Belajar dari Peristiwa Puluhan Mahasiswa UPN Yogyakarta Keracunan, Terapkan Langkah Ini Bila Mengalami Keracunan

Uli Febriarni
Sabtu 19 Agustus 2023, 10:49 WIB
ilustrasi racun (Sumber : freepik)

ilustrasi racun (Sumber : freepik)

Berbagai media nasional memberitakan dugaan keracunan, yang terjadi pada puluhan mahasiswa baru Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Yogyakarta, Jumat (18/8/2023).

Kasubag Kerjasama dan Humas UPN Veteran Yogyakarta, Markus Kusnardijanto, menjelaskan bahwa pada hari itu pihak kampus tengah menggelar kegiatan pengenalan kehidupan kampus bela negara (PKKBN).

Acara outbond tersebut dilangsungkan di beberapa tempat, yakni di Batalyon lnfanteri Mekanis (Yonmek) 403, Akademi Angkatan Udara (AAU), dan di Denhanud 474 Kopasgat. Mahasiswa yang mengalami keracunan adalah mereka beraktivitas di lapangan Kompleks Yonmek 403 Kentungan, Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman.

Baca Juga: Sepekan Diluncurkan, 840 Unit All New Honda CR-V Telah Dipesan

Baca Juga: Google Akan Kirim Notifikasi Bila Info Kontak Pribadi Seseorang Muncul di Hasil Penelusuran

Ia mengungkap, mahasiswa yang keracunan mengalami gejala mual dan muntah.

"Tim kami sudah ke sana, yang kira-kira tidak bisa ditangani di 403, kami rujuk ke rumah sakit," terangnya, kami kutip dari TribunNews, Sabtu (19/8/2023).

Terdata, mahasiswa yang mengalami dugaan keracunan dan membutuhkan penanganan lanjutan berjumlah 56 orang, sedangkan 45 orang lainnya mengalami gejala yang lebih ringan; diperkenankan kembali ke rumah masing-masing setelah kondisinya dinyatakan membaik. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman menyatakan, mahasiswa UPN yang diduga mengalami keracunan dirawat di enam rumah sakit (RS). Melansir Okezone, para pasien tersebar di RSUP Dr Sardjito, RS Condongcatur, RS JIH, RSA UGM, RS Hermina dan Klinik Praktek Siaga 24 jam.

Pertolongan Pertama Ketika Keracunan

Ada berbagai macam penyebab seseorang mengalami keracunan, salah satunya lewat mengonsumsi makanan.

Yang perlu diketahui, makanan atau minuman yang dikonsumsi bisa menyebabkan keracunan, bila telah terkontaminasi bahan kimia beracun, atau bakteri, virus, parasit, dan racun yang dilepaskan oleh mikroorganisme tadi. Penyebab lainnya, makanan atau minuman tersebut tidak higienis, kadaluwarsa atau basi.

Gejala keracunan makanan bervariasi dan tergantung dari sumber kontaminasi. Namun umumnya, gejala keracunan berupa mual, muntah, diare, lemas, demam, dan perut melilit. Gejala-gejala ini dapat muncul dalam waktu beberapa jam hingga beberapa hari setelah mengonsumsi makanan atau minuman mengandung racun.

Baca Juga: Wuling Punya Mobil dengan Livery Batik Betawi

Agar gejala keracunan tidak memburuk bahkan menyebabkan meninggal dunia, maka harus segera ditangani. Berikut beberapa teknik penanganan pertama bila kita sendiri atau orang terdekat kita mengalami keracunan.

  • Muntah dalam Posisi Duduk dan Kepala Menunduk

Bila orang yang mengalami keracunan menunjukkan gejala muntah, jangan sampai ia berbaring. Bantu mereka duduk tegak dan kepala menunduk ketika muntah. 

Melansir laman Siloam Hospital, hal itu bertujuan untuk mencegah muntah masuk ke dalam saluran pernapasan, yang berisiko menyebabkan penderita mengalami gangguan pernapasan. 

Kepala menunduk bertujuan agar makanan tidak turun ke kerongkongan dan menyebabkan risiko tersedak.

  • Cukupi Kebutuhan Cairan Tubuh

Diare dan muntah akibat keracunan makanan dapat membuat tubuh kehilangan banyak cairan. Beri pasien minum air putih untuk mencegah dehidrasi.

Selain minum air putih, kita bisa mengonsumsi minuman elektrolit dan makanan berkuah atau sup, untuk mengembalikan cairan dan elektrolit tubuh.

Minumlah secara perlahan dan sedikit demi sedikit. 

  • Konsumsi Makanan yang Mudah Dicerna

Saat gejala baru muncul, kita disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan apapun terlebih dahulu selama beberapa jam.

