gawai terbaru OnePlus yang akan segera hadir global. (Sumber: OnePlus)
Techno04 Desember 2025, 18:22 WIB

Youtube Recap: Ungkap Daftar Tren Teratas 2025

Youtube resmi menghadirkan Reels akhir tahun yang dipersonalisasi sebagai ‘Recap’.
Youtube Recap 2025. (Sumber: Youtube)