Tanda-tanda Kamu sedang Overthinking, Bukan Mempertimbangkan Keputusan dan Tips Mengatasinya

(ilustrasi) overthinking (Sumber: freepik)

Istilah overthinking banyak terdengar di sekitar kita. Bahkan, kerap menjadi bahan gurauan overthinking adalah 'aktivitas' rutin anak muda.

Merujuk pada laman Rumah Sakit Siloam, overthinking adalah kecenderungan untuk memikirkan suatu hal secara berlebihan dan berulang-ulang.

Baca Juga: Amazon Hadirkan Rufus, Asisten Belanja Bertenaga AI

"Jika seseorang sering merasa terjebak dalam pikiran yang tak berujung, terus-menerus menganalisis segala kemungkinan, dan khawatir berlebihan tentang masa depan, maka kemungkinan mereka sedang overthinking," kata laman yang kami sadur Sabtu (3/2/2024) ini.

Pakar Psikologi Universitas Airlangga, dr Dewi Retno Suminar, menjelaskan bahwa overthinking atau berpikir berlebihan secara terus-menerus ini kerap kali dialami oleh generasi Z (Gen Z). Penyebabnya antara lain karena adanya kecemasan berlebihan, memiliki sifat perfeksionis, dan terlalu banyak menerima informasi.

Padahal, overthinking memiliki dampak yang besar bagi kelangsungan hidup generasi Z. Salah satu dampaknya yakni menimbulkan gangguan tidur di malam hari.

Baca Juga: Honda Stylo 160: Skutik Premium Fashionable 160cc

“Gangguan tidur ini disebabkan karena adanya kegelisahan akibat berpikir berlebihan. Umumnya, seseorang yang mengalami overthinking akan gelisah sepanjang malam dan tidak nyaman untuk tidur di malam hari,” terangnya.

Ia menambahkan, hal tersebut juga rentan dialami oleh para siswa-siswi jenjang Sekolah Menengah Atas menjelang penerimaan perguruan tinggi. Mereka cenderung memikirkan hal yang belum terjadi dan takut untuk gagal memasuki perguruan tinggi yang mereka inginkan.

"Nah, hal ini juga berdampak pada konsentrasi siswa. Overthinking menyebabkan seorang siswa tidak fokus, dan akan berdampak pada menurunnya produktivitas," kata dia.

Tips Mengatasi Overthinking

Ia juga memiliki sejumlah tips untuk mengatasi overthinking.

  1. Kenali diri dengan baik (self awareness).

Menurutnya, dengan self awareness, siswa akan lebih memahami bakat dan minatnya untuk meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi.

"Permasalahan umum para siswa yang akan meneruskan ke jenjang perguruan tinggi adalah tidak mengetahui bakat dan minatnya. Mereka cenderung mengikuti saran orang tua tanpa melihat bakat dan minatnya," jelasnya.

Baca Juga: Google Bard Bisa Hasilkan Gambar Fotorealistik Hanya Lewat Perintah Tulisan

  1. Kenali risiko pengambilan keputusan

Artinya, siswa-siswi harus mengenali risiko atas keputusan yang mereka ambil. Dengan ini, siswa-siswi tidak akan salah untuk mengambil keputusan karena telah memikirkan dengan matang.

"Mengenali risiko atas keputusan yang diambil, merupakan hal urgensi agar para siswa-siswi tidak menyesal telah mengambil keputusan tersebut. Maka dari itu, pentingnya analisis risiko dan riset sebelum melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi," ungkapnya.

Ia juga mengimbau para siswa yang ingin melanjutkan perguruan tinggi untuk tidak overthinking dan yakin kepada diri sendiri. Dengan mengendalikan rasa overthinking dan fokus atas diri sendiri, mereka bisa mendapatkan perguruan tinggi yang diimpikan.

Ciri Kamu Overthinking, Bukan sedang Berhati-hati Mengambil Keputusan

Orang yang overthinking sering kali memikirkan hal-hal sepele secara berlebihan. Banyak yang keliru menganggap sikap ini sebagai sikap berhati-hati sebelum mengambil keputusan. Padahal kenyataannya, terlalu sering berpikir berlebihan juga dapat memberikan dampak yang tidak baik untuk kesehatan

Lantas, apa saja ciri-ciri kamu sedang overthinking? Berikut seperti kami kutip dari Halodoc:

  1. Saat menghadapi masalah, tidak fokus untuk mencari solusi

Masalah akan selesai jika kita dapat menemukan jalan keluar untuk meringankan beban yang dihadapi. Sayangnya, si overthinker sering kali kesulitan untuk mencari cara mengatasi masalah tersebut.

Baca Juga: Alodokter Kini Mempermudah Pemberian Asuransi Kesehatan untuk Karyawan

Sebaliknya, mereka malah terlalu berfokus dengan masalah itu sendiri dan memikirkan hal-hal yang seharusnya tidak perlu.

  1. Sering merenungkan hal sama berulang-ulang

Berpikir repetitif atau merenungkan hal yang sama berulang kali merupakan salah satu tanda dari perilaku overthinking.

Pikiran berulang ini biasanya berkaitan dengan masalah itu, kesalahan yang dilakukan, atau kekurangan yang dimiliki. Akibatnya, kamu mungkin mendapati diri membayangkan sesuatu yang buruk terjadi berkali-kali.

  1. Kerap menyalahkan diri sendiri saat salah ambil keputusan

Tanda lain yang menunjukkan bahwa kita sedang mengalami perilaku overthinking, yakni sulit sekali move on dari keputusan yang dibuat. Terutama, jika kita mengambil keputusan yang buruk atau salah langkah.

"Bukannya beranjak dan belajar dari kesalahan tersebut, kita malah sibuk memikirkan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi jika kita mengambil keputusan yang berbeda," ujar tulisan tersebut.

"Biasanya, orang dengan sikap seperti ini cenderung menyalahkan diri sendiri terus-menerus," lanjut Halodoc.

Sikap berhati-hati memang perlu, tapi jika sudah overthinking, kamu harus bisa mengerem diri. Berpikir secara berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatanmu.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI