Techverse.asia - Audio-Technica telah mengumumkan peluncuran meja putar atau turntable, Hotaru, edisi kedua dari program analog-naturally milik perusahaan, yang diluncurkan pada Maret lalu untuk mengeksplorasi kemungkinan baru dalam menikmati musik analog.
Perusahaan berencana untuk membuat hanya seribu unit dengan harga US$10.000 atau setara dengan Rp168,55 juta, tetapi pengiriman Hotaru diperkirakan tidak akan dilakukan hingga Oktober 2025.
Namun, reservasi kini sudah dibuka di situs resmi perusahaan, dan konsumen hanya memiliki waktu sampai 30 Mei 2025 untuk memutuskan apakah turntable Hotaru sesuai dengan anggaran kalian.
Baca Juga: Motorola Luncurkan Smartwatch Pertamanya: Moto Watch Fit
Menampilkan struktur mengambang dan tampilan pencahayaan yang unik, Audio-Technica Hotaru edisi terbatas - yang berarti kunang-kunang - menambahkan elemen visual yang memikat ke audio analog, menciptakan keterlibatan multisensori dengan musik.
Turntable baru ini diberi nama seperti kunang-kunang sebab menerangi udara dengan cahaya yang serupa, mengundang pendengar untuk menikmati pengalaman singkat tersebut.

Selain itu, sebagai produsen audio Jepang, mereka memilih nama Hotaru untuk mencerminkan pengaruh kunang-kunang terhadap seni dan budaya Jepang.
Sampai saat ini, mendengarkan musik pada piringan hitam murni merupakan keputusan audio, dengan sedikit pemikiran yang diberikan pada cara kerja meja putar dalam suatu ruang secara estetis.
Baca Juga: Penjualan Vinil di Amerika Serikat Melonjak, Band Metallica Resmi Akuisisi Furnace Record Pressing
Namun, meja putar semakin dianggap sebagai elemen desain interior, dengan semakin banyak orang menghargai daya tarik visual peralatan audio mereka.
Hotaru memperluas tren itu dengan memanfaatkan musik tersebut sendiri sebagai elemen desain sekaligus mengubah suara menjadi cahaya untuk menciptakan suasana yang unik.
Desain multisensori ini memungkinkan pendengar untuk terlibat dengan musik – dan ruang – lebih dalam untuk membentuk kenangan abadi tentang seluruh lingkungan.
Audio-Technica memulai usahanya pada 1962 silam sebagai produsen kartrid phono berkualitas tinggi yang dibuat dengan tangan, dan selama bertahun-tahun telah memperkenalkan banyak desain inovatif.
Baca Juga: Kolaborasi LoveFrom dan Linn: Hadirkan Turntable Sondek LP12-50 Seharga Rp913 Juta

Kartrid, melalui stylus atau jarum, dapat menangkap getaran dari alur rekaman dan mengubahnya menjadi sinyal listrik yang dapat diperkuat oleh sistem suara.
Namun, agar kartrid berfungsi maksimal, agar jarumnya dapat melacak alur rekaman secara akurat dan mengirimkan sinyal audio yang jernih, turntable harus meredam getaran eksternal sebisa mungkin.
Struktur mengambang yang inovatif dari Hotaru melakukan hal itu dengan baik, sekaligus menciptakan efek visual yang memukau. Magnet di bagian atas meja putar dan bagian speaker bawah Hotaru saling tolak, menyebabkan bagian meja putar mengapung, sehingga mengisolasinya dari getaran yang merusak suara.
Tak ketinggalan, Hotaru sudah dilengkapi dengan sistem pencahayaan yang memadukan suara dari rekaman dengan cahaya. Musik yang diputar dari rekaman yang dipilih memicu reaksi cahaya, menciptakan perpaduan yang harmonis dari palet warna yang terdiri dari 20 corak.
Baca Juga: Sony x Post Malone: Hadirkan 3 Speaker Anyar dari Lini ULT Power Sound
Ada tiga mode pencahayaan yang dapat dinikmati selama pemutaran: mode dasar, di mana warna cahaya tetap konstan; mode gradasi, di mana cahaya bertransisi dengan mulus dari satu warna ke warna berikutnya; dan mode tautan, di mana warna cahaya berubah sebagai respons terhadap karakter musik.

Perpaduan cahaya dan suara ini menawarkan pengalaman musik analog baru yang imersif, yang melibatkan indra visual dan pendengaran seperti yang belum pernah ada sebelumnya.
Dasar turntable Audio-Technica Hotaru terbuat dari aluminium kokoh dengan kaki kuningan padat dan menampung sistem speaker terintegrasi yang menampilkan dua speaker full-range 63,5 milimeter (mm) dan sepasang tweeter.
Dilengkapi pula dengan porta line out untuk menghubungkannya ke sistem suara eksternal, dan output subwoofer khusus jika pengguna hanya ingin meningkatkan frekuensi low-end saja.