Techverse.asia - TikTok adalah platform media sosial terbaru yang memberi pengguna lebih banyak kendali atas jumlah konten buatan (Artificial Intelligence/AI) yang mereka lihat. Untuk itu, TikTok sedang menguji pengaturan baru yang memungkinkan pengguna memilih seberapa banyak konten buatan AI generatif yang ingin mereka lihat di umpan (feed) For You Page (FYP) mereka.
Tombol pengaturan baru ini akan tersedia dalam beberapa minggu mendatang di bagian kelola topik aplikasi yang memungkinkan pengguna mempersonalisasi jenis video yang lebih mungkin muncul di feed mereka. Ini bisa diakses dengan membuka Pengaturan > Preferensi Konten > Kelola Topik.
Baca Juga: Coros Hadirkan Apex 4, Didesain untuk Olahraga Gunung
Kemudian, nantinya dari sana pengguna dapat menggerakkan slider untuk berbagai topik, termasuk konten buatan kecerdasan buatan, untuk menyesuaikan seberapa banyak konten yang ingin dilihat di umpan FYP.
Sama seperti slider tersebut, kontrol AI akan memungkinkan meminta lebih banyak atau lebih sedikit materi AI, dengan dua tingkat di kedua arah. Slider AI hanya akan berfungsi jika TikTok sendiri mengetahui konten mana yang dibuat dengan AI, sehingga TikTok juga sedang berupaya meningkatkan deteksi.
Dalam sebuah postingan blog, TikTok menyatakan bahwa kontrol ini dimaksudkan untuk membantu pengguna mengurangi jumlah konten jika mereka ingin melihat lebih sedikit konten AI dalam rekomendasi mereka.
Tak ketinggalan, TikTok juga memperkenalkan teknologi pelabelan yang lebih canggih untuk konten yang dihasilkan oleh AI. Kontrol konten yang dihasilkan AI (AIGC) baru ini diluncurkan di dalam fitur kelola topik aplikasi, yang memungkinkan pengguna memilih apa yang mereka lihat di TikTok.
Baca Juga: Pengguna TikTok akan Segera Bisa Kirim Gambar dan Pesan Suara Melalui DM
"Kelola topik sudah memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan seberapa sering mereka melihat konten yang terkait dengan lebih dari 10 kategori seperti tari, olahraga, dan makanan dan minuman," jelas TikTok dalam sebuah postingan blog kami kutip, Jumat (21/11/2025).
Seperti kontrol-kontrol tersebut, pengaturan AIGC dimaksudkan untuk membantu pengguna menyesuaikan beragam konten di umpan mereka, alih-alih menghapus atau mengganti konten di umpan sepenuhnya.
Sementara itu, guna meningkatkan kemampuannya dalam memberi label pada konten yang dihasilkan AI generatif, TikTok kini sedang menguji teknologi yang disebut 'tanda air tak terlihat' atau invisible watermark.
Sejatinya TikTok sudah mewajibkan pengguna untuk memberi label realistis pada konten buatan AI dan menggunakan teknologi lintas industri yang disebut kredensial konten dari C2PA, yang menyematkan metadata ke dalam konten yang memungkinkan TikTok dan pelantar lain mengetahui kapan suatu konten dibuat oleh AI.
Baca Juga: China Mengusulkan Regulasi Baru Terkait Pelabelan Konten yang Dihasilkan AI
Namun, TikTok mencatat bahwa label ini dapat dihapus ketika konten diunggah ulang atau disunting di pelantar lain. Dengan invisible watermark yang baru tersebut, TikTok akan menambahkan lapisan perlindungan lain dengan menggunakan tanda air yang hanya dapat dibaca oleh TikTok.
Artinya, akan lebih sulit bagi orang lain untuk menghapusnya. TikTok akan mulai menambahkan tanda air tak terlihat ke konten buatan AI yang dibuat dengan alat TikTok seperti AI Editor Pro. TikTok juga menambahkannya ke konten yang diunggah dengan kredensial konten C2PA.
Perusahaan tersebut mengatakan bahwa invisible watermark ini akan membantunya memberi label konten dengan lebih andal. TikTok mencatat bahwa mereka akan terus membaca kredensial konten C2PA dan menambahkannya ke konten buatan AI yang dibuat di platform-nya.
Baca Juga: Meta Siap Melabeli Karya yang Dibuat dengan AI Generatif
Alasan di balik fitur-fitur baru itu adalah karena TikTok, seperti kebanyakan pelangar lainnya, telah mengalami lonjakan konten yang dihasilkan AI dalam beberapa tahun terakhir. TikTok yang mewajibkan pengguna untuk memberi label pada kreasi tersebut, menyatakan bahwa terdapat lebih dari 1,3 miliar video dengan label tersebut.