Techverse.asia - Hitachi Vantara hari ini mengumumkan kapabilitas baru untuk Virtual Storage Platform One Software-Defined Storage (VSP One SDS), yang kini tersedia di Google Cloud Marketplace. Fitur-fitur baru ini menghadirkan kapabilitas kelas enterprise ke lingkungan public cloud, termasuk replikasi asynchronous dua arah, thin provisioning, dan kompresi data tingkat lanjut.
Peningkatan tersebut memberikan fleksibilitas lebih besar bagi perusahaan, efisiensi pengelolaan data, opsi pemulihan bencana yang lebih kuat, serta mobilitas data yang lebih sederhana di antara lingkungan on-premise dan cloud.
Dengan ketersediaannya di Google Cloud Marketplace, VSP One memberdayakan pelanggan untuk menerapkan sumber daya penyimpanan di lingkungan cloud dan on-premise melalui satu antarmuka manajemen terpadu tanpa perlu melakukan perancangan ulang arsitektur.
Baca Juga: Canva x Kementerian Ekonomi Kreatif: Tingkatkan Inovasi dan Pertumbuhan Ekonomi Kreatif
Kapabilitas baru yang dihadirkan mencakup thin provisioning dan kompresi yang dapat mengurangi biaya penyimpanan cloud hingga 40 persen, yang memungkinkan pelanggan untuk memaksimalkan efisiensi dan performa sambil meminimalkan beban operasional.
Selain itu, replikasi asynchronous dua arah juga memperkuat strategi pemulihan bencana dengan memungkinkan situs utama dan cadangan berfungsi sebagai sumber maupun target.
“Hadirnya VSP One di Google Cloud Marketplace akan membantu pelanggan dengan cepat menerapkan, mengelola, dan mengembangkan solusi manajemen data mereka di atas infrastruktur global Google Cloud yang tepercaya,” ujar Dai Vu selaku Managing Director, Marketplace & ISV GTM Programs, Google Cloud dalam keterangan resminya kami terima, Jumat (1/8/2025).
Hitachi Vantara kini dapat melakukan penskalaan secara aman dan mendukung pelanggan dalam perjalanan transformasi digital mereka.
Baca Juga: Hitachi Vantara Memperluas Platform Penyimpanan Cloud Hibrida dengan Penyimpanan Objek
VSP One menghadirkan tingkat ketersediaan setara enterprise ke lingkungan public cloud, yang dirancang untuk mendukung keandalan layanan dan uptime tinggi sebagaimana diharapkan oleh bisnis dari berbagai skala - terutama ketika waktu henti atau biaya perancangan ulang menjadi hal yang signifikan.
VSP One dirancang untuk memastikan ketersediaan secara terus-menerus, dengan target uptime sebesar 99,999 persen. Hal ini akan membantu menekan biaya sekaligus memungkinkan migrasi secara native ke dan dari berbagai platform penyimpanan serta cloud.
Solusi ini juga mendukung pemulihan yang lebih cepat dari gangguan tak terduga dan membantu organisasi menjaga kelangsungan bisnis dengan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi.
“Pelanggan menginginkan kebebasan untuk memilih cloud yang tepat bagi setiap beban kerja, serta jaminan bahwa data mereka akan tetap terlindungi, tersedia, dan mudah dikelola,” ujar Chief Product Officer (CPO) Hitachi Vantara Octavian Tanase.
Baca Juga: Kementerian Kesehatan Gandeng Google Cloud, Dukung Inovasi AI pada Layanan Kesehatan
Ia mengatakan, dengan ketersediaan di Google Cloud Marketplace dan penambahan fitur replikasi asynchronous dua arah, VSP One memberdayakan pelanggan mereka untuk menyederhanakan operasi hybrid cloud secara lebih mudah sekaligus memperkuat ketahanan sistem mereka.
Membuka peluang baru bagi mitra kanal Hitachi Vantara untuk mendukung pelanggan dalam mengembangkan strategi hybrid cloud mereka, penawaran ini menghadirkan pendekatan yang lebih fleksibel, berbasis software-defined, serta integrasi yang lebih mendalam dengan Google Cloud.
Solusi ini memberi mitra cara baru untuk menjawab prioritas penting seperti ketahanan sistem, keamanan, dan keberlanjutan, sekaligus membantu pelanggan meningkatkan operasional, memperkuat perlindungan data, dan memaksimalkan nilai dari infrastruktur yang sudah mereka miliki.
Baca Juga: Samsung x Google Cloud, Bawa AI Generatif ke Galaxy S24 Series
Ekspansi ke Google Cloud mencerminkan komitmen berkelanjutan Hitachi Vantara terhadap inovasi di seluruh platform VSP One. Langkah ini memperkuat peluncuran terbaru VSP 360, sebuah platform perangkat lunak manajemen data terpadu yang menyederhanakan pengalaman pengguna VSP One dan memberikan visibilitas menyeluruh terhadap data dan infrastruktur.
Di sisi lain, seiring berkembangnya arsitektur penerapan hybrid cloud, semakin banyak organisasi yang menggabungkan public cloud dan private cloud untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang terus berubah.
Menurut laporan adopsi cloud tahun 2025, hampir 80 persen perusahaan kini menggunakan lebih dari satu public cloud dan 60 persen mengoperasikan beberapa private cloud, yang menyoroti meningkatnya kebutuhan akan konsistensi dan kendali dalam infrastruktur yang kompleks.













