Kamu Langganan Digigit Nyamuk? Berarti di Tubuhmu Ada 'Magnet' Nyamuk

Uli Febriarni
Kamis 26 Januari 2023, 19:55 WIB
nyamuk sedang menghisap darah (Sumber : freepik)

nyamuk sedang menghisap darah (Sumber : freepik)

Para ilmuwan telah menemukan alasan, kenapa ada orang yang lebih sering digigit nyamuk, ketimbang sebagian yang lain.

Jawaban itu ditemukan salah satunya dari laman Scientific American. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti British pada 2017, dipublikasikan di sana. Mereka menemukan, seseorang yang menghembuskan lebih banyak karbon dioksida, tampaknya menjadi suar alami bagi nyamuk.

Para peneliti juga menemukan korelasi dengan ukuran tubuh! Menurut para peneliti itu, orang yang lebih tinggi atau lebih besar cenderung menarik lebih banyak gigitan nyamuk.

"Mungkin karena keluaran karbon dioksida atau luas permukaan tubuh mereka. Ada juga beberapa bukti wanita yang sedang hamil, atau pada fase tertentu dalam siklus menstruasi, lebih menarik bagi nyamuk," tulis publikasi ilmiah itu, ketika kami akses pada Kamis (26/1/2023).

Penelitian itu diamini oleh tulisan akademisi lain, yang dilaporkan oleh laman Sci Tech Daily. Kepala Laboratorium Neurogenetika dan Perilaku Universitas Rockefeller, Leslie Vosshall, mengungkap bahwa mustahil untuk kita bersembunyi dari nyamuk betina.

"Dia akan memburu anggota spesies manusia manapun, dengan melacak embusan CO2, panas tubuh, dan bau tubuh kita," tuturnya. 

Asam Lemak Adalah Parfum yang Menarik Nyamuk?

Ada banyak teori populer berkembang yang mengatakan penyebab seseorang disukai oleh nyamuk. Termasuk di antaranya golongan darah, kadar gula darah, mengonsumsi bawang putih atau pisang, menjadi wanita, dan menjadi anak-anak. 

Namun diutarakan Vosshall, penelitian mereka baru-baru ini menunjukkan bahwa asam lemak yang berasal dari kulit, dapat menghasilkan parfum kuat yang tidak dapat dilawan oleh nyamuk.

Penelitian mereka diterbitkan dalam jurnal Cell, 18 Oktober 2022. Di dalamnya menyebut, ada hubungan yang sangat kuat antara memiliki asam lemak ini dalam jumlah besar di kulit kita dan menjadi magnet nyamuk.

Dan kabar buruk untuk magnet nyamuk: Pengisap darah tetap setia pada manusia favorit mereka, dari waktu ke waktu.

Asam lemak di dalam tubuh tiap orang jumlahnya akan berbeda-beda, lanjut Vosshall. Molekul berminyak ini adalah bagian dari lapisan pelembab alami kulit. Bakteri sehat yang hidup di kulit, memakan asam ini dan menghasilkan bagian dari profil bau kulit kita, imbuh dia.

Untuk membuktikan pendapat ini, para akademisi menguji daya tarik nyamuk.

Para peneliti meminta 64 sukarelawan untuk mengenakan stoking nilon di sekitar lengan, untuk mendeteksi bau kulit masing-masing sukarelawan. Stoking dimasukkan ke dalam perangkap terpisah di ujung tabung panjang, kemudian puluhan nyamuk dilepaskan.

Hasilnya?

"Nyamuk mengerumuni bau yang paling menarik. Dan pada akhirnya, 'magnet nyamuk' terbesar [terdeteksi] sekitar 100 kali lebih menarik bagi nyamuk, daripada bau yang paling tidak menarik," sebut dia. 

Para peneliti juga melakukan percobaan dengan nyamuk yang gennya telah diedit, untuk merusak indra penciuman mereka. Serangga masih berbondong-bondong ke magnet nyamuk yang sama.

"Nyamuk itu tangguh. Mereka punya banyak rencana cadangan untuk bisa menemukan dan menggigit kita," tutur Vosshall lagi.

Dampak Gigitan Nyamuk Tidak Sepele

Kita sepertinya sudah paham betul bahwa gigitan nyamuk bisa menimbulkan sejumlah masalah, bahkan hingga berujung kematian.

Walaupun ukuran dan tingkat keparahan gigitan, berhubungan dengan bagaimana sistem kekebalan tubuhmu dalam merespons air liur yang dimasukkan oleh nyamuk, saat mereka menggigit.

"Saat nyamuk menggigit, mereka menyuntikkan air liur saat mengambil darah. Air liur ini mengandung antikoagulan dan protein tertentu, memicu sistem kekebalan untuk merespons zat asing tersebut," tulis sebuah artikel dalam laman CNET.

