Koltiva x Kementan: Kembangkan Hortikultura di Lahan Kering

Rahmat Jiwandono
Kamis 27 Juni 2024, 13:05 WIB
Koltiva.

Koltiva.

Techverse.asia - Direktorat Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) dan Koltiva meluncurkan proyek pengembangan hortikultura di lahan kering atau Horticulture Development Dryland Area Project (HDDAP). Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, dan rantai nilai produk holtikultura di Indonesia, serta melibatkan tujuh provinsi dan 13 kabupaten.

HDDAP diproyeksikan berlangsung dari 2024-2028. Pada 20-22 Mei 2024, Kementan bersama Koltiva telah mengunjungi ke tujuh provinsi tersebut - Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga Sulawesi Selatan - guna meninjau implementasi proyek itu.

Baca Juga: Talenta Akselerator 2024 Resmi Bergulir, Taruh Perhatian pada Keberagaman dan Inklusivitas

Program tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan lebih dari 10 ribu hektare lahan kering menjadi lahan budidaya hortikultura, dengan bantuan teknologi KoltiTrace MIS guna meningkatkan ketertelusuran dan pengelolaan pertanian.

Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Koltiva memperkenalkan KoltiTrace, suatu sistem informasi manajemen (SIM) yang didesain guna memantau dan mengelola proyek-proyek agrikultur dengan lebih efektif.

Sistem ini diklaim tak cuma memastikan transparansi dalam rantai pasok saja, namun juga mendukung pengembalian keputusan strategis lewat dasbor yang canggih. Pada sistem ini, misalnya ada sejumlah fitur seperti Geo Location and Mapping Features yang memungkinkan Kementan untuk memantau operasional, membuat keputusan berbasis data, mengoptimalkan biaya, dan meningkatkan hasil dengan sistem pelacakan yang terbukti, serta manajemen rantai pasokan produsen.

Sistem tersebut juga memungkinkan pengguna untuk memverifikasi pelacakan produsen serta mengakses dasbor KPI yang komprehensif, yang disesuaikan dengan perjanjian serta kebijakan privasi, dan masih banyak lagi fitur lainnya yang ditawarkan oleh SIM.

Baca Juga: DJI Agras T50 dan T25: Drone Pertanian yang Bisa Semprot 21 Hektare Lahan Setiap Jam

Dengan pendekatan seperti itu, Koltiva bisa menunjukkan bahwa praktik budidaya dan aktivitas ekonomi di sektor pertanian dapat menjadi lebih berkelanjutan dan laik dibiayai sehingga startup ini dapat mendorong transformasi sektor hortikultura menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif.

Pada kunjungan saat itu, pengawas kecamatan, ketua komponen, Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dan tim sekretariat mengikuti pelatihan penggunaan aplikasi mobile KoltiTrace MIS. Pelatihan ini mencakup pecatatan data rinci mengenai produsen dan lahan mereka, penggunaan antarmuka dan fitur aplikasi, serta praktik langsung di lokasi produksi.

Adapun data yang telah dikumpulkan mencakup latar belakang keluarga sampai proses monitoring dan evaluasi, dengan tujuan memperkuat produsen dalam memanfaatkan lahan kering secara efisien.

Baca Juga: Dorong Penggunaan Biochar untuk Pertanian, WasteX Raih Pendanaan Rp7 Miliar

Di acara peluncuran di Kota Surabaya, Jawa Timur, akhir bulan kemarin ditegaskan bahwa program HDDAP tersebut akan berjalan selama lima tahun, dengan tujuan memberi manfaat substansial bagi produsen, termasuk pada pemberdayaan perempuan. Program ini termasuk modernisasi pertanian, stimulasi permintaan pasar, peningkatan kapasitas bisnis kelompok produsen, dan kolaborasi antara produsen dengan sektor swasta.

Proyek HDDAP enggak cuma fokus pada transformasi pertanian lewat digitalisasi, tapi juga memberikan dampak yang nyata bagi kehidupan produsen dengan menghadirkan bantuan langsung berupa sarana produksi pertanian serta peningkatan keterampilan.

