4 Kiat Utama Membangun Startup

Rahmat Jiwandono
Rabu 31 Januari 2024, 15:19 WIB
ilustrasi startup (Sumber: freepik)

ilustrasi startup (Sumber: freepik)

Techverse.asia - Meskipun gagasan perusahaan startup sudah ada di dunia teknologi awal di Indonesia, popularitasnya yang meluas kini sedang booming. Ini dipicu oleh akses internet, perusahaan pionir seperti Tokopedia dan Gojek, serta inisiatif pemerintah, istilah ini berkembang dari kata kunci orang dalam menjadi fenomena nasional di akhir tahun 2010-an.

Startup adalah perusahaan muda yang berfokus pada pertumbuhan pesat dan mengembangkan model bisnis yang terukur. Meskipun beberapa startup yang sudah matang mungkin sudah mendekati profitabilitas, sebagian besar masih dalam tahap awal beroperasi, berinvestasi dalam mengakuisisi pengguna, membangun infrastruktur, dan menyempurnakan produk atau layanan mereka.

Karena pertumbuhan populasi generasi muda yang pesat, Indonesia diharapkan dapat memperoleh manfaat dari perekonomian yang gesit, inovatif, dan semakin digital. Dengan hampir 2.500 startup yang didirikan, Indonesia memiliki sembilan unicorn, termasuk GoTo, Traveloka, Xendit, dan Carro yang didukung East Ventures, dan dua ‘decacorn’.

Terlepas dari ketidakpastian global, laporan e-Conomy SEA tahun 2023 yang dibuat oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, ekonomi digital (GMV) negara ini diproyeksikan mencapai angka US$110 miliar pada 2025.

Baca Juga: Kompetisi ZIC 2024: Perusahaan Startup Berpeluang Dapat Uang Tunai Rp1 Miliar

Dalam 10 tahun ke depan, Indonesia akan memasuki era dividen demografi dini, dimana hampir 206 juta jiwa, atau 65% penduduknya, berada dalam usia produktif. Era ini memberikan peluang untuk mengkatalisasi munculnya bisnis-bisnis baru.

Namun, membangun startup yang sukses dan bertahan lama bukanlah hal yang mudah. Mereka yang berupaya menciptakan perubahan berdampak dalam dunia teknologi mungkin ingin mempelajari pelajaran penting ini dari Mitra East Ventures, Melisa Irene.

“Produk dan layanan harus memberikan dampak positif dan bertahan lama bagi masyarakat. Namun, karena startup juga harus mempertimbangkan perekonomian yang sehat, mereka harus memastikan bahwa solusi yang mereka usulkan juga memiliki pasar yang besar dan dapat disalurkan ke konsumen yang tepat,” ujar Melisa.

Berikut adalah empat kriteria utama yang harus dipertimbangkan untuk menciptakan startup yang sukses.

Baca Juga: Antler Investasi Pre-Seed untuk 37 Startup

Akuisisi pasar

Sebelum merger dengan Gojek dan menjadi GoTo, Tokopedia memiliki valuasi yang tinggi, sebanding dengan unicorn, karena skalanya. Dengan Tokopedia, memulai bisnis menjadi mudah, dan bisnis - yang sebagian besar adalah UMKM - dapat melayani jutaan konsumen terlepas dari lokasi geografisnya.

Meskipun setiap startup bercita-cita untuk menjadi sebesar Tokopedia, secara statistik hal tersebut mustahil. Ratusan perusahaan akan beroperasi untuk mengakuisisi konsumen, namun hanya segelintir yang akan menjadi yang teratas - perusahaan-perusahaan ini dapat mendominasi pangsa pasar.

“Pasar akan menentukan arah perusahaan. Kita harus memahami konsumen dan melayani mereka dengan baik agar bisa menjadi pemimpin pasar,” katanya.

Baca Juga: Everpro x IMNU, Bantu Mengembangkan Bisnis Online Milik Nahdliyin

Sumber daya manusia

Adanya kesenjangan antara supply dan demand lapangan kerja di Indonesia menyebabkan sulitnya merekrut talenta. Ada beberapa faktor yang menjadi pemicu masalah ini, termasuk ketidaksesuaian keterampilan, terutama di sektor teknologi dan digital yang banyak diminati, sehingga banyak lulusan yang menganggur.

Ketidaksesuaian ini juga mengakibatkan lambatnya pergantian karyawan di beberapa industri. Selain itu, membangun budaya dan visi perusahaan yang kuat juga penting untuk memastikan menarik talenta-talenta terbaik yang memiliki visi yang sama.

“Jika tujuan kami adalah menjadi pemimpin pasar, kami memerlukan sumber daya manusia yang kuat atau talenta hebat untuk mendorong pertumbuhan. Perekrutan tidak boleh didasarkan pada bakat saja tetapi juga pada aspirasi dan nilai-nilai bersama. Ketika orang-orang mempunyai tujuan dan nilai yang sama, mereka cenderung bertahan lebih lama dan berkontribusi lebih banyak,” jelasnya.

