Gemini Trifecta Bisa Memungkinkan Peretas Curi Data Jutaan Orang

Rahmat Jiwandono
Rabu 08 Oktober 2025, 18:21 WIB
Google Gemini.

Google Gemini.

Techverse.asia - Tenable, perusahaan manajemen eksposur, telah mengidentifikasi tiga kerentanan dalam rangkaian pelantar kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) pada Gemini Google, yang secara kolektif dijuluki sebagai Gemini Trifecta.

Kelemahan itu, yang sekarang telah diperbaiki, memaparkan pengguna pada risiko privasi yang signifikan yang dapat memungkinkan penyerang memanipulasi perilaku Gemini dan diam-diam mencuri data sensitif seperti informasi lokasi dan memori pengguna yang tersimpan.

Baca Juga: Kunci Sidik Jari dan Face Unlock Bisa Mati Ketika Perangkat Disusupi Malware Android Chameleon

Gemini Trifecta bekerja di tiga bagian inti rangkaian Gemini, masing-masing mengekspos pengguna dengan cara yang berbeda namun sama berbahayanya. Dalam Gemini Cloud Assist, entri log yang diracuni dapat ditanam sehingga ketika pengguna kemudian berinteraksi dengan Gemini, sistem tanpa sadar akan mengikuti instruksi berbahaya.

Dalam model personalisasi pencarian Gemini, penyerang dapat diam-diam menyuntikkan kueri ke dalam riwayat peramban korban, yang kemudian diperlakukan oleh Gemini sebagai konteks tepercaya, yang memungkinkan data sensitif seperti informasi dan lokasi yang tersimpan untuk dicuri.

Lantas dalam Gemini Browsing Tool, penyerang dapat mengelabui Gemini agar membuat permintaan keluar tersembunyi yang menyematkan data pribadi pengguna, yang secara efektif mengirimkannya langsung ke peladen yang dikendalikan penyerang.

Baca Juga: Resmi Dijual di Indonesia, Cek Spesifikasi Realme 15 Pro 5G

Ketiga kelemahan tersebut menciptakan pintu tak terlihat ke Gemini, yang memungkinkan penyerang membajak perilakunya dan mencuri data berharga tanpa disadari pengguna.

Sederhananya, Trifecta Gemini menunjukkan bahwa penyerang tidak memerlukan akses langsung, malware, atau bahkan email phishing untuk berhasil, karena Gemini sendiri menjadi kendaraan serangan, meningkatkan risiko bagi setiap pengguna dan organisasi yang bergantung pada perangkat berbasis AI.

Menurut Tenable Research, masalah utamanya adalah integrasi Gemini tidak membedakan dengan tepat antara input pengguna yang aman dan konten yang disediakan penyerang.

Ini berarti log yang diracuni, entri riwayat pencarian yang disuntikkan, atau konten web tersembunyi semuanya dapat diperlakukan sebagai konteks tepercaya oleh Gemini, yang secara efektif mengubah fitur rutin menjadi saluran serangan tersembunyi.

Baca Juga: Samsung Galaxy Watch 8 Series yang Lebih Ramping Menyertakan Akses Gemini

Gemini mendapatkan kekuatannya dari menarik konteks melalui log, pencarian, dan penelusuran. Kemampuan yang sama dapat menjadi beban jika penyerang meracuni input tersebut,” kata Liv Matan sebagai Peneliti Keamanan Senior Tenable disadur Techverse.asia pada Rabu (8/10/2025).

Dijelaskannya, Gemini Trifecta menunjukkan bagaimana pelantar kecerdasan buatan yang dapat dimanipulasi dengan cara yang tak terlihat oleh pengguna, menjadikan pencurian data tak terlihat, dan mendefinisikan ulang tantangan keamanan yang harus dihadapi perusahaan.

Seperti teknologi canggih lainnya, model bahasa besar (LLM) seperti Gemini memberikan nilai yang sangat besar, tetapi tetap rentan terhadap kerentanan.

Oleh karena itu, profesional keamanan harus bertindak tegas, mengunci kelemahan sebelum penyerang dapat mengeksploitasinya, dan membangun lingkungan AI yang tangguh berdasarkan desain, bukan berdasarkan reaksi.

