Laporan Indonesia Venture Capital 2023: Tahun 2024 Investor Lokal Condong ke 2 Sektor Ini

Rahmat Jiwandono
Senin 08 Januari 2024, 18:33 WIB
Ilustrasi mobil listrik. (Sumber: Ford)

Ilustrasi mobil listrik. (Sumber: Ford)

Techverse.asia - Menurut laporan Indonesia Venture Capital 2023, yang dibuat atas kerja sama antara AC Ventures dan Bain & Company, investor lokal condong ke beberapa sektor utama pada tahun ini dan seterusnya, salah satunya adalah kendaraan elektrik (EV) dan teknologi baterai.

Investasi di sektor ini melonjak dari sekitar US$3 juta atau sekitar Rp46,58 miliar pada paruh pertama tahun 2022 menjadi sekitar US$18 juta atau sekitar Rp279 miliar pada enam bulan pertama tahun 2023.

Dalam episode Indonesia Digital Deconstructed baru-baru ini, Leighton Cosseboom dan Adrian Li dari AC Ventures membahas potensi pasar kendaraan listrik di Indonesia, serta tantangan utama yang perlu diatasi oleh para pemangku kepentingan agar dapat diadopsi secara massal di pasar tersebut.

Leighton menunjukkan bahwa Indonesia memiliki posisi yang kuat dalam rantai pasokan kendaraan listrik global, berkat melimpahnya nikel, yang merupakan bahan utama baterai lithium-ion. Sekitar 37 persen produksi nikel global terjadi di dalam negeri, yang juga memiliki 22 persen cadangan nikel global.

Menurut Leighton pemerintah juga memiliki target emisi karbon ambisius yang melampaui komitmen yang dibuat pada Perjanjian Paris.

Baca Juga: Casio G-SHOCK GPR-H1000: Punya Fitur Pemantau Detak Jantung

Kebijakan Smart EV di Indonesia

Adrian menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia telah menerapkan kebijakan cerdas dengan tidak mengizinkan ekspor bijih nikel untuk saat ini, sehingga memastikan perolehan nilai lebih lanjut dari mineral tersebut di dalam negeri. Peraturan tersebut juga mendorong investor asing untuk melakukan investasi pada hilirisasi pengolahan nikel.

“Apakah kebijakan tersebut secara langsung akan berdampak pada penciptaan teknologi baterai di Indonesia, masih belum pasti. Tentu saja China adalah pemimpin global dalam hal manufaktur dan desain teknologi baterai. Tapi setidaknya ini adalah langkah ke arah yang benar,” katanya kami kutip, Senin (8/1/2024).

Dia menyebutkan bahwa sebagian besar investasi kendaraan listrik dalam negeri hingga saat ini berkisar pada tema konsumen, terutama terkait dengan Indonesia yang merupakan salah satu basis kendaraan roda dua terbesar di dunia.

Investor mengantisipasi bahwa seiring berjalannya waktu, konsumen, dan juga dunia usaha, akan beralih dari mesin pembakaran internal ke sepeda motor versi listrik untuk armada dan penggunaan pribadi. Meski begitu, Adrian yakin jalan yang harus ditempuh masih panjang.

Baca Juga: Tim Gasbadra UGM Kembangkan Motor Listrik, TKDN Capai 50 Persen Lebih

Menurutnya, jika membandingkannya dengan India, yang sudah melewati titik kritis dalam penerapan kendaraan listrik dengan tingkat penetrasi kendaraan listrik sebesar lebih dari 4,5 persen, Indonesia masih tertinggal jauh.

Oleh karena itu, diperlukan waktu beberapa tahun tidak hanya agar adopsi dapat terwujud, namun juga infrastruktur dan ekosistem pendukung dapat memungkinkan adopsi lebih luas.

Dengan pemikiran tersebut, ia yakin saat ini adalah saat yang tepat bagi para investor ventura, dimana pemenangnya adalah perusahaan-perusahaan yang menciptakan produk-produk kendaraan roda dua dan suku cadang yang cocok untuk keperluan rumah tangga.

“Misalnya, kendaraan roda dua elektrik harus memiliki jangkauan yang lebih jauh untuk penggunaan sehari-hari, dapat menampung lebih dari satu penumpang, dan membawa muatan yang lebih besar untuk mengangkut barang,” ujarnya.

Keberlanjutan kendaraan elektrik di pasar lokal

Dijelaskan Andrian, jadi ini tidak berarti sekadar mengidentifikasi unit EV terbaik di kelasnya yang diproduksi di China atau negara lain, dan membawanya ke Indonesia. Di luar desain unit tersebut, kerumitan dalam menjadikan kendaraan roda dua listrik menjadi arus utama di nusantara pada akhirnya mungkin melibatkan penyediaan fasilitas pengisian baterai.

