Beredar Video yang Bisa Bikin Smartphone 'Ngelag', Pakar Sebut Itu Bukan Virtex

Uli Febriarni
Jumat 10 Maret 2023, 17:35 WIB
video yang beredar diduga disisipkan height overflow (Sumber : @ikhyy_)

video yang beredar diduga disisipkan height overflow (Sumber : @ikhyy_)

Belakangan ini, beredar video berisi kejadian seorang pengguna WhatsApp membuka video yang kemudian menyebabkan aplikasi perpesanan itu macet, hang, crash bahkan restart.

Video itu hanya menampilkan aktivitas di sebuah tempat yang melibatkan banyak orang, mereka duduk menghadap ke depan, di mana terlihat ada speaker, proyektor, dan kabel di depannya. Nampak seorang lelaki bertopi, berjalan dari pintu masuk menuju ke dalam.

Baca Juga: Tips Mempersiapkan Puasa Untuk Kamu Pejuang Gerd

Baca Juga: Langkah-Langkah Mempersiapkan Tubuh Menjelang Puasa Ramadan

Namun, untuk pengguna beberapa smartphone berbeda, efek macet, ngelag, hang atau crash itu tidak terjadi. Video dapat diputar dengan lancar dan tidak terjadi apapun pada smartphone mereka.

Beberapa pengguna media sosial, menyebut bahwa hal itu disebabkan karena video yang diputar itu disisipkan dengan virtex atau virus text. Dampak yang dialami smartphone, terkait dengan kapasitas atau kualitas chipset.

Ada pengguna smartphone merek dan tipe tertentu yang tak mengalami crash atau melambat. Namun, pengguna media sosial lainnya, meyakinkan publik lainnya, bahwa smartphone yang memiliki chipset spek tertentu tak terkena dampaknya. 

Soal ini, pengamat dan konsultan keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, berpendapat video-video itu tak perlu dicemaskan secara berlebihan.

Mengutip dari laman Tempo, menurutnya, aplikasi terganggu dan macet lebih dikarenakan spesifikasi smartphone yang digunakan tak memadai.

"HP agak jadul dan underspec," kata dia, kami lansir pada Jumat (10/3/2023).

Menurut Alfons, video penyebab aplikasi tak berfungsi memang sudah dirancang sedemikian rupa, sehingga hardware ponsel tidak mampu menampilkannya, dan akhirnya menyebabkan crash. Kasus semacam ini umumnya terjadi pada ponsel pabrikan lama yang spesifikasinya rendah.

"Sesuai namanya, Virtex adalah kependekan dari virtual text. Jadi, seharusnya isinya teks atau coding yang disusun sedemikian rupa dengan tujuan membuat sistem WhatsApp kewalahan dan hang," lanjut Alfons. 

Baca Juga: VaccarBio, Kotak Vaksin Berteknologi Pendingin Aktif Karya Akademisi UII

Baca Juga: The Dog and The Boy: Anime Netflix Jepang yang Dibuat Menggunakan AI

Virtex bisa saja diselipkan di berbagai media yang dikirim melalui WhatsApp seperti gambar, nomor kontak, shareloc, dan lainnya. Tapi yang terjadi saat ini, istilah Virtex berasimilasi menjadi seakan-akan virus atau program jahat yang merusak atau menyebabkan WhatsApp hang atau crash.

"Ketika ramai muncul video yang menyebabkan ponsel hang dan crash ini, penyebar videonya menggunakan istilah Virtex," ujarnya.

Padahal, dia menjelaskan, sebenarnya video yang beredar bukanlah video yg diselipkan virtual text. Tetapi istilah virtex ini sudah menjadi istilah baku di dunia siber Indonesia, untuk menyebut program jahat atau virus yang menyerang WhatsApp.

"Yang sebenarnya terjadi, video itu telah dirancang menjadi height overflow. Itu membuat kebanyakan perangkat android jadul tidak mampu menampilkan layar yang diminta video . Sehingga mengakibatkan lag, hang, atau restart," paparnya lebih jauh. 

Videonya yang viral di media sosial, menurut Alfons, tidak mengandung aplikasi jahat. Tidak ada virus, trojan atau malware. Dengan kata lain, video ini mengeksploitasi keterbatasan hardware smartphone 'jadul' saat menampilkan video. 

Jika dilihat tampak luar, video tersebut tidak terlihat sesuatu yang mencurigakan. Sulitnya mengidentifikasi hanya berdasarkan tampilan, maka satu-satunya cara adalah menjalankan video itu di ponsel. Seandainya ada 2 video yang tampilannya sama, yang satu bisa dimodifikasi menjadi height overflow dan satunya tidak, sebut dia.

"Walau ponsel menjadi hang karena height overflow, namun aplikasi WhatsApp di web tetaplah aman. Video yang viral itu sebenarnya video yang di-permak dan tidak ada Virtex-nya," tandas Alfons.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Travel18 Desember 2025, 11:52 WIB

Patung Lilin Jung Hae In Resmi Hadir di Madame Tussauds Hong Kong

Kalau kamu lagi berkunjung ke sini, enggak ada salahnya untuk mampir melihat aktor K-pop idolamu.
Aktor Jung Hae In (kiri) berfoto dengan figur patung lilin yang menyerupai dirinya di Madame Tussauds Hong Kong.
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)
Hobby17 Desember 2025, 18:36 WIB

Review Avatar Fire and Ash: Konflik Keluarga yang Berlapis dan Kritik Ekologis

Dibanding pendahulunya, film baru ini lebih banyak menyuguhkan aksi dan tentunya visual yang akan membuat mata penonton terbelalak.
Varang adalah pemimpin dari Suku Ash (Mangkwan). (Sumber: 20th Century Studios)
Techno17 Desember 2025, 15:59 WIB

Garmin InReach Mini 3 Plus: Komunikator Satelit dengan Fitur Berbagi Suara, Teks, dan Foto

Perangkat komunikasi yang membantu penjelajah tetap terhubung dengan orang-orang saat berpetualang di luar jangkauan sinyal telepon seluler.
Garmin InReach Mini 3 Plus. (Sumber: Garmin)
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)
Startup17 Desember 2025, 10:11 WIB

BII Investasi Langsung ke Xurya, Siap Danai Startup Climatech di Asia Tenggara

Britisih International Investment berkomitmen untuk menginvestasikan £308 juta untuk pendanaan iklim di Asia Tenggara.
Ilustrasi panel surya dari Xurya.
Techno17 Desember 2025, 08:47 WIB

Spotify Menambahkan Fitur Prompted Playlist, Baru Tersedia di Selandia Baru

Fitur anyar ini memungkinkan membuat daftar putar lagu menurut instruksi tersebut dan riwayat mendengarkan pengguna.
Prompted Playlist memungkinkan mengontrol AI Spotify dengan memberi tahu apa yang ingin didengarkan. (Sumber: Spotify)
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)