Baca Juga: Perplexity Menawarkan untuk Membeli Google Chrome Senilai Rp556 Triliun Lebih

“Ini bukan hanya tentang menambal kelemahan; ini tentang mendefinisikan ulang keamanan untuk era yang digerakkan oleh AI di mana platform itu sendiri dapat menjadi kendaraan serangan,” ujarnya.

Jika dieksploitasi sebelum remediasi, Gemini Trifecta dapat memungkinkan penyerang untuk diam-diam memasukkan instruksi berbahaya ke dalam log atau riwayat pencarian, mencuri informasi sensitif pengguna seperti data tersimpan dan riwayat lokasi.

Selain itu, menyalahgunakan integrasi cloud untuk beralih ke sumber daya cloud yang lebih luas dan mengelabui Gemini agar mengirimkan data pengguna ke peladen yang dikendalikan penyerang melalui alat penelusurannya.

“Namun demikian, Google telah memperbaiki ketiga kerentanan tersebut, dan tidak ada tindakan tambahan yang diperlukan dari pengguna,” ujarnya.

Baca Juga: Phising, Malware, Ransomware: 3 Sumber Kejahatan Siber yang Paling Sering Dijumpai di Indonesia

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Hobby10 November 2025, 21:58 WIB

Perayaan 2 Tahun Kemunculannya, Crunchyroll Game Vault Tambah Rangkaian Gim Anyar

Judul tersohor seperti Lost Hellden dan Beyblade X Xone Segera Bergabung.
Judul gim-gim baru di Crunchyroll Game Vault. (Sumber: istimewa)
Techno10 November 2025, 18:53 WIB

Canon EOS R6 Mark III akan Rilis Akhir November 2025, Seperti Apa Speknya?

Harga untuk EOS R6 Mark III bodi saja tanpa lensa dipatok sekitar Rp46 jutaan.
Canon EOS R6 Mark III. (Sumber: Canon)
Automotive10 November 2025, 18:00 WIB

Chery Memperkenalkan T1TP Concept, Bisa Buat Angkut Barang dan Orang

Satu Kendaraan, Enam Konfigurasi: Menjawab Setiap Aspek Kehidupan.
Chery T1TP Concept. (Sumber: dok. chery)
Techno10 November 2025, 17:31 WIB

Attack Shark R11 Ultra: Mouse Gaming dengan Material Serat Karbon Kering Tempa

Pengenalan R11 ULTRA menandakan evolusi berikutnya dalam presisi permainan.
Attack Shark R11 Ultra. (Sumber: Attack Shark)
Automotive10 November 2025, 15:48 WIB

Spek dan Harga Suzuki Satria Pro dan Satria F150 Baru, Ada Teknologi SCAS

Masing-masing varian menyajikan detail berbeda sesuai kebutuhan dan preferensi penggunanya.
Suzuki Satria Pro. (Sumber: Suzuki)
Techno10 November 2025, 15:01 WIB

Biaya Konstruksi Data Center di Jakarta Lebih Murah, Indonesia Jadi Pasar Strategis

Secara regional, permintaan AI yang meningkat dan kebutuhan pendinginan berdensitas tinggi semakin meningkatkan biaya konstruksi.
Ilustrasi data center. (Sumber: freepik)
Hobby10 November 2025, 14:24 WIB

Peluncuran Grand Theft Auto VI akan Ditunda hingga November 2026

Gim ini awalnya dijadwalkan diluncurkan pada tahun ini.
GTA VI.
Techno10 November 2025, 13:46 WIB

Samsung Wallet Resmi Tersedia di Indonesia, HP Bisa Jadi Dompet Digital

Samsung Wallet baru ada di handset Galaxy Z Fold 7, Z Flip 7, dan Galaxy S25 Series.
Samsung Wallet. (Sumber: Samsung)
Lifestyle07 November 2025, 20:32 WIB

Nike ACG Lava Loft Down: Jaket Khusus untuk Pelari Trail di Segala Kondisi

Kehangatan yang andal, pernapasan yang lega, dan performa yang mudah dikemas.
Jaket Nike ACG Lava Loft Down. (Sumber: Nike)
Startup07 November 2025, 18:38 WIB

Venteny Dapat 2 Pendanaan Sekaligus, Wujudkan Ekonomi Inklusif untuk Perempuan

Usaha rintisan ini menyediakan pendanaan produktif untuk UMKM serta kesejahteraan tenaga kerja di Indonesia.
Venteny. (Sumber: istimewa)