Techverse.asia - Sering merasa sepi kerap salah diasosiasikan sebagai kondisi hidup seseorang yang merasa dirinya 'sendirian' dalam mengatasi permasalahan hidupnya. Namun, sebaliknya situasi fisik tanpa orang lain di sekitar bisa terasa nyaman bagi sebagian orang.
Tapi menurut pakar psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Adelia Khrisna Putri, kesepian adalah perasaan yang jauh lebih kompleks. Pasalnya, kesepian merupakan perasaan terisolasi atau tak terhubung dengan orang lain, walau kita bisa saja sedang dikelilingi banyak orang.
Baca Juga: Gerai Ketiga LocknLock Telah Resmi Hadir di Mall Bintaro Exchange Tangerang
"Hal ini enggak cuma sekadar tentang jumlah tapi, namun soal kualitas hubungan yang kita rasakan," ujar Adelia, Selasa (12/8/2025).
Ia mengungkapkan, kesepian berbeda dengan sekadar sendiri. Kesepian lebih condong ke perasaan kondisi susana hati atau emosional, saat koneksi yang kita perlukan terasa hilang atau kita merasa kurang punya koneksi yang berarti, bahkan saat tidak sedang sendirian.
"Jadi perlu diingat bahwa sendirian belum tentu merasa kesepian, dan kesepian juga bukan berarti sebab sendirian," paparnya.
Lebih lanjut, menurutnya, terdapat sejumlah tanda yang bisa menjadi indikator seseorang sedang mengalami kesepian, di antaranya ialah rasa hampa atau kurang bersemangat walau aktivitas sehari-hari tetap berjalan, sulit untuk merasa benar-benar 'terhubung' dengan orang lain bahkan ketika sedang bersama-sama.
Baca Juga: Friend: AI Wearable Berbentuk Kalung, Menemani dalam Melewati Kesepian
Gejala lainnya adalah merasa kurang dilibatkan, lebih jarang berkumpul atau melakukan kegiatan yang dahulu digemari. Pikiran juga lebih sering dipenuhi dengan kekhawatiran atau merasa enggak dimengerti.
"Terkadang emosi mudah berubah-ubah seperti tiba-tiba sedih, putus asa, atau gampang kesal, tubuh terasa lebih mudah lelah dan sering sakit, hingga menghabiskan lebih banyak waktu di dunia maya atau media sosial," ujarnya.
Fenomena merasa kesepian sering terjadi melanda seseorang. Menurutnya, sangat memungkinkan sekali lantaran rasa kesepian adalah kondisi emosional, seperti saat kita sedang berada dalam suatu ruangan yang penuh dengan orang, tapi mereka bukan orang yang memiliki hubungan baik dengan kita.
Baca Juga: UMY Map di Roblox Dikunjungi Belasan Ribu Gamer Sejak 2 Hari Dirilis
"Satu jam di sana biasanya akan terasa sangat lama, tanpa adanya orang-orang yang bisa kamu ajak bicara dengan nyaman. Sekarang bandingkan kalau kamu lagi berada di ruangan yang sama, tetapi dikelilingi oleh orang-orang yang bisa kamu ajak bercanda, tertawa, hingga berbicara dari hati," katanya.
Dengan begitu, waktu akan terasa lebih singkat dan tiba-tiba beberapa jam telah berlalu. Jadi, bisa dikatakan bahwa perbedaannya bukanlah pada jumlah orang di sekitar, melainkan pada kualitas hubungan yang membuat kita sering merasa terhubung.
Ada sejumlah hal, sambung dia, yang bisa dilakukan guna mengatasi perasaan kesepian. Pertama, kamu perlu menyadari dan akui perasaan kalian karena mengakuinya. Kedua, hubungi orang yang bisa kamu percaya lewat pesan, telepon, atau ajakan buat ketemu.
Baca Juga: PsyBot: Kecerdasan Buatan yang Dapat Membantu Masalah Kesepian
"Ketiga, ikuti kegiatan yang kamu minati untuk ketemu dengan orang-orang baru. Keempat, kurangi waktu bermain media sosial dan ganti dengan interaksi yang lebih nyata. Kelima, merawat diri dengan olahraga ringan, makan sehat, dan tidur yang cukup," ujarnya.
Selain itu, terakhir, kamu bisa mencari bantuan profesional seperti psikolog atau konselor untuk mendapat dukungan yang tepat. Dia menegaskan bahwa kesepian merupakan sesuatu yang wajar dirasakan oleh setiap orang, tapi langkah proaktif bisa dilakukan untuk mengatasi kesepian.
"Enggak apa-apa kamu merasa kesepian, itu hal yang normal, dengan mengakuinya adalah langkah awal," kata dia.
Baca Juga: Penyebab Banyak Anak Muda yang Menyakiti Dirinya Sendiri