Baca Juga: Luar Biasa, Mobil Listrik China BYD Kalahkan Penjualan Tesla

Adrian mencatat bahwa India telah menunjukkan cukup banyak adopsi kendaraan roda dua listrik, menjadikan negara ini sebagai target investasi yang layak untuk teknologi pertukaran baterai. Namun, situasinya berbeda di Indonesia, dimana adopsi sepeda motor listrik masih dalam tahap awal.

Masalah ini semakin parah karena belum adanya standarisasi baterai yang dibuat oleh masing-masing produsen, sehingga membatasi peluang integrasi pertukaran baterai.

“Kami juga telah melihat Electrum berubah dari awalnya bermitra dengan perusahaan penukaran baterai asal Taiwan, Gogoro, hingga kini, saya yakin, memiliki solusi pengisian daya mandiri atau solusi lengkap yang dibuat sendiri untuk Indonesia. Saya rasa hal ini disebabkan karena alasan biaya dan juga karena alasan kesesuaian dengan pasar lokal,” paparnya.

Oleh karena itu, peluang sepeda motor listrik self-charging tetap besar.

Leighton menambahkan, terdapat potensi bagi Indonesia untuk menerapkan infrastruktur pertukaran baterai, namun hal tersebut memerlukan waktu.

“Jika masa depan utama industri kendaraan listrik di Indonesia adalah pertukaran baterai, mungkin pengisian daya mandiri (self-charging) bisa menjadi salah satu cara untuk mewujudkannya - sebuah langkah pertama - dan hal ini adalah sesuatu yang dapat dilakukan oleh investor saat ini,” ujar dia.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Automotive26 Juli 2024, 20:36 WIB

Nissan Sakura dan Ariya Mejeng di GIIAS 2024, Begini Spek Mesinnya

Dua mobil listrik ini termasuk kategori BEV.
Nissan Ariya dan Sakura debut di GIIAS 2024. (Sumber: Nissan)
Automotive26 Juli 2024, 19:19 WIB

GIIAS 2024: Isuzu Meluncurkan MU-X dan D-Max Single Cabin 2024

Dua mobil ini mumpuni untuk melintasi berbagai wilayah off-road.
Isuzu mengumumkan MU-X dan D-Max SC di GIIAS 2024. (Sumber: isuzu)
Techno26 Juli 2024, 18:17 WIB

Google Update Play Store dengan Ulasan Aplikasi Bertenaga Kecerdasan Buatan

Pembaruan fitur ini sudah tersedia untuk semua pengguna Android.
Google Play Store kini ditenagai dengan kecerdasan buatan. (Sumber: Google)
Techno26 Juli 2024, 16:48 WIB

Butuh Kolaborasi dan Tindak Lanjut dari Pemerintah untuk Transformasi Digital Indonesia

Indonesia menjadi salah satu destinasi investasi digital yang menggiurkan.
Ilustrasi transformasi digital. (Sumber: freepik)
Startup26 Juli 2024, 16:29 WIB

Koltiva Dukung Pemkab Aceh Singkil: Tandatangani MoU Tata Kelola Kelapa Sawit

Kolaborasi ini juga ditandai dengan peluncuran dasbor Multi Stakeholder Forum (MSF) Aceh Singkil
Koltiva dan Pemkab Aceh Singkil tandatangani MoU tentang tata kelola kelapa sawit.
Lifestyle26 Juli 2024, 16:04 WIB

Lisa BLACKPINK Resmi Menjadi Duta Merek Terbaru Louis Vuitton

Rapper dan penyanyi itu sebelumnya berafiliasi dengan Celine milik LVMH.
Lisa BLACKPINK resmi menjadi duta global merek Louis Vuitton. (Sumber: null)
Techno26 Juli 2024, 14:37 WIB

Ethereum ETF Resmi Diluncurkan di Amerika Serikat, Bakal Berpengaruh pada Kripto?

Setidaknya diharapkan berdampak positif bagi industri cryptocurrency.
ETF. (Sumber: istimewa)
Techno26 Juli 2024, 13:59 WIB

Realme Payday Sale, Ini Daftar Smartphone yang Dapat Diskon Harga

Program Realme Payday Sale akan berlangsung mulai tanggal 25-31 Juli 2024.
Realme Payday Sale.
Lifestyle25 Juli 2024, 18:30 WIB

Venzha Gagas Kampung UFO di Kota Jogja, Beri Edukasi Gratis tentang Luar Angkasa

Kampung UFO Gedongkiwo jaga kelestarian bumi dengan cara unik.
Direktur Indonesia Space Science Society (ISSS) Venzha Christ. (Sumber: istimewa)
Lifestyle25 Juli 2024, 18:23 WIB

Bank Neo Commerce Garap Segmen Individual, Korporasi & UMKM

Dalam enam bulan terakhir, loyalitas nasabah bank neo commerce menguat.
BNC lengkapi layanan bagi nasabah individu, koperasi dan UMKM (Sumber: bank neo commerce)