Tak Semua Koleksi Museum Bisa dengan Mudah Dilihat Pengunjung, Universitas Glasgow Kembangkan Proyek Museum Metaverse

Uli Febriarni
Senin 16 Oktober 2023, 13:36 WIB
salah satu kerja dalam proyek museum metaverse universitas glasgow (Sumber : university of glasgow)

salah satu kerja dalam proyek museum metaverse universitas glasgow (Sumber : university of glasgow)

Universitas Glasgow memperkenalkan proyek 'Museum Metaverse'. 

Proyek ini menghadirkan platform, yang memungkinkan pengunjung untuk menjelajah pengalaman yang dinamis saat melihat museum, situs, objek koleksi yang dipindai dalam 3D di Extended Reality (XR) dan Virtual Reality (VR). 

Proyek kerja sama antara Fakultas Seni & Humaniora Universitas Glasgow, platform pembelajaran Edify, Historic Environment Scotland, National Museums Scotland itu, didukung oleh pemerintah Inggris dan diperkirakan menghabiskan dana sebesar £5,6 juta atau sekitar Rp98 miliar. 

Pihak Universitas Glasgow menjelaskan, proyek museum di metaverse ini akan memberdayakan pengunjung online, untuk mengeksplorasi aset budaya yang luas dengan cara-cara baru; memungkinkan kurator ahli dan pemula untuk membuat konten baru; dan mengeksplorasi model penggunaan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan budaya yang berkelanjutan.

Tim Museum Metaverse dipimpin oleh Profesor Neil McDonnell dari Universitas Glasgow.

"Museum virtual tidak akan menggantikan pengalaman mengunjungi museum yang dilakukan secara tradisional. Namun, mereka berharap pengalaman XR yang dihadirkan proyek ini, secara tidak langsung berdampak meningkatkan kunjungan tradisional ke museum," ungkap McDonnell, seperti dipublikasikan universitas, dikutip Senin (16/10/2023).

Baca Juga: LE SSERAFIM Jadi House Ambassador Louis Vuitton

Baca Juga: Motor Jadul Honda Kirana Muncul Lagi Nih, Intip Spesifikasinya

tim proyek museum metaverse universitas glasgowTim proyek Museum Metaverse Universitas Glasgow (sumber: University of Glasgow)

McDonnell menjelaskan, lebih dari 90% objek koleksi tidak dapat dilihat saat disimpan. Kehadiran Museum Metaverse dapat membantu membebaskan koleksi ini, dan memberikan kebebasan kepada museum untuk terhubung dengan audiensnya dengan cara yang baru dan menarik. 

Museum VR ini menawarkan perluasan transformatif terhadap pengalaman museum tradisional. Dapat menampung koleksi dalam berbagai ukuran, menampilkan objek-objek jauh secara berdampingan, dan dapat diakses dari mana saja di dunia.

"Bayangkan saja, bisa melangkah ke dalam sejarah dan melihat dari dekat duplikat virtual peninggalan kuno yang di dunia nyata hanya bisa dipajang atau dilihat di balik kaca," tutur McDonnell lagi.

Baca Juga: Oppo Find N3 Dipastikan Rilis di Indonesia, Perusahaan Buka Pendaftaran Minat

Hingga saat ini, menurut dia, menciptakan pengalaman museum di metaverse terbukti menantang. Karena pembuatan konten 3D pada objek dan lingkungan memerlukan biaya tinggi.

Menteri Luar Negeri di Departemen Sains, Inovasi dan Teknologi Inggris, George Freeman MP, menilai bahwa museum tidak hanya menginspirasi orang-orang dari segala usia dan latar belakang.

"Museum [dapat] memperluas akses terhadap pembelajaran dan budaya dengan menyediakan wawasan dan artefak menarik bagi siapapun di dunia. Museum juga merupakan mesin penelitian multi-disiplin yang sangat besar," imbuh Freeman.

Sementara itu, Kepala Layanan Koleksi di National Museums Scotland, Chanté St Clair Inglis, menyatakan bahwa kolaborasi tersebut berkomitmen untuk menampilkan koleksinya secara fisik dan digital, dengan memanfaatkan teknologi terbaru.

Museum Metaverse menawarkan kemungkinan yang menarik untuk keterlibatan luas dengan koleksi mereka.

Baca Juga: Honda dan Mitsubishi Bergandengan, Keduanya Kerja Sama di 2 Bisnis Baru Ini

"XR menawarkan peluang yang kaya untuk jenis keterlibatan publik baru, serta potensi kerja penelitian kolaboratif dengan orang lain di sektor kami; baik di Skotlandia maupun internasional," kata Inglis.

Profesor Warisan Budaya Digital di The Hunterian, Maria Economou, menyebut proyek ini akan memungkinkan para peneliti di seluruh dunia untuk mengakses dan terlibat dengan koleksi warisan budaya yang mencakup berbagai disiplin ilmu.

Akses terhadap peralatan fotogrametri canggih, yang diterapkan dalam pengerjaan proyek ini, juga akan sangat berharga bagi pengembangan jangka panjang kapasitas dan sumber daya digital The Hunterian.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)
Hobby17 Desember 2025, 18:36 WIB

Review Avatar Fire and Ash: Konflik Keluarga yang Berlapis dan Kritik Ekologis

Dibanding pendahulunya, film baru ini lebih banyak menyuguhkan aksi dan tentunya visual yang akan membuat mata penonton terbelalak.
Varang adalah pemimpin dari Suku Ash (Mangkwan). (Sumber: 20th Century Studios)
Techno17 Desember 2025, 15:59 WIB

Garmin InReach Mini 3 Plus: Komunikator Satelit dengan Fitur Berbagi Suara, Teks, dan Foto

Perangkat komunikasi yang membantu penjelajah tetap terhubung dengan orang-orang saat berpetualang di luar jangkauan sinyal telepon seluler.
Garmin InReach Mini 3 Plus. (Sumber: Garmin)
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)
Startup17 Desember 2025, 10:11 WIB

BII Investasi Langsung ke Xurya, Siap Danai Startup Climatech di Asia Tenggara

Britisih International Investment berkomitmen untuk menginvestasikan £308 juta untuk pendanaan iklim di Asia Tenggara.
Ilustrasi panel surya dari Xurya.
Techno17 Desember 2025, 08:47 WIB

Spotify Menambahkan Fitur Prompted Playlist, Baru Tersedia di Selandia Baru

Fitur anyar ini memungkinkan membuat daftar putar lagu menurut instruksi tersebut dan riwayat mendengarkan pengguna.
Prompted Playlist memungkinkan mengontrol AI Spotify dengan memberi tahu apa yang ingin didengarkan. (Sumber: Spotify)
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)
Techno15 Desember 2025, 17:07 WIB

Spek Lengkap Huawei Mate X7, Ada Model Collector Edition

Perangkat ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga merupakan bukti ketahanan yang luar biasa.
Huawei Mate X7. (Sumber: Huawei)