Techverse.asia - Pada akhir Juni kemarin, Svvara Kreatif Nusantara resmi memperkenalkan produk pemutar piringan hitam alias turntable Svvara V100 di Kecamatan Kemang, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
Produk baru ini dirancang khusus buat para pecinta musik analog, pengguna pemula piringan hitam, maupun penggemar desain interior yang menginginkan kombinasi harmonis antar teknologi modern dan sentuhan estetika klasik.
Dengan membawa konsep 'Refined Simplicity, Enhanced Sound', piringan hitam Svvara 100 ini dirancang oleh para praktisi audio yang sudah berpengalaman dan ahli di bidangnya, yang ingin menghadirkan sebuah turntable player kelas premium yang punya kualitas dan durabilitas tinggi, tapi mudah untuk diterima bagi pengguna pemula dan dengan harga yang ramah di kantong.
Baca Juga: ASICS Memperkenalkan Performance Hijab Khusus untuk Perempuan
"Kami meluncurkan turntable player dengan kualitas yang ada di kelas premium, tapi dengan desain yang simple dan elegan, yang ramah pengguna alias user-friendly dan mudah diterima siapa saja, utamanya bagi pengguna pemula yang mau memperbarui kualitas suara dari level digital ke level analog," ungkap Head of Sales Department PT Svvara Kreatif Nusantara Lunardi.
Dikatakannya, Svvara V100 hadir dengan tiga keunggulan utama. Pertama, stylus dengan presisi tinggi pada turntable Svvara 100 tersebut dapat menangkap setiap detail suara dari piringan hitam dengan akurasi yang luar biasanya.
"Hasilnya adalah kualitas audio yang tetap mempertahankan nuansa hangat dan kaya khas analog, namun lebih jernih dan tetap tajam," kata dia.
Baca Juga: Audio-Techinca Hotaru: Pemutar Piringan Hitam Senilai Ratusan Juta yang Bisa Melayang dan Bersinar
Kedua, Svvara V100 memiliki sistem speaker internal dua arah, piringan hitam ini menghasilkan suara bass yang dalam, mid yang jelas, serta high yang crisp. Kualitas suara yang imersif ini memungkinkan penggunanya untuk menikmati musik tanpa perlu tambahan speaker eksternal.
Ketiga, fitur konektivitas Bluetooth memungkinkan Svvara V100 guna memutar musik dari perangkat digital secara praktis, menyatukan keindahan estetika retro dengan kenyamanan gaya hidup yang modern.
Svvara V100 ditujukan buat yang ingin memulai perjalanan audio analog dengan perangkat yang tampil gaya dan andal. Kini, turntable juga bisa dianggap sebagai elemen penting dalam desain interior.
Piringan hitam ini juga bisa menjadi opsi menarik untuk mereka yang mengedepankan estetika dan ingin menghadirkan nuansa vintage dalam ruang hunian mereka. Svvara V100 akan tersedia di pelbagai Record Store ternama di toko-toko audio serta elektronik, juga di platform online marketplace, dan di beberapa tempat hang-out penggemar piringan hitam mulai 25 Juni kemarin.
Baca Juga: Kolaborasi LoveFrom dan Linn: Hadirkan Turntable Sondek LP12-50 Seharga Rp913 Juta
Turntable tersebut punya patokan harga ritel kurang lebih Rp3 jutaan, Svvara V100 diharapkan bisa menjadi pilihan terbaik bagi penggemar piringan hitam pemula untuk memiliki turntable pertama mereka yang lengkap dan berkualitas baik secara visual ataupun suaranya.
"Kami melihat fenomena menarik pada saat ini, banyak pembeli rilisan piringan hitam yang belum punya player atau turntable. Untuk itu, mereka membeli karena apresiasi dan kecintaan pada musisi favorit mereka," ujarnya.
Berdasarkan hal itu, perusahaan menghadirkan Svvara V100 sebagai pilihan bagi mereka untuk mendengarkan karya musisi idola mereka. Sebagai informasi, Fonograf, yang kemudian disebut gramofon, dan sejak tahun 1940-an disebut pemutar rekaman, atau yang lebih baru disebut meja putar, adalah perangkat untuk reproduksi suara secara mekanis dan analog.
Baca Juga: Monit Umumkan Pendanaan Rp40,5 Miliar, Bantu Manajemen Keuangan Korporasi
Bentuk gelombang getaran suara direkam sebagai penyimpangan fisik yang sesuai dari alur heliks atau spiral yang diukir, digores, diiris, atau ditekan ke permukaan silinder atau cakram yang berputar, yang disebut rekaman.
Untuk menciptakan kembali suara, permukaan diputar dengan cara yang sama sementara stylus pemutar menelusuri alur dan karenanya digetarkan olehnya, sehingga samar-samar mereproduksi suara yang direkam.