Telegram Akan Serahkan alamat IP dan Nomor Telepon Pengguna, Jika Ada Permintaan Hukum

Uli Febriarni
Selasa 24 September 2024, 10:06 WIB
Kini, Telegram akan menyerahkan alamat IP dan nomor telepon pengguna jika diminta oleh permintaan hukum. (Sumber: Bloomberg)

Kini, Telegram akan menyerahkan alamat IP dan nomor telepon pengguna jika diminta oleh permintaan hukum. (Sumber: Bloomberg)

CEO Telegram, Pavel Durov, mengungkap bahwa aplikasi perpesanan Telegram akan memberikan alamat IP dan nomor telepon pengguna kepada otoritas terkait, ketika ada permintaan untuk penanganan hukum.

Laporan Bloomberg menyebut, platform ini mengubah ketentuan layanannya untuk mencegah penjahat menyalahgunakannya, kata Durov dalam sebuah posting di Telegram pada Senin (23/9/2024).

"Langkah tersebut dilakukan kurang dari sebulan setelah penangkapannya di Prancis, di mana ia menghadapi tuduhan dugaan keterlibatan dalam penyebaran materi pelecehan seksual anak," tulis media itu, dikutip Selasa (24/9/2024).

The Guardian yang menukil AFP mengatakan, aplikasi berbagi pesan tersebut telah menghapus lebih banyak 'konten bermasalah' dan akan mengambil pendekatan yang lebih proaktif untuk mematuhi permintaan pemerintah.

Pengumuman tersebut muncul beberapa pekan setelah penangkapan Pavel Durov di Prancis, atas tuduhan gagal menindak para penjahat yang menggunakan aplikasi tersebut.

Fitur pencarian Telegram 'telah disalahgunakan oleh orang-orang yang melanggar ketentuan layanan kami untuk menjual barang-barang ilegal', kata Durov kepada 13 juta pelanggan saluran pesan pribadinya.

Keterangan Durov juga menyatakan bahwa mereka menggunakan kecerdasan buatan untuk memastikan semua 'konten bermasalah' yang teridentifikasi pada sistem itu tidak lagi dapat diakses lewat 'Penelusuran'.

"Jika Anda masih menemukan sesuatu yang tidak aman atau ilegal di Telegram Search, silakan laporkan kepada kami melalui @SearchReport. Pencarian Telegram dimaksudkan untuk mencari teman dan menemukan berita, bukan untuk mempromosikan barang ilegal," tulis Durov.

Selain itu, lanjut dia, Telegram telah memperbarui ketentuan layanan dan kebijakan privasi, untuk memperjelas bahwa mereka akan membagikan detail pelanggar kepada pihak berwenang –termasuk alamat IP internet dan nomor telepon– sebagai tanggapan atas permintaan hukum yang sah.

"Kami tidak akan membiarkan pelaku jahat membahayakan integritas platform kami untuk hampir satu miliar pengguna," katanya.

Baca Juga: EWS TV Digital dan DPIS Resmi Beroperasi, Mitigasi Bencana Diharapkan Mengurangi Risiko yang Timbul

Meskipun perubahan ini dapat mengurangi aktivitas kriminal di area publik platform, kebijakan tersebut tidak menghilangkan enkripsi end-to-end. Karena Telegram mengatakan bahwa, mereka 'tidak memiliki cara untuk menguraikan informasi sebenarnya' dari percakapan.

Tidak jelas bagaimana langkah yang diambil Telegram dalam membagikan beberapa data pengguna, dengan penegak hukum akan memengaruhi penyelidikan Prancis yang sedang berlangsung.

Dilansir dari CNN, Telegram sebelumnya telah menindak beberapa konten yang melanggar aturannya, termasuk membatasi akses ke beberapa saluran yang terkait dengan atau dioperasikan oleh Hamas di tengah perang kelompok militan itu dengan Israel.

Telegram juga menghapus seruan untuk melakukan kekerasan setelah ada laporan bahwa aplikasi itu digunakan untuk mengorganisir kerusuhan anti-imigran sayap kanan di Inggris.

Baca Juga: Vivo V40 Lite Meluncur di Indonesia pada 25 September 2024, Begini Bocoran Speknya

Baca Juga: ASUS ROG Falchion Ace HFX: Keyboard Gaming dengan ROG HFX Magnetic Switches

Sebelumnya, Pavel Durov ditangkap oleh polisi Prancis di bandara France’s Le Bourget, utara Paris, 24 Agustus 2024. Penangkapan dan penahanan Durov dilakukan setelah jet pribadinya mendarat di bandara.

Durov ditangkap berdasarkan surat perintah, atas pelanggaran yang terkait dengan aplikasi pengiriman pesan populer tersebut.

Investigasi yang diakses lewat laporan BBC itu mengungkap kurangnya moderasi dalam aplikasi yang dikembangkan oleh Durov. Dan Durov dituduh gagal mengambil langkah-langkah untuk mengekang penggunaan Telegram secara kriminal.

"Aplikasi tersebut dituduh gagal bekerja sama dengan penegak hukum terkait perdagangan narkoba, konten seksual anak, dan penipuan," demikian juga berita sejumlah media.

Selama penyelidikan, ia harus tetap berada di Prancis dan melapor ke polisi dua kali sepekan.

Telegram sebelumnya membantah memiliki moderasi yang tidak memadai. Platform milik Durov –yang memegang paspor Rusia, Prancis, Uni Emirat Arab, dan St Kitts dan Nevis– itu awalnya mengkritik penangkapannya.

"Telegram mematuhi hukum Uni Eropa, termasuk Undang-Undang Layanan Digital - moderasinya sesuai dengan standar industri dan terus ditingkatkan.

CEO Telegram Pavel Durov tidak menyembunyikan apa pun dan sering bepergian ke Eropa.

Tidak masuk