OpenAI Telah Menonaktifkan AI Classifier, Deteksi Konten yang Dibuat Pakai ChatGPT Semakin Susah?

Uli Febriarni
Kamis 27 Juli 2023, 16:38 WIB
OpenAI mengumumkan mereka menonaktifkan AI Classifier (Sumber: OpenAI)

OpenAI mengumumkan mereka menonaktifkan AI Classifier (Sumber: OpenAI)

Baca Juga: Cek Spesifikasi Sharp Aquos R7s, Ponsel Flagship dari Jepang Seharga Rp15,9 Juta

ChatGPT sejak diluncurkan pada November 2022 terus populer dan semakin banyak digunakan. Bukan hanya itu, berbagai perusahaan menyematkan ChatGPT dalam sistem mereka, supaya semakin cerdas dan memberikan fitur layanan yang maksimal bagi pengguna.

Tetapi di luar itu, pengguna umum yang berlatarbelakang bidang seni, pendidikan, kepenulisan, desain gambar turut khawatir dengan teknologi yang dimiliki ChatGPT. Betapa tidak? ChatGPT bisa dengan mudah membantu memberikan jawaban kepada pengguna dan membuat sesuatu. Hasilnya juga sukar dibedakan dengan karya orisinal buatan manusia. 

Untuk menangani masalah yang disebut terakhir, pada awalnya kita telah terbantu dengan adanya pendeteksi konten AI milik OpenAI, si empunya ChatGPT. Pada Januari 2023, OpenAI menamakannya dengan AI Classifier

OpenAI menyatakan dalam blog bahwa, mereka telah melatih pengklasifikasi untuk membedakan antara teks yang ditulis oleh manusia dan teks yang ditulis oleh AI dari berbagai penyedia.

Baca Juga: Peneliti MIT Kembangkan Teknologi PhotoGuard, Lindungi Foto dari Editan AI oleh Orang Jahat

Baca Juga: Tautan Akun Threads Bisa Disematkan di Profil Linktree

Namun saat diakses hari ini, Kamis (27/7/2023), tulisan dalam blog itu telah direvisi dan diunggah ulang dengan diawali tulisan seperti berikut:

"Mulai 20 Juli 2023, pengklasifikasi AI tidak lagi tersedia karena tingkat akurasinya yang rendah. Kami sedang bekerja untuk memasukkan umpan balik dan saat ini sedang meneliti teknik sumber yang lebih efektif untuk teks, dan telah membuat komitmen untuk mengembangkan dan menerapkan mekanisme yang memungkinkan pengguna memahami apakah konten audio atau visual dihasilkan oleh AI."

Baca Juga: Aplikasi GoPay Resmi Diluncurkan, Janjikan Transaksi Keuangan yang Lebih Mudah dan Ringkas

Ya, tidak ada yang salah dengan pengumuman itu. OpenAI telah menonaktifkan alat yang seharusnya membantu membedakan antara tulisan manusia dan AI.

Meskipun seperti dalam pengumuman itu OpenAI mengatakan berencana untuk 'mengembangkan dan menerapkan mekanisme yang memungkinkan pengguna untuk memahami jika konten audio atau visual dihasilkan AI', belum ada kabar tentang mekanisme apa yang dimaksud. 

Masih dari laman OpenAI, sejak awal, perusahaan sepenuhnya mengakui OpenAI Classifier tidak begitu pandai menangkap teks yang dihasilkan AI. Mereka juga memperingatkan, AI Classifier bisa saja mengeluarkan positif palsu.

"Teks tulisan manusia tetapi ditandai sebagai buatan AI," ujar OpenAI

The Verge mengulas, ChatGPT OpenAI muncul dan menjadi salah satu aplikasi dengan pertumbuhan tercepat yang pernah ada, orang-orang berebut untuk memahami teknologinya.

Informasi yang salah melalui AI juga menjadi perhatian, dengan penelitian yang menunjukkan teks yang dihasilkan AI, seperti tweet, mungkin lebih meyakinkan daripada yang ditulis oleh manusia.

Pemerintah belum menemukan cara mengendalikan AI dan, sejauh ini, menyerahkannya kepada masing-masing kelompok dan organisasi untuk menetapkan aturan mereka sendiri. Sekaligus mengembangkan tindakan perlindungan mereka sendiri untuk menangani serangan gencar teks yang dihasilkan komputer.

"Dan tampaknya untuk saat ini, tidak seorangpun -bahkan perusahaan yang membantu memulai kegemaran AI generatif- memiliki jawaban tentang cara menangani semua itu. Meskipun beberapa orang ketahuan, hanya akan semakin sulit untuk bisa dengan mudah membedakan hasil kerja AI dan asli buatan manusia," demikian diakses dari The Verge.

OpenAI juga baru-baru ini kehilangan pemimpin kepercayaan dan keamanannya, ketika Komisi Perdagangan Federal sedang menyelidiki OpenAI untuk melihat bagaimana ia memeriksa informasi dan data. 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)
Techno15 Desember 2025, 17:07 WIB

Spek Lengkap Huawei Mate X7, Ada Model Collector Edition

Perangkat ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga merupakan bukti ketahanan yang luar biasa.
Huawei Mate X7. (Sumber: Huawei)
Techno15 Desember 2025, 15:32 WIB

Apple Fitness Plus Berekspansi ke 28 Pasar Baru

Untuk bisa menggunakan layanan ini, pengguna harus berlangganan bulanan.
Apple Fitness Plus. (Sumber: Apple)
Techno15 Desember 2025, 15:21 WIB

OpenAI x Disney: Hadirkan Ratusan Karakter ke Sora dan ChatGPT

Karakter Disney akan hadir di Sora, dan konten AI murahan akan ada di Disney Plus.
OpenAI dan Disney bekerja sama untuk menghadirkan karakter Disney ke Sora. (Sumber: OpenAI)
Automotive15 Desember 2025, 14:31 WIB

Harga dan Spesifikasi Kawasaki Z900RS Series, Tawarkan 2 Model

Z900RS Series memadukan estetika klasik dan engineering modern.
Kawasaki Z900RS. (Sumber: Kawasaki)
Automotive15 Desember 2025, 13:56 WIB

Aksesori Resmi Honda Scoopy Bikin Tampilannya Tambah Retro

Yuk bikin motormu tampil beda.
Aksesori resmi Honda Scoopy.
Techno12 Desember 2025, 19:39 WIB

TicNote Pods: Earbud Pencatat Catatan Bertenaga AI 4G Pertama di Dunia

Earbud ini tersedia dalam dua kelir dan harganya hampir mencapai Rp5 juta.
TicNote Pods. (Sumber: Mobvoi)
Hobby12 Desember 2025, 19:15 WIB

Sinopsis Film Para Perasuk, Ini Daftar Para Pemainnya

Ini adalah film terbaru garapan Wregas Bhanuteja, tapi belum diungkap tanggal rilisnya untuk 2026 mendatang.
Poster film Para Perasuk. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 18:00 WIB

Instagram Beri Kendali Atas Algoritma Konten yang Muncul di Reels

Instagram akan memungkinkan penggunanya untuk mengontrol topik mana yang direkomendasikan oleh algoritmanya.
Pengguna bisa mempersonalisasi algoritma Reels yang muncul di Instagram. (Sumber: Instagram)