Lewat program ini, produsen menerima dukungan penting seperti alat pertanian, pupuk, dan sarana produksi lainnya, yang memungkinkan mereka untuk mengoptimalkan praktik pertanian dan meningkatkan hasil panen, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap kesejahteraan ekonomi mereka.

Baca Juga: Eratani Gandeng BRI, Mulai Adopsi IoT untuk Sistem Pemupukan yang Tingkatkan Hasil Panen

"Pemerataan rantai pasokan dalam KoltiTrace MIS ini merupakan hal yang krusial buat sektor hortikultura. Sistem ini memberdayakan pelaku industri guna meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam distribusi dan produksi," papar Co-founder dan CEO Koltiva Manfred Borer pada Kamis (27/6/2024).

Dengan sistem KoltiTrace MIS, dia berharap dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas upaya pembangunan hortikultura, memperkuat kolaborasi antara semua pemangku kepentingan, dan memastikan optimalisasi sumber daya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno12 Desember 2025, 19:39 WIB

TicNote Pods: Earbud Pencatat Catatan Bertenaga AI 4G Pertama di Dunia

Earbud ini tersedia dalam dua kelir dan harganya hampir mencapai Rp5 juta.
TicNote Pods. (Sumber: Mobvoi)
Hobby12 Desember 2025, 19:15 WIB

Sinopsis Film Para Perasuk, Ini Daftar Para Pemainnya

Ini adalah film terbaru garapan Wregas Bhanuteja, tapi belum diungkap tanggal rilisnya untuk 2026 mendatang.
Poster film Para Perasuk. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 18:00 WIB

Instagram Beri Kendali Atas Algoritma Konten yang Muncul di Reels

Instagram akan memungkinkan penggunanya untuk mengontrol topik mana yang direkomendasikan oleh algoritmanya.
Pengguna bisa mempersonalisasi algoritma Reels yang muncul di Instagram. (Sumber: Instagram)
Lifestyle12 Desember 2025, 17:21 WIB

ASICS Hadirkan Sepatu Padel Sonicsmash FF, Ringan dan Terasa Lebih Lincah

Sepatu padel baru tersebut untuk membuat kecepatan terasa mudah.
ASICS Sonicsmash FF adalah sepatu khusus untuk padel. (Sumber: ASICS)
Techno12 Desember 2025, 15:16 WIB

Jenius x Zurich Luncurkan 2 Proteksi Perjalanan untuk Liburan yang Aman

Jenius adalah aplikasi perbankan digital.
Dua produk proteksi hasil kolaborasi Jenius x Zurich. (Sumber: Jenius)
Startup12 Desember 2025, 15:03 WIB

TransTRACK Raih Halal Logistics Excellence Award

Penghargaan ini didapat dari Halal Development Corporation Berhard pada World Halal Excellence Awards 2024 di Johor, Malaysia.
CEO TransTrack Anggie Meisesari saat menerima Halal Logistics Excellence Award. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 14:50 WIB

Samsung Galaxy Watch Mendukung Pembayaran QRIS Tap di Aplikasi myBCA

QRIS Tap myBCA hadi di Samsung Galaxy Watch, bertransaksi kian praktis.
Transaksi pakai QRIS Tap myBCA kini bisa dilakukan langsung dari pergelangan tangan. (Sumber: Samsung)
Automotive12 Desember 2025, 14:08 WIB

Kawasaki Z1100 ABS MY2026 Dipasarkan di Indonesia, Harga Hampir Rp400 Juta

Performanya semakin buas dan agresif.
Kawasaki Z1100 ABS MY2026. (Sumber: Kawasaki)
Startup11 Desember 2025, 19:20 WIB

MDI Portofolio Impact Report 2025: 8 Startup Diklaim Beri Dampak Nyata

MDI Ventures melihat laporan-laporan ini bukan sekadar dokumen tahunan, tetapi sebagai landasan untuk pengambilan keputusan.
MDI Ventures.
Techno11 Desember 2025, 18:15 WIB

Pebble Hadirkan Index 01: Cincin Pintar untuk Merekam Pikiran

Tangkap ide-ide terbaikmu sebelum ide-ide itu hilang begitu saja.
Pebble Index 01. (Sumber: Pebble)