Sinopsis dan Waktu Tayang Film Gowok Kamasutra Jawa, Ada 2 Versi

Techverse.asia - Sutradara Hanung Bramantyo menggebrak bioskop Tanah Air dengan meluncurkan film barunya, Gowok Kamasutra Jawa, yang akan tayang mulai Kamis (5/6/2025) besok. Film yang mengangkat tradisi kuno dari budaya Jawa ini sebelumnya telah diputar di International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2025.

Alumni SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta itu menjelaskan bahwa film Gowok Kamasutra Jawa akan dirilis dalam versi berbeda yaitu 17+ dan 21+. Kedua versi film ini nantinya bakal diputar di jam-jam berbeda yang sudah menyesuaikan aturan bioskop di Indonesia.

"Versi yang 17+ ini bukan yang durasinya diperpanjang jadi 21+, bukan gitu. Versi yang 21+ adalah yang versi aslinya, sedangkan yang 17+ adalah versi dari Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia. Alasannya agar bisa menjangkau audiens yang lebih luas," ungkap Hanung kami kutip, Senin (2/6/2025).

Gowo Kamasutra Jawa diproduksi oleh Raam Punjabi melalui rumah film MVP Pictures dan Dapur Film. Sedangkan, untuk penulis naskahnya ialah Aci untuk menyampaikan isu mengenai dekonstruksi nilai-nilai patriarki, seksualitas, hingga pendidikan seksual di masyarakat Jawa.

Daftar pemain yang ada di Gowok Kamastura Jawa antara lain Reza Rahardian, Lola Amaria, Raihaanun, Slamet Rahardjo, Djaenar Maesa Ayu, Ali Fikry, Donny Damara, Nayla Purnama, Alika Jantinia, Devano Danendra, dan masih banyak lagi.

Alur Gowok Kamasutra Jawa mengikuti cerita Nyai Santi (Lola Amaria), seorang gowok yang kondang untuk mengasih dan melatih Ratri (Raihaanun) dalam seni memuaskan pasangan. Gowok sendiri merupakan tradisi kuno Jawa yang telah berkembang sejak abad 15.

Pekerjaan tersebut dijalankan oleh perempuan dewasa yang mengajarkan calon pengantin laki-laki ihwal kepuasan dalam hubungan suami istri. Pekerjaan ini banyak dipakai oleh kaum bangsawan pada 1940 sampai 1960an.

"Memang sudah seharusnya lelaki memuaskan perempuan," kata sutradara Surga yang Tak Dirindukan 2 itu.

Dia menyingung pekerjaan gowok yang kerap dicap negatif oleh masyarakat. Selain itu, dalam film ini Hanung coba mengangkat filosofisnya. Narasi yang ditawarkan kental akan kritik sosial dan mengajak publik untuk berdiskusi tentang orgasme, seksualitas perempuan, dan role perempuan dalam budaya yang masih patriarki.

Sementara itu, Ratri muda diperankan oleh Alika, dia adalah anak dari seorang pelacur yang diasuh oleh Nyai Santi. Ratri tumbuh menjadi gadis cantik, pintar, dan bertalenta. Saat memasuki usia remaja, dia dididik guna meneruskan ilmu gowok yang dimiliki oleh ibu angkatnya itu.

Meski begitu, kehidupannya berubah drastis setelah dia jatuh cinta pada Kamanjaya (Devano). Kamanjaya digambarkan sebagai seorang pemuda yang datang dari keluarga terpandang. Setelah hati mereka saling bertaut dan berjanji menikahinya, namun Kamanjaya menjilat ludahnya sendiri, melukai hati Ratri.

20 tahun kemudian, Kamanjaya dewasa yang diperankan Reza, hadir lagi di hidup Ratri. Tapi kali ini yang membedakan ialah dia membawa putranya yang bernama Bagas (Ali), untuk belajar kepada Nyai Santi. Tanpa tahu soal hubungan masa lalu kedua orang tuanya, Bagas malah jatuh cinta dengan Ratri.

Lantas, Ratri pun ingin membalaskan dendamnya kepada Kamanjaya. "Tokoh utamanya memang perempua, tapi film Gowok Kamasutra Jawa sebenarnya ditujukan untuk para pria yang sekaligus kritik terhadap ego mereka, enggak cuma menyoroti tentang hubungan seksual semata," ujarnya.

Lola Amaria yang lama vakum dari industri film, kini comeback dan ia mengaku cukup banyak belajar kembali soal akting. Apalagi dialog dalam film tersebut adalah Jawa Ngapak khas Karesidenan Banyumas. Dia perlu belajar ekstra agar bisa tampil maksimal.

"Cukup lama saya memutuskan untuk berada di belakang layar, dan di sini saya berperan sebagai gowok untuk laki-laki muda. Karena diyakinkan oleh Mas Hanung, maka saya setuju untuk memerankannya. Dialog Ngapak jadi tantangan bagi saya," katanya.