Techverse.asia - Waterhub, perusahaan rintisan Indonesia yang menyediakan air minum bersih dan terjangkau melalui sistem filtrasi, telah mendapatkan pendanaan awal dengan jumlah yang tidak diungkapkan nilainya, untuk memperluas operasinya di seluruh Indonesia.
Pendanaan ini dipimpin oleh Archipelago VC, dengan partisipasi dari The Radical Fund. Dana yang terkumpul akan dipakai untuk meningkatkan produksi mesin, memperluas tim, dan mendorong penelitian dan pengembangan (R&D), khususnya dalam penyempurnaan lebih lanjut teknologi filtrasi dan efisiensi operasionalnya.
Dalam jangka panjang, Waterhub melihat potensi regional, menyadari tantangan mendesak di Asia Tenggara yang menghadapi proyeksi kekurangan pasokan dan permintaan air sebesar 40 persen pada 2030. Menyikapi hal ini, Waterhub memprioritaskan kemitraan strategis, termasuk kolaborasi dengan produsen air minum dalam kemasan, untuk mempercepat adopsi di tingkat regional.
"Kami bukan hanya tentang menyediakan air; ini tentang keadilan lingkungan, kesehatan masyarakat, dan membangun masyarakat yang tangguh," ujar Direktur Utama Waterhub Lyonda Huwaidi lewat keterangan tertulisnya kami kutip, Rabu (20/8/2025).
Baca Juga: Living Lab Ventures Hadirkan InnoLab: Menjembatani Perusahaan Rintisan dan IP Global
Menurutnya, investasi tersebut mempercepat misinya untuk menyediakan air minum yang aman, terjangkau, dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia. Akses terhadap air minum bersih masih menjadi salah satu tantangan terbesar bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan di Indonesia.
Dengan 192 juta penduduk Indonesia yang tidak memiliki akses yang andal dan 14 juta lainnya masih tanpa sanitasi yang layak, masyarakat terpaksa bergantung pada air minum kemasan sekali pakai, yang mendorong industri senilai hampir US$10 miliar per tahun dan berkontribusi terhadap polusi dan emisi plastik.
Waterhub menangani krisis ini secara langsung melalui jaringan dispenser air dan sistem penyaringan air bervolume besar. Perangkat ini mengubah air kota, air hujan, air tanah, dan bahkan air laut menjadi air minum yang aman.
"Dengan menghilangkan kebutuhan akan kemasan plastik dan mengurangi transportasi, Waterhub menawarkan alternatif air minum kemasan yang berkelanjutan secara lingkungan dan ekonomi," katanya.
Baca Juga: Seeds Finance Dapat Pendanaan Lanjutan dari Seven Capital Valor
Didukung oleh tim yang beragam, startup ini menggabungkan keahlian teknis yang mendalam dengan fokus yang tajam pada dampak dan skalabilitas.
Sejak tahun lalu, Waterhub telah memasang 36 unit filtrasi, 32 dispenser komunal, dan empat sistem heavy duty untuk klien-klien besar di industri kebugaran, makanan dan minuman (F&B), serta perhotelan, dengan lebih dari 100 unit lagi yang direncanakan untuk tahun ini.
Menargetkan 2.000 unit pada 2029, model bayar per penggunaan dan berlangganannya menawarkan solusi air yang terjangkau dan bermargin tinggi. Setiap unitnya menggunakan osmosis balik canggih, pemantauan Internet of Things (IoT), dan pembayaran berbasis aplikasi opsional.
Mitra Pengelola Archipelago VC Nicolo Castiglione menyampaikan, pihaknya mendukung misi Waterhub yang berani: air bersih dan terjangkau adalah hak asasi manusia.
Baca Juga: Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut
"Model Waterhub yang skalabel mengatasi tantangan iklim dan kesehatan masyarakat, dan daya tariknya yang cepat membuktikan bahwa ini bukan hanya hal yang benar untuk dilakukan, tetapi juga hal yang cerdas untuk dilakukan," katanya
Potensi dampak Waterhub juga terbilang mengesankan. Pada 2025, startup ini berharap dapat menyaring lebih dari 21 juta liter air; menghilangkan jutaan botol sekali pakai. Pada 2029, proyeksi menunjukkan pencegahan lebih dari 16.500 ton sampah plastik dan penghematan lebih dari 300 ribu ton emisi karbon dioksida (CO₂).
Dengan meningkatnya permintaan air di Asia Tenggara dan meningkatnya kerawanan air di kawasan ini, sistem filtrasi pembersih otomatis milik Waterhub dan model bisnisnya untuk lingkungan dengan permintaan tinggi memberikan keunggulan strategis untuk meningkatkan skala dengan cepat dan berkelanjutan.
"Hal ini memposisikan perusahaan untuk melayani masyarakat, bisnis, dan pemerintah di seluruh kawasan ini," tambah Managing Partner The Radical Fund Alina Truhina.
Baca Juga: Usai Meraih Pendanaan Awal, Startup Amoda Hanya Fokus ke Satu Poin, Penasaran?

















