Gelatah: Startup yang Optimalkan Limbah Jelantah Jadi Beragam Produk Perawatan Kulit

Uli Febriarni
Sabtu 06 April 2024, 19:23 WIB
(ilustrasi) minyak jelantah

(ilustrasi) minyak jelantah

Limbah minyak jelantah menjadi salah satu masalah yang dijumpai di setiap rumah tangga, mulai dari bagaimana cara pembuangan hingga bahaya minyak jelantah jika dikonsumsi kembali.

Ketika banyak orang membuang minyak goreng habis pakai, atau menyetornya begitu saja ke bank sampah, Abdul Rohman menggunakan jelantah sebagai produk berdaya guna dan punya harga tinggi.

Mengawalinya bersama teman-teman, Abdul memaksimalkan potensi jelantah dengan mengubahnya menjadi berbagai jenis produk, kemudian menjualnya. Produk ini kemudian ia beri nama Gelatah.

Bisnis yang dijalankan oleh Gelatah, berfokus kepada pengolahan minyak jelantah berbasis sociopreneurship. Bisnis Gelatah telah Abdul rintis sejak masih menjadi mahasiswa.

Baca Juga: Teater Behing Project ISI Yogyakarta Akan Tampilkan Pertunjukkan 'Hemereng', Kritik Atas Kelola Sampah di Yogyakarta

Sejak kecil, Abdul bercita-cita untuk terjun ke dalam dunia bisnis.

Menurutnya, bisnis adalah ladang untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan, mengambil inisiatif, sekaligus keterampilan dalam menghadapi tantangan.

Alasan lainnya mengapa Abdul ingin mengembangkan perusahaan Gelatah yang dirintisnya, yakni keinginan untuk membantu perekonomian masyarakat. Ia ingin membuka lapangan kerja, menyediakan produk berkualitas, serta berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Perintis Gelatah (sumber: UNAIR)

Hingga saat ini, Gelatah telah menghasilkan produk mulai dari sabun, lilin, biodesel, dan jasa penjemputan minyak jelantah se-Jawa Timur.

Tidak hanya itu, Gelatah kini juga berhasil merambah secara luas. Bisnisnya ini berhasil menjalin kemitraan dengan lebih dari 60 institusi.

"Alhamdulillah, saat ini Gelatah juga telah berhasil bekerja sama dengan lebih dari 60 institusi, terdiri dari sekolah maupun organisasi. Fokus kami di Gelatah bukan hanya pada keuntungan, melainkan juga memberikan dampak bagi masyarakat," ungkap alumnus program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga ini, dikutip Sabtu (6/4/2024).

Baca Juga: Seorang Ibu Muda Terkejut Mengetahui Alat Kontrasepsi Implannya Berada di Paru-paru

Tidak mudah bagi Abdul untuk membesarkan bisnisnya itu. Ia mengaku perlu kerja keras untuk mengenalkan layanan dan produknya ke khalayak, khususnya ketika awal-awal bisnisnya berdiri.

"Saya harus bekerja keras untuk memperkenalkan layanan kami, membangun hubungan dengan klien, dan memberikan nilai tambah pasar," demikian keterangan Abdul, yang diakses dari laman almamaternya.

Baca Juga: Tidak Kapok Gagal Bikin Mobil, Apple Mau Buat Robot Asisten Pribadi

Ia mengakui, berbagai kendala dan tantangan yang ia hadapi. Abdul harus mengatur waktu antara kuliah dengan berbisnis, sehingga ia harus membuat skala prioritas dan tetap konsisten.

"Saya selalu berusaha mengoptimalkan waktu luang yang saya punya, sehingga semua pekerjaan bisa terselesaikan dengan baik," ungkapnya.

Tim Gelatah kala memperkenalkan produk ke publik (sumber: Jawa Pos)

Berkaca pada apa yang ia alami, Abdul mengajak para mahasiswa untuk secara lebih bijak dalam membagi waktu. Menurutnya, penting bagi mahasiswa untuk tetap fokus pada tujuan dan cita-cita.

"Kita harus berpikir ke depan, karena kalau fokus kuliah asja, nanti lulus mau jadi apa? Banyak pesaing di luar sana yang punya lebih banyak pengalaman. Akan susah kalau kita tidak ada value lebih dari teman-teman lainnya," pesannya.

Baca Juga: Instagram Lagi Menguji Spring Bonus: Bayar Kreator Konten untuk Unggah Foto dan Reels

Salah satu produk unggulan Gelatah adalah sabun Naturally, yang memiliki banyak manfaat baik.

Selain ramah lingkungan, sabun ini ditambahkan campuran bahan berkualitas tinggi.

Baca Juga: Palmsy: Media Sosial yang Semuanya Serba Palsu, Cocok buat Orang Anti Sosial

Penggunaan surfaktan alami dari minyak esensial, menambah daya tarik produk sebagai alternatif alami, dan aman digunakan untuk membersihkan.

Minyak jelantah yang terkandung di dalam sabun sebesar 10% dan bekas satu kali penggorengan, sehingga konsumen tidak perlu khawatir untuk kualitas dari produk ini.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)
Hobby17 Desember 2025, 18:36 WIB

Review Avatar Fire and Ash: Konflik Keluarga yang Berlapis dan Kritik Ekologis

Dibanding pendahulunya, film baru ini lebih banyak menyuguhkan aksi dan tentunya visual yang akan membuat mata penonton terbelalak.
Varang adalah pemimpin dari Suku Ash (Mangkwan). (Sumber: 20th Century Studios)
Techno17 Desember 2025, 15:59 WIB

Garmin InReach Mini 3 Plus: Komunikator Satelit dengan Fitur Berbagi Suara, Teks, dan Foto

Perangkat komunikasi yang membantu penjelajah tetap terhubung dengan orang-orang saat berpetualang di luar jangkauan sinyal telepon seluler.
Garmin InReach Mini 3 Plus. (Sumber: Garmin)
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)
Startup17 Desember 2025, 10:11 WIB

BII Investasi Langsung ke Xurya, Siap Danai Startup Climatech di Asia Tenggara

Britisih International Investment berkomitmen untuk menginvestasikan £308 juta untuk pendanaan iklim di Asia Tenggara.
Ilustrasi panel surya dari Xurya.
Techno17 Desember 2025, 08:47 WIB

Spotify Menambahkan Fitur Prompted Playlist, Baru Tersedia di Selandia Baru

Fitur anyar ini memungkinkan membuat daftar putar lagu menurut instruksi tersebut dan riwayat mendengarkan pengguna.
Prompted Playlist memungkinkan mengontrol AI Spotify dengan memberi tahu apa yang ingin didengarkan. (Sumber: Spotify)
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)
Techno15 Desember 2025, 17:07 WIB

Spek Lengkap Huawei Mate X7, Ada Model Collector Edition

Perangkat ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga merupakan bukti ketahanan yang luar biasa.
Huawei Mate X7. (Sumber: Huawei)