Tubuh kita merespons dengan melepaskan histamin, zat kimia yang dikeluarkan oleh sel darah putih saat sistem kekebalan untuk melawan alergen, ini kemudian menyebabkan rasa gatal dan peradangan pada gigitan.

Sementara sebagian besar gigitan nyamuk hanya memunculkan dampak gatal dan bentol, beberapa jenis nyamuk lainnya terkenal dengan reputasi mereka sebagai pembawa penyakit berbahaya dan mematikan. Mulai dari penyakit malaria, west nile, demam berdarah, chikungunya, yellow fever, virus Zika.

Sebuah riset mengungkap, penyakit yang ditularkan oleh nyamuk membunuh lebih dari 725.000 orang per tahun, menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia, dengan malaria menjadi penyebab sebagian besar kematian (600.000 pasien).

Terapkan 3M untuk mencegah berkembangbiaknya nyamuk di rumah dan sekitarmu ya; menguras tempat penampungan air, mengubur barang bekas atau menggunakannya kembali sebagai peralatan bermanfaat, menutup tempat penampungan air. Bila perlu, tidurlah menggunakan kelambu dan mengoleskan lotion anti nyamuk pada kulit.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno19 April 2024, 16:27 WIB

Apple akan Ekspansi Apple Developer Academy ke-4 di Bali

Apple Developer Academy berekspansi ke Bali, Indonesia.
Ilustrasi Apple Developer Academy yang ada di Indonesia. (Sumber: Apple)
Lifestyle19 April 2024, 16:17 WIB

Akibat Pencemaran Nama Baik, NewJeans Tuntut Google untuk Ungkap Identitas Seorang Youtuber

Grup ini hanyalah band K-pop terbaru yang menerapkan UU pencemaran nama baik di Korea Selatan yang terkenal keras untuk menyerang pengguna internet.
NewJeans. (Sumber: Gary Miller/FilmMagic)
Techno19 April 2024, 15:55 WIB

Meta Menambahkan Chatbot Kecerdasan Buatannya yang Didukung Llama 3, Tersedia di 4 Aplikasinya

Chatbot tersebut ada di bilah pencarian pada semua aplikasinya.
Meta AI Search yang tersedia di Instagram. (Sumber: Meta)
Automotive19 April 2024, 15:32 WIB

VinFast VF e34 Resmi Mengaspal di Indonesia, Berapa Harganya?

Debut di Indonesia dengan VF e34, SUV elektrik segmen C yang dikonfigurasi untuk pasar kemudi kanan.
Mobil listrik VinFast model VF e34. (Sumber: VinFast)
Techno19 April 2024, 15:15 WIB

Indosat dan Mastercard Umumkan Kemitraan Cybersecurity Center of Excellence

CoE ini berfokus kepada tiga pilar, yaitu edukasi, inovasi, dan kolaborasi industri.
Menkominfo Budi Arie Setiadi (kedua dari kanan) menyaksikan kerja sama antara Indosat dan Mastercard. (Sumber: istimewa)
Automotive19 April 2024, 14:46 WIB

Fitur-fitur Hyundai N Brand yang Ada di IONIQ 5 N

IONIQ 5 N dirancang tidak hanya mengedepankan aspek keberlanjutan, tapi juga memberikan performa tinggi.
Hyundai IONIQ 5 N.
Techno19 April 2024, 14:18 WIB

Microsoft Investasi Puluhan Triliun kepada G42, Kebut Pengembangan AI

Microsoft dan G42 akan bekerja sama dan meningkatkan kerangka keamanan dan kepatuhan infrastruktur internasional bersama.
Logo Microsoft (Sumber: Dok. Microsoft)
Automotive19 April 2024, 13:47 WIB

Mobil Listrik Honda Ye Series Bakal Dipasarkan di China, Ada 3 Varian

Honda memperkenalkan jajaran kendaraan elektrik terbarunya, Ye Series di China.
Honda mengumumkan jajaran mobil listriknya Ye Series di China di Auto China 2024. (Sumber: Honda)
Techno18 April 2024, 18:12 WIB

Grok 1.5V di xAI Bisa Memproses Dokumen hingga Gambar

Grok-1.5V adalah model AI multimodal generasi pertama perusahaan.
xAI Grok 1.5. (Sumber: xAI)
Automotive18 April 2024, 18:04 WIB

Wuling Tambah 6 Lokasi DC Charging, Gratis Sampai Akhir Mei 2024

Pengembangan ekosistem mobil listrik di Indonesia merupakan komitmen Wuling untuk semakin memudahkan pemilik kendaraan listrik Wuling dalam mengisi daya saat melakukan perjalanan.
Salah satu tempat mengisi daya mobil listrik DC Wuling di Pulau Jawa. (Sumber: Wuling)