Dibantu Mahasiswa UNY, Digitalisasi Bikin Bisnis Kue Lapis Tambah Manis

Uli Febriarni
Kamis 08 September 2022, 17:53 WIB
proses pengemasan kue lapis milik warga / UNY

proses pengemasan kue lapis milik warga / UNY

Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai salah satu program pemberdayaan masyarakat oleh mahasiswa, telah banyak memberikan kontribusi positif bagi warga terutama di pedesaan. Saat mengikuti program KKN, mahasiswa bisa membantu warga dalam hal peningkatan kesejahteraan. Cara yang ditempuh bisa melalui menggelar pelatihan atau ikut turun tangan langsung membantu pengembangan usaha warga setempat yang sudah berjalan selama ini.

Mahasiswa masa kini begitu dekat dengan teknologi informasi. Kemewahan anak muda yang demikian, bisa kemudian digunakan untuk membantu orang-orang yang tak memahaminya. Dan salah satu mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), memanfaatkan kesempatan baik yang ia miliki itu dengan membantu pengusaha jajanan tradisional kue lapis, di lokasi KKN. Nama mahasiswa itu Hasna Huaida

Kejatahan menjalankan KKN di Desa Kalinegoro, Mertoyudan, Magelang, Provinsi Jawa Tengah, Hasna yang kuliah mengambil program studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial tersebut memberdayakan UMKM setempat lewat digitalisasi. Bahasa anak mudanya, UMKM Go Digital.

"UMKM pada masa kini perlu digitalisasi. Para pelaku UMKM dapat memanfaatkan teknologi digital dengan terjun langsung alam dunia e-commerce untuk membantu pertumbuhan usahanya," ujar Hasna, dalam keterangan diterima Techverse, Kamis (8/9/2022).

Husna paham betul, bahwa pelaku UMKM juga perlu memahami strategi dan faktor pendukung keberhasilan usaha secara daring. Dan digitalisasi UMKM merupakan suatu upaya untuk mendigitalisasikan pemasaran produk. Tak terkecuali untuk UMKM perajin kue lapis. 

Baca Juga: Masih Nyaman Bayar Pakai Uang Tunai Ketimbang QR/QRIS? Bisa Boros

Siapa yang tidak mengenal kue lapis?, jajanan tradisional Indonesia yang terbuat dari tepung beras, tepung kanji, santan, gula pasir, garam, dan dipercantik pewarna.

"Digitalisasi tidak membutuhkan banyak biaya dan dapat memperluas pasar sekaligus juga sebagai sarana sharing antar UMKM. Produk dapat lebih dikenal luas dan bisa mengurangi kemiskinan dan pengangguran," ungkapnya.

Bukan hanya merekam video pembuatan kue lapis, mempromosikan dan mengunggah di platform Youtube, Hasna tetap menjelaskan pentingnya digitalisasi bagi UMKM kepada masyarakat di sana. Agar mereka paham dan tahu bahwa yang dilakukan saat ini, punya efek positif untuk UMKM yang digeluti.

Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Hasna, Nur Kadarisman, mengapresiasi karya Hasna yang membidik UMKM desa setempat untuk dibantu digitalisasi dalam menjalani bisnisnya.

“Kue lapis tersebut dishooting video dan diunggah di laman YouTube. Video tersebut kemudian mendapat suka serta komentar cukup banyak,” kata Nur.

Baca Juga: Merangkul Remaja Yang Haus Pengakuan, Walau Sulit Lakukanlah

Hal ini tentu sangat bermanfaat bagi produsen kue lapis karena kue mereka lebih dikenal luas. Tentu besar potensi dagangan semakin laris dan dapat meningkatkan omset harian. Kalau sudah begitu, bisnis kecil yang dioptimasi dapat menopang ekonomi keluarga.

Pengusaha kue lapis, Siti, mengaku mulai berjualan kue lapis karena suaminya terkena PHK, akhirnya untuk menjaga perekonomian keluarga Siti mulai membuka usaha berjualan kue lapis. Satu loyang kue lapis dijual seharga Rp16.000. Sedangkan untuk per potongnya dihargai Rp800.

Salah satu konsumen kue lapis Siti, Ayu Sekar mengatakan bahwa dia sering membeli kue lapis buatan Bu Siti karena enak dan harganya cukup murah sehingga terjangkau.

Ayu berharap, dengan digitalisasi UMKM jajan pasar yang dilakukan oleh warga Jati Kalinegoro, menggandeng mahasiswa UNY, maka jajan pasar di desa itu dapat lebih dikenal masyarakat.

"Terutama anak muda, yang lebih mengenal jajanan kekinian. Karena dengan mengenal dan membeli jajanan pasar buatan Kalinegoro, juga dapat membantu kehidupan perekonomian produsennya dan mendukung UMKM lokal," ujarnya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)
Hobby17 Desember 2025, 18:36 WIB

Review Avatar Fire and Ash: Konflik Keluarga yang Berlapis dan Kritik Ekologis

Dibanding pendahulunya, film baru ini lebih banyak menyuguhkan aksi dan tentunya visual yang akan membuat mata penonton terbelalak.
Varang adalah pemimpin dari Suku Ash (Mangkwan). (Sumber: 20th Century Studios)
Techno17 Desember 2025, 15:59 WIB

Garmin InReach Mini 3 Plus: Komunikator Satelit dengan Fitur Berbagi Suara, Teks, dan Foto

Perangkat komunikasi yang membantu penjelajah tetap terhubung dengan orang-orang saat berpetualang di luar jangkauan sinyal telepon seluler.
Garmin InReach Mini 3 Plus. (Sumber: Garmin)
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)
Startup17 Desember 2025, 10:11 WIB

BII Investasi Langsung ke Xurya, Siap Danai Startup Climatech di Asia Tenggara

Britisih International Investment berkomitmen untuk menginvestasikan £308 juta untuk pendanaan iklim di Asia Tenggara.
Ilustrasi panel surya dari Xurya.
Techno17 Desember 2025, 08:47 WIB

Spotify Menambahkan Fitur Prompted Playlist, Baru Tersedia di Selandia Baru

Fitur anyar ini memungkinkan membuat daftar putar lagu menurut instruksi tersebut dan riwayat mendengarkan pengguna.
Prompted Playlist memungkinkan mengontrol AI Spotify dengan memberi tahu apa yang ingin didengarkan. (Sumber: Spotify)
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)
Techno15 Desember 2025, 17:07 WIB

Spek Lengkap Huawei Mate X7, Ada Model Collector Edition

Perangkat ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga merupakan bukti ketahanan yang luar biasa.
Huawei Mate X7. (Sumber: Huawei)