Waduh, Salju di Puncak Cartenz Bisa Punah Sebelum 2026

Uli Febriarni
Senin 28 Agustus 2023, 14:25 WIB
ilustrasi puncak Jaya Wijaya (Cartenz Pyramid) (Sumber : pesonaindo.com)

ilustrasi puncak Jaya Wijaya (Cartenz Pyramid) (Sumber : pesonaindo.com)

Dampak dari perubahan dan krisis iklim ternyata tak bisa diremehkan, harus mulai diwaspadai sejak sekarang. Karena ternyata, perubahan iklim bisa mengancam keberadaan salju abadi di Puncak Jaya, Pegunungan Cartenz, Papua.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa salju abadi yang jadi kebanggaan Indonesia itu terus mengalami pencairan dan menuju kepunahan.

Menurut Dwikorita, fenomena ini terjadi diduga kuat berkaitan dengan pemanasan global dan perubahan iklim yang sedang terjadi di seluruh dunia.

"Dalam beberapa dekade terakhir dilaporkan terjadi penurunan drastis luas area salju abadi di Puncak Jaya," kata Dwikorita pada seminar ilmiah bertajuk 'Salju Abadi Menjelang Kepunahan: Dampak Perubahan Iklim?' di Auditorium Kantor Pusat BMKG, pekan lalu. 

Hasil riset analisis paleoklimat berdasarkan inti es yang dilakukan oleh BMKG bersama Ohio State University, Amerika Serikat, mencatat bahwa pencairan gletser di Puncak Jaya setiap tahunnya sangat masif terjadi.

Dilansir pada Senin (28/8/2023), eks Rektor Universitas Gadjah Mada itu menyebut, pada 2010 ketika riset ini dimulai, dilaporkan ketebalan es mencapai 32 meter.
Namun, seiring perubahan iklim yang terjadi di dunia, hingga 2015, laju penurunan ketebalan es ialah satu meter per tahun.

Baca Juga: 2 Tips Saja, Lawan Efek Buruk Polusi Pada Kulit

Baca Juga: Peneliti Temukan Efek Perubahan Iklim Terhadap Sanitasi, Toilet Tak Bisa Di-flush

"Kondisi kian buruk tatkala pada 2015-2016, Indonesia dilanda fenomena El Nino kuat dimana suhu permukaan menjadi lebih hangat. Akibatnya, gletser di Puncak Jaya mencair hingga lima meter per tahun," sebut dia.

Sedangkan, pada 2015-2022, laju penurunan es terus terjadi dan seakan tidak terhenti. Catatan BMKG memperlihatka, pada periode tersebut, ketebalan es mencair sebanyak 2,5 meter per tahun. Diperkirakan ketebalan es yang tersisa pada Desember 2022 hanya 6 meter.

Sementara itu, tutupan es pada 2022 berada di angka 0,23 km2 atau turun sekitar 15% dari luasan pada Juli 2021 yaitu 0,27 km2.

"Fenomena El Nino tahun 2023 ini berpotensi untuk mempercepat kepunahan tutupan es Puncak Jaya," ujarnya.

Baca Juga: Hyundai All New SANTA FE: SANTA FE Generasi Kelima Bergaya Outdoor Abis! Kapan Meluncur ke Indonesia?

Baca Juga: Mode Hemat Daya Bertenaga AI Pada TV Samsung, Layar Otomatis Redup Bila Terdeteksi Tak Ada yang Menonton

Kepunahan salju abadi di Puncak Jaya, memiliki dampak besar bagi berbagai aspek kehidupan, di wilayah dan ekosistem yang ada di sekitar salju abadi. Dampak lain dari mencairnya es di Puncak Jaya adalah adanya kontribusi terhadap peningkatan tinggi muka laut secara global.

Oleh karena itu, penting bagi seluruh pihak, untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya dalam menjaga lingkungan. Upaya mitigasi perubahan iklim sudah sepatutnya menjadi fokus dari seluruh aksi yang dilakukan.

