Techverse.asia - Valve baru saja melansir headset VR (virtual reality) terbarunya, Steam Frame. Ini adalah headset VR Valve yang telah lama dirumorkan, sebelumnya diberi nama sandi Deckard. Valve Steam Frame akan tersedia mulai tahun depan.
Steam Frame memiliki fitur optimasi yang disebut Foveated Streaming. Valve menjelaskan, fitur ini menggunakan pelacakan mata berlatensi rendah (didukung oleh dua kamera internal) untuk mengoptimalkan detail gambar ke mana pun mata memandang.
Perusahaan mengklaim bahwa fitur itu dapat menawarkan peningkatan kualitas gambar dan bandwidth efektif 10 kali lipat. Foveated Streaming tersebut dikatakan berfungsi untuk setiap gim di pustaka Steam.
Baca Juga: Meta Memperkenalkan Quest 3S: Headset Virtual Reality yang Harganya Lebih Murah
Headset VR ini memiliki panel LCD ganda 2160 x 2160 piksel dengan kecepatan refresh hingga 144Hz, bidang pandang hingga 110 derajat, dan jangkauan target IPD 60-70 milimeter (mm). Valve menambahkan bahwa lensa pancake khusus yang tipis dan ringan memberikan ketajaman dari ujung ke ujung dan kotak mata yang besar.
Sementara lebar maksimum untuk kacamata adalah 140 mm. Untuk audionya sendiri, Steam Frame memiliki dua speaker stereo di setiap sisi dengan dukungan audio fidelitas tinggi. Speaker di setiap sisi diarahkan ke arah yang berlawanan untuk meredam getaran yang dapat memengaruhi sistem pelacakan.
Tak ketinggalan, Valve Steam Frame punya empat kamera monokrom beresolusi tinggi untuk pelacakan pengontrol dan headset - menggunakan pelacakan dari dalam ke luar. Terdapat juga LED inframerah di bagian luar perangkat yang dapat membantu mendukung pelacakan di lingkungan yang gelap.

Dukungan passthrough monokrom pun disematkan pada perangkat ini. Steam Frame sendiri adalah headset nirkabel 'streaming-first' dan dapat langsung memainkan gim setelah memakainya. Headset ini mendukung gim berbasis VR dan layar datar.
Baca Juga: Vivo X300 Series Segera Rilis di Indonesia, Tersedia Juga Pro Photography Kit
Valve juga membuat adaptor nirkabel 6GHz plug-and-play yang dapat dimasukkan ke PC (atau Steam Machine) si pemain. Namun begitu, mereka tidak memerlukan PC untuk bermain gim di Steam Frame, karena dapat menjalankan permainan sebagai perangkat mandiri.
Tentang performanya, Valve Steam Frame ditanamakan chipset Snapdragon 8 Gen 3, RAM 16GB, dan penyimpanan UFS internal hingga 1TB. Selain itu, ada slot kartu microSD, serta dukungan untuk Wi-Fi 7 dan Bluetooth 5.3. Tentu saja, headset VR ini berjalan pada software SteamOS.
Seperti halnya Steam Deck dan Steam Machine, akan ada program terverifikasi Steam Frame, sehingga pemain dapat melihat sekilas permainan mana yang akan berjalan di Steam Frame dalam mode mandiri.
Valve Steam Frame menggunakan baterai Li-ion 21,6 Wh yang dapat diisi ulang. Terdapat satu porta USB-C 2.0 di bagian belakang yang dapat dipakai untuk pengisian daya dan transfer data. Pemain dapat mengisi ulang baterai hingga 45 W, tetapi belum diketahui berapa lama baterai Steam Frame akan bertahan setelah sekali pengisian daya penuh.
Baca Juga: HTC Meluncurkan Headset MR Vive Focus Vision, Harganya Rp15 Jutaan
Baterainya terletak di bagian belakang headstrap. Jadi, pemain tidak perlu lagi menggunakan baterai eksternal yang terhubung ke sistem dengan kabel yang mengganggu. Mereka juga dapat mengganti headstrap standar (yang terintegrasi dengan driver audio) dengan opsi lain, mungkin dengan baterai yang lebih besar.
Meskipun baterainya terpasang di headstrap, Valve mengatakan bahwa Steam Frame hanya memiliki berat kurang dari 450 gram, yaitu 440 gram. Modul inti - bagian depan - berbobot 185 gram dan tali pengikatnya berbobot 245 gram.
Lebih lanjut, Steam Frame akan mendukung gim Android. Tampaknya Valve berharap para pengembang (developer) yang membuat gim dan pengalaman realitas virtual untuk headset berbasis Android akan membawanya ke Steam.
Baca Juga: Binus University Hadirkan Wisata ke Candi Borobudur Jalur Headset VR














