Techverse.asia - Film One Battle After Another arahan Paul Thomas Anderson meraup US$48,5 juta atau sekitar Rp808 miliar di box office global per 28 September 2025. Film yang dibintangi Leonardo DiCaprio sebagai mantan revolusioner yang sedang buron ini meraup US$22,4 juta dari 3.634 bioskop di Amerika Utara selama akhir pekan.
Para pakar box office punya beragam pendapat mengenai hasil awal tersebut. Debut yang hanya US$20 juta saja cukup mengecewakan untuk sebuah film yang menghabiskan biaya produksi di atas US$130 juta dan biaya pemasaran US$70 juta.
Dan One Battle After Another tentu membutuhkan jumlah penonton yang besar - sekitar US$300 juta secara global - untuk mencapai titik impas di bioskop. Hal ini dikarenakan penjualan tiket biasanya dibagi rata antara studio dan operator bioskop.
Baca Juga: Eduversal Foundation Selenggarakan Edurun 2026, Menangkan Total Hadiah Rp12 Juta
Namun, film dengan rating R ini orisinal (dan berdurasi hampir tiga jam) dan tidak memiliki penonton yang memadai seperti film waralaba seperti Superman atau Jurassic World: Rebirth. Membangun antusiasme (dan membuat orang membeli tiket) membutuhkan waktu.
Terlebih lagi, Warner Bros. terus menantang ekspektasi box office, menghasilkan berbagai macam film laris, mulai dari A Minecraft Movie dan Superman yang berfokus pada anak-anak hingga Sinners, Weapons, dan The Conjuring: Last Rites yang kurang ramah keluarga sejak April.
“Film ini berpeluang meraih keuntungan jika cukup lama tayang di bioskop dan/atau lebih baik dari film-film lain di luar negeri,” terang David A. Gross, yang mengelola firma konsultan film Franchise Entertainment Research.
Menurut dia, film One Battle After Another akan mendapatkan banyak nominasi penghargaan, tetapi itu masih dua hingga tiga bulan lagi dan kemungkinan besar tidak akan membantu perilisan langsung ini.
Baca Juga: Review Weapons: Film Horor Menarik yang Enggak Banyak Jump Scare
Promosi dari mulut ke mulut yang positif adalah kunci untuk menciptakan daya tahan yang dibutuhkan untuk membenarkan pengeluaran studio yang sangat tinggi.
Dalam hal itu, One Battle After Another telah diterima dengan sangat baik oleh penonton (mendapat nilai A dalam jajak pendapat CinemaScore) dan kritikus (rata-rata Rotten Tomatoes 96%), yang seharusnya menjadi pertanda baik untuk penayangannya di bioskop.
Format besar premium seperti IMAX, Dolby, dan VistaVision, yang harganya lebih mahal daripada rata-rata tiket, juga akan membantu meningkatkan pendapatannya. Layar-layar yang sangat besar tersebut menyumbang 51% dari total pendapatan domestik, menurut Warner Bros.
One Battle After Another akan menguji kemampuan finansial DiCaprio di box office. Meskipun Anderson, sutradara Boogie Nights, Magnolia, dan The Master, dianggap sebagai salah satu pembuat film terhebat di generasinya, film-filmnya biasanya tidak menarik secara komersial.
Baca Juga: Baru 4 Hari Tayang Secara Global, Killers of the Flower Menghasilkan Ratusan Miliar Rupiah
Sebagai perbandingan, film terlaris Anderson adalah There Will Be Blood tahun 2007, yang meraup US$76,4 juta secara global.
DiCaprio sendiri yang adalah seorang bintang papan atas yang telah membuktikan reputasinya di dunia perfilman melalui Titanic, Inception, dan The Revenant, terakhir kali muncul di layar lebar dalam Killers of the Flower Moon tahun 2023.
Film yang disutradarai Martin Scorsese dan dibintangi Robert De Niro ini dibuka dengan pendapatan US$23 juta dan ditutup dengan US$68 juta di pasar domestik dan US$158 juta di pasar global. Lantas akankah film ini yang tayang perdana setelah Killers of the Flower Moon, pada akhirnya terbukti lebih menguntungkan secara komersial?
Terinspirasi oleh novel Vineland karya Thomas Pynchon tahun 1990, DiCaprio jadi pemeran utama di film tersebut, seorang revolusioner yang gagal dan hidup terpisah dari keluarganya bersama putrinya, Willa (pendatang baru Chase Infiniti), hingga seorang musuh (diperankan oleh Sean Penn) muncul kembali dan mengancam akan memecah belah keluarga tersebut.
Baca Juga: Martin Scorsese dan Leonardo DiCaprio akan Reuni di Film Devil In The White City?