Setelah merasa lebih nyaman, coba konsumsi makanan yang mudah dicerna, yaitu makanan rendah lemak, rendah serat, dan tanpa banyak tambahan bumbu. Beberapa contoh makanan ini adalah bubur, kentang, pisang, dan madu.

Disarankan oleh Alo Dokter, kita juga sebaiknya menghindari makanan pedas dan berminyak, makanan dan minuman yang asam, karena dapat memperparah gejala.

Hindarkan pula memberi pasien minuman yang mengandung alkohol, kafein, atau susu.

Baca Juga: Adobe Express Ikut Pakai AI Seperti di Adobe Firefly, Berikut Daftar Pembaruannya

Baca Juga: Setelah Dibuat Mirip TikTok, Tumblr Punya Feed Baru yang Disebut Mirip Twitter

  • Konsumsi Tablet Karbon Aktif

Cara lain untuk mengobati keracunan makanan adalah dengan memberikan pasien (atau kita) tablet karbon aktif, guna menyerap racun di dalam saluran cerna.

Tablet karbon aktif bisa diperoleh di apotek terdekat.

Alternatif tablet karbon aktif adalah susu putih (bukan kental manis), untuk mengikat racun di saluran pencernaan dan merangsang pasien untuk muntah. Ini membuat racun dapat dikeluarkan dari tubuh.

"Namun, jika pasien mengalami diare, susu putih jangan diberikan. Air putih saja cukup," demikian disarankan laman Klik Dokter.

  • Konsumsi Air Jahe

Meredakan mual dan rasa tidak nyaman di perut bisa dilakukan dengan minum air jahe hangat. Air jahe dikenal memiliki efek menenangkan bagi saluran pencernaan. 

  • Hindari Obat-obatan Tanpa Resep Dokter

Diare dan muntah selama keracunan makanan adalah proses alami tubuh untuk membersihkan saluran pencernaan dari racun serta bakteri, virus, dan parasit berbahaya.

Hindari penggunaan obat diare, terlebih antibiotik, saat kita atau orang terdekat kita mengalami keracunan makanan. Minum obat diare justru bisa memperpanjang gejala keracunan.

Jauh lebih baik jika kita menghubungi dokter atau segera menuju ke fasilitas kesehatan terdekat, untuk menerima penanganan lebih lanjut.

  • Cukup Istirahat

Berbagai sumber menyatakan, saat mengalami keracunan makanan, perbanyak istirahat. Tujuannya, agar daya tahan tubuh dapat bekerja optimal untuk melawan penyebab keracunan.

Gejala keracunan makanan juga dapat membuat tubuh terasa lemas. Istirahat yang cukup untuk mengembalikan energi dan membantu pemulihan.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)
Hobby17 Desember 2025, 18:36 WIB

Review Avatar Fire and Ash: Konflik Keluarga yang Berlapis dan Kritik Ekologis

Dibanding pendahulunya, film baru ini lebih banyak menyuguhkan aksi dan tentunya visual yang akan membuat mata penonton terbelalak.
Varang adalah pemimpin dari Suku Ash (Mangkwan). (Sumber: 20th Century Studios)
Techno17 Desember 2025, 15:59 WIB

Garmin InReach Mini 3 Plus: Komunikator Satelit dengan Fitur Berbagi Suara, Teks, dan Foto

Perangkat komunikasi yang membantu penjelajah tetap terhubung dengan orang-orang saat berpetualang di luar jangkauan sinyal telepon seluler.
Garmin InReach Mini 3 Plus. (Sumber: Garmin)
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)
Startup17 Desember 2025, 10:11 WIB

BII Investasi Langsung ke Xurya, Siap Danai Startup Climatech di Asia Tenggara

Britisih International Investment berkomitmen untuk menginvestasikan £308 juta untuk pendanaan iklim di Asia Tenggara.
Ilustrasi panel surya dari Xurya.
Techno17 Desember 2025, 08:47 WIB

Spotify Menambahkan Fitur Prompted Playlist, Baru Tersedia di Selandia Baru

Fitur anyar ini memungkinkan membuat daftar putar lagu menurut instruksi tersebut dan riwayat mendengarkan pengguna.
Prompted Playlist memungkinkan mengontrol AI Spotify dengan memberi tahu apa yang ingin didengarkan. (Sumber: Spotify)
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)
Techno15 Desember 2025, 17:07 WIB

Spek Lengkap Huawei Mate X7, Ada Model Collector Edition

Perangkat ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga merupakan bukti ketahanan yang luar biasa.
Huawei Mate X7. (Sumber: Huawei)