Baca Juga: Kolaborasi dengan Bape, Asus Luncurkan Vivobook S 15 OLED Bape Edition

Mitigasi ini tentu tidak bisa dikerjakan oleh hanya segelintir orang, lanjut dia. Dibutuhkan kemauan dan kesadaran dari seluruh pihak; mulai dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, untuk saling bergandeng tangan melakukan aksi-aksi nyata dalam melakukan mitigasi perubahan iklim yang terjadi di dunia, khususnya di Indonesia.

Caranya, dengan melakukan pengurangan emisi gas rumah kaca dan membangun energi terbarukan. Poin ini menjadi langkah penting dalam menghadapi tantangan perubahan ikim.

"Serta kerjasama lintas sektor dalam menjaga keberlanjutan ekosistem dan kehidupan masyarakat di wilayah Indonesia perlu terus diperkuat," kata Dwikorita.

Mencairnya salju abadi di Puncak Jaya, Papua, merupakan bukti nyata bagaimana perubahan iklim memberikan dampak yang tidak baik bagi kehidupan.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno06 Mei 2024, 18:07 WIB

Cara Mematikan dan Menghapus Riwayat Tontonan Youtube

Google berjanji jika pengguna mematikan riwayat tontonan, halaman Youtube mereka akan menjadi lebih sederhana dan bersih.
Ilustrasi Youtube (Sumber: unsplash)
Techno06 Mei 2024, 17:43 WIB

Realme C65 Hadirkan Fitur Air Gesture Pertama di Segmennya

Berselancar di media sosial populer hingga menjawab atau mengakhiri panggilan tanpa sentuh layaknya pada smartphone flagship.
Realme C65 punya fitur Air Gesture. (Sumber: Realme)
Techno06 Mei 2024, 17:31 WIB

Bumble Rilis Opening Move: Bantu Pengguna Perempuan untuk Otomatisasi Obrolan Pembuka

Fitur ini menghilangkan tekanan pada perempuan untuk menyampaikan pesan baru setiap kali match dengan pengguna lainnya.
Bumble merupakan aplikasi kencan untuk menemukan pasangan. (Sumber: Bumble)
Techno06 Mei 2024, 17:14 WIB

Google Pixel 9 Dilaporkan Bakal Memiliki 3 Ukuran dan Fitur SOS Satelit Darurat

Masih belum jelas kapan perilisan perangkat Google Pixel 9 ini.
Bocoran desain Google Pixel 9. (Sumber: onleaks)
Automotive06 Mei 2024, 16:56 WIB

Solar Gard Punya 2 Jenis Kaca Film yang Cocok untuk Mobil Listrik

Ini merupakan upaya perusahaan untuk mendukung mobilitas yang berkelanjutan dan mengurangi dampak lingkungan.
Ilustrasi kaca film mobil listrik. (Sumber: istockphoto)
Automotive06 Mei 2024, 15:08 WIB

Yamaha FreeGo 125 Tawarkan 3 Warna Anyar, Tampil Lebih Sporty

Compact scooter Yamaha FreeGo 125 tampil gagah dengan pilihan warna baru.
Yamaha FreeGo 125CC hadir dalam warna warni baru. (Sumber: Yamaha)
Startup06 Mei 2024, 14:24 WIB

Living Lab Ventures Luncurkan Launchpad, Bantu Startup Global Ekspansi Pasar ke Indonesia

Gerbang utama bagi para startup global guna ekspansi pasar di Indonesia.
Living Lab Ventures.
Hobby06 Mei 2024, 13:46 WIB

Review Civil War: Perjalanan Jurnalis Foto ke Gedung Putih dalam Situasi Perang Saudara

Film ini memakai sudut pandang jurnalis guna memberikan netralitas akan situasi politik yang utopis di AS.
Civil War.
Lifestyle06 Mei 2024, 12:42 WIB

MILO NutriActiv: Minuman Baru dari Nestlé, Susu Cokelat dengan Multigrain

MILO NutriActiv yang hadir dengan dua varian rasa yaitu Choco Cereal dan Choco Banana
MILO NutriActiv varian Choco Banana Multigrain (Sumber: Milo)
Lifestyle06 Mei 2024, 12:17 WIB

5 Tahun ke Depan, Jualan Masker Rambut Masih Banjir Cuan

Produk hair mask yang dibuat menggunakan bahan-bahan alami akan lebih diminati konsumen
(ilustrasi) menggunakan hair mask (Sumber: freepik)