Hak milik intelektual

Karena sebagian besar startup menyediakan solusi berbasis teknologi, aset mereka tidak lagi berbentuk fisik tetapi berbentuk kekayaan intelektual (IP). IP adalah aset yang memberikan perusahaan keunggulan kompetitif di pasar.

Baca Juga: NEX Ventures Suntikan Dana Investasi ke 3 Startup Cleantech Indonesia

Baca Juga: MeshBio Raih Pendanaan Rp55 Miliar, Digunakan untuk Kembangkan Digital Twin

Ini termasuk penggunaan hak cipta, merek dagang, dan paten. Mengelola dan melindungi aset tidak berwujud perusahaan adalah penting untuk terus berinovasi dan berkembang.

Efisiensi modal

Ketiga komponen di atas merupakan investasi jangka panjang yang baru bisa menunjukkan hasilnya di masa depan. Venture Capitalists (VCs) memainkan peran besar dalam menyediakan modal bagi startup untuk memperoleh pangsa pasar, merekrut talenta yang tepat, dan membangun solusi yang tepat.

Modal mendukung dan menopang perusahaan. “Setiap model bisnis memerlukan jumlah pendanaan yang berbeda-beda, dan setiap pendiri memiliki gaya pengelolaan modal yang berbeda-beda,” katanya.

Yang membedakan seorang pendiri hebat adalah kemampuan mereka mengelola modal secara efisien, yang pada intinya adalah kemampuan mereka memberikan kinerja hebat dengan biaya lebih murah.

Baca Juga: Startup Rantai Dingin Fresh Factory Targetkan Tambah 100 Gudang di Akhir 2023

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno12 Desember 2025, 19:39 WIB

TicNote Pods: Earbud Pencatat Catatan Bertenaga AI 4G Pertama di Dunia

Earbud ini tersedia dalam dua kelir dan harganya hampir mencapai Rp5 juta.
TicNote Pods. (Sumber: Mobvoi)
Hobby12 Desember 2025, 19:15 WIB

Sinopsis Film Para Perasuk, Ini Daftar Para Pemainnya

Ini adalah film terbaru garapan Wregas Bhanuteja, tapi belum diungkap tanggal rilisnya untuk 2026 mendatang.
Poster film Para Perasuk. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 18:00 WIB

Instagram Beri Kendali Atas Algoritma Konten yang Muncul di Reels

Instagram akan memungkinkan penggunanya untuk mengontrol topik mana yang direkomendasikan oleh algoritmanya.
Pengguna bisa mempersonalisasi algoritma Reels yang muncul di Instagram. (Sumber: Instagram)
Lifestyle12 Desember 2025, 17:21 WIB

ASICS Hadirkan Sepatu Padel Sonicsmash FF, Ringan dan Terasa Lebih Lincah

Sepatu padel baru tersebut untuk membuat kecepatan terasa mudah.
ASICS Sonicsmash FF adalah sepatu khusus untuk padel. (Sumber: ASICS)
Techno12 Desember 2025, 15:16 WIB

Jenius x Zurich Luncurkan 2 Proteksi Perjalanan untuk Liburan yang Aman

Jenius adalah aplikasi perbankan digital.
Dua produk proteksi hasil kolaborasi Jenius x Zurich. (Sumber: Jenius)
Startup12 Desember 2025, 15:03 WIB

TransTRACK Raih Halal Logistics Excellence Award

Penghargaan ini didapat dari Halal Development Corporation Berhard pada World Halal Excellence Awards 2024 di Johor, Malaysia.
CEO TransTrack Anggie Meisesari saat menerima Halal Logistics Excellence Award. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 14:50 WIB

Samsung Galaxy Watch Mendukung Pembayaran QRIS Tap di Aplikasi myBCA

QRIS Tap myBCA hadi di Samsung Galaxy Watch, bertransaksi kian praktis.
Transaksi pakai QRIS Tap myBCA kini bisa dilakukan langsung dari pergelangan tangan. (Sumber: Samsung)
Automotive12 Desember 2025, 14:08 WIB

Kawasaki Z1100 ABS MY2026 Dipasarkan di Indonesia, Harga Hampir Rp400 Juta

Performanya semakin buas dan agresif.
Kawasaki Z1100 ABS MY2026. (Sumber: Kawasaki)
Startup11 Desember 2025, 19:20 WIB

MDI Portofolio Impact Report 2025: 8 Startup Diklaim Beri Dampak Nyata

MDI Ventures melihat laporan-laporan ini bukan sekadar dokumen tahunan, tetapi sebagai landasan untuk pengambilan keputusan.
MDI Ventures.
Techno11 Desember 2025, 18:15 WIB

Pebble Hadirkan Index 01: Cincin Pintar untuk Merekam Pikiran

Tangkap ide-ide terbaikmu sebelum ide-ide itu hilang begitu saja.
Pebble Index 01. (Sumber: Pebble)