Techverse.asia - Youtube akan menghapus halaman Trending dan daftar Trending Now demi tangga lagu khusus kategori, perusahaan telah resmi mengumumkannya pada minggu lalu.
Baca Juga: Huawei Nova 13 Pro Dijual di Indonesia, Begini Harga dan Speknya
Dengan perubahan ini, maka platform raksasa video ini akan beralih dari daftar tunggal yang mencakup semua konten yang sedang tren menjadi hanya menampilkan konten terpopuler dalam kategori tertentu di Tangga Lagu Youtube (Youtube Charts).
Youtube mengatakan bahwa pembaruan ini lebih selaras dengan cara konten yang sedang tren ditemukan saat ini, mengingat bahwa ketika halaman Trending diluncurkan pada 2015 lalu, jauh lebih mudah untuk menangkap video viral yang sedang dibicarakan semua orang dengan satu daftar.
Sementara itu, untuk tangga lagu khusus kategori baru ini mencakup video musik trending, acara siniar teratas mingguan, dan trailer film yang sedang menjadi tren. Youtube pun berencana untuk menambahkan lebih banyak kategori konten di masa mendatang.
Baca Juga: Pengguna Youtube Music Kini Bisa Bersenandung untuk Mencari Lagu, Tersedia di Android
“Selain menyoroti konten populer di tangga lagu, kami akan terus menampilkan video yang menurut kami akan mereka sukai melalui rekomendasi yang dipersonalisasi,” jelas perusahaan tersebut dalam sebuah postingan blog kami lansir pada Selasa (15/7/2025).
Dengan cara ini, Youtube dapat menampilkan lebih banyak konten populer yang relevan, dan terasa lebih alami bagi cara penonton menemukan video baru. Penonton juga dapat menjelajahi konten yang tidak dipersonalisasi melalui menu jelajahi (explore), kanal kreator, dan umpan langganan mereka.
Youtube menyebutkan, mereka melakukan perubahan ini karena tren dibentuk oleh banyak video berbeda yang dibuat oleh beragam fandom, yang menghasilkan lebih banyak tren mikro daripada sebelumnya.
Baca Juga: Youtube Shorts Menambahkan Alat Kreasi Baru dan Mengubah Cara Penghitungan Penayangan
Selain itu, Youtube mencatat bahwa penonton menemukan tren melalui berbagai tempat di seluruh platform, termasuk rekomendasi, pencarian, dan komentar.
Dahulu, orang-orang akan menemukan konten yang sedang tren untuk ditonton melalui tab Tren, tetapi sekarang mereka mendapatkan konten melalui rekomendasi algoritmik yang dipersonalisasi. Pergeseran ini telah menyebabkan penurunan kunjungan ke halaman Tren, terutama selama lima tahun terakhir.
Masuk akal bagi perusahaan untuk beradaptasi dengan kebiasaan penonton yang terus berkembang, terutama karena platform ini telah banyak bertransformasi selama dekade terakhir. Pada tahun 2015, Youtube terutama dipandang sebagai tempat untuk video amatir.
Baca Juga: Google Langgar UU Antimonopoli dengan Mempertahankan Monopoli Teknologi Iklan Digital
Kini, Youtube Studio menjadi rumah bagi konten profesional berdurasi panjang (dan pendek) dari kreator independen dan media ternama, yang semuanya bersaing untuk mendapatkan bagian dari pendapatan iklan.
Perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka masih fokus untuk menyediakan alat bagi kreator untuk menentukan konten apa yang populer di kalangan penonton mereka.
"Tab Inspirasi di Youtube Studio akan terus memberikan ide-ide yang dipersonalisasi kepada kreator untuk membantu mereka menemukan hal baru yang menarik bagi kanal mereka," tulisnya dalam postingan blog tersebut.
Baca Juga: Youtube Studio Kini Ditenagai AI, Bantu Hasilkan Ide hingga Judul Video
Perusahaan milik Google ini juga menciptakan cara-cara baru untuk memberikan dorongan bagi kreator yang sedang naik daun dan membantu mereka ditemukan, seperti fitur Hype mereka yang memungkinkan penonton mengamplifikasi video-video baru yang mereka sukai.
Youtube juga akan mengumumkan Creators on the Rise di media sosial dan kanal Youtube resminya, @YouTube. Perubahan yang diumumkan pada belum lama ini akan berlaku efektif dalam beberapa minggu ke depan.