Techverse.asia - Sony meluncurkan kamera mirrorless unggulan kelas menengahnya dalam empat tahun, A7 V. Kamera baru tersebut kini sudah dapat dipesan seharga US$2.900 atau sekitar Rp48,21 juta untuk bodi saja, dan akan mulai dikirimkan ke pemesan pada 18 Desember 2025, tetapi hanya dalam jumlah terbatas.
Soal spesifikasinya, sensor CMOS Exmor RS 33MP baru pada kamera A7V adalah yang pertama dari Sony yang menampilkan desain bertumpuk sebagian, menghasilkan kecepatan baca yang lebih cepat yang memungkinkan pemotretan beruntun A7 V tanpa blackout hingga 30 fps dengan autofokus penuh dan pelacakan eksposur otomatis.
Sensor beresolusi tinggi ini menghadirkan rentang dinamis ekstra stop di atas pendahulunya (total 16), sensitivitas autofokus cahaya rendah ekstra stop, ISO asli rendah noise 100-51200, dan kecepatan rana maksimum baru 1/16000 detik. Stabilisasi gambarnya juga ditingkatkan dibandingkan A7 IV, dengan A7 V memiliki rating 7,5-stop di bagian tengah dan 6,5-stop di bagian tepi.
Teknologi pertama lainnya untuk kamera seri Sony Alpha adalah prosesor BIONZ XR2 yang baru, yang mengintegrasikan unit AI kamera ke dalam satu mesin tunggal yang bertenaga, yang menggerakkan banyak kemampuan barunya.
Baca Juga: Sony Alpha 1 II Mulai Diniagakan Januari 2025, Segini Harganya
Diwarisi dari Sony A1 II, terdapat fitur pemotretan beruntun tanpa blackout, delapan mode pengenalan subjek AI, perekaman Pre-Capture hingga satu detik sebelum rana ditekan pada 30 fps, fungsi Speed Boost untuk peningkatan kecepatan burst saat pemotretan, dan Dynamic Active untuk stabilisasi yang lebih baik saat merekam video.
Mesin baru ini juga memberikan peningkatan pada autofokus. Pelacakan real-time memanfaatkan AI untuk deteksi dan pembingkaian subjek yang lebih baik, dan autofokus kamera memiliki 759 titik deteksi fase di 94 persen bingkai. Area fokus memiliki opsi kustomisasi tambahan, dengan ukuran spot XS (ekstra kecil) dan XL (ekstra besar) baru yang tersedia.
Berbicara tentang video, A7 V merekam 4K60p dengan oversampling dari frame 7K penuh, 4K 120p pada crop Super35/APS-C, dan 240p pada Full HD.

Selain AI auto-framing dan stabilisasi Dynamic Active, kamera ini mendukung kompensasi fokus pernapasan, perekaman audio 24-bit 4-kanal, set profil S-Log3 dan S-Cinetone standar Sony, ISO Fleksibel untuk alur kerja yang tidak bergantung pada ISO, dan impor User LUT.
Baca Juga: Sony RX1R III Bakal Dijual di Indonesia, Harganya Hampir Rp80 Juta
Sementara itu, heatsink grafit berbentuk Sigma yang unik meningkatkan waktu proses untuk perekaman 4K60 yang lebih lama, dan kamera dapat digunakan untuk streaming langsung baik dengan kabel maupun nirkabel.
Desain bodi dan antarmukanya juga mendapatkan peningkatan. Kamera, dengan konstruksi magnesium-alloy yang mempertahankan dimensi serupa dengan A7 IV tetapi lebih berat sekitar satu ons, menggunakan kombinasi LCD layar sentuh belakang 2,1 juta titik dengan sudut kemiringan variabel seperti yang dimiliki A7R V.
Tata letak menu mendukung sentuhan, begitu pula pemilihan fokus. Kamera ini dilengkapi port USB-C kedua, dengan satu port berkecepatan 10 Gbps untuk transfer data dan port lainnya dioptimalkan untuk pengiriman daya. Daya tahan baterai juga ditingkatkan lebih dari 20 persen dibandingkan A7 IV, mencapai maksimum 750 bidikan per pengisian daya.
Sony A7 V juga mendapatkan peningkatan konektivitas dengan Wi-Fi 6 yang menggunakan pita 5GHz dan 6GHz. Hal yang sama juga ditemukan pada A7 IV, yaitu bodi tahan debu dan kelembapan serta EVF OLED 3,68 juta titik.
Baca Juga: Leica Q3 Monochrom: Kamera Hitam Putih Terbaru Seharga Rp130 Jutaan
Sony juga memperkenalkan lensa kit baru, FE 28-70mm f/3.5-5.6 OSS II, yang dijual seharga US$200 atau setara dengan Rp3,3 jutaan. Lensa ini dirancang untuk memanfaatkan berbagai penyempurnaan A7 V. Lensa elektronik sepenuhnya ini menawarkan autofokus linear dan diafragma 7 bilah, serta mendukung AF/AE hingga 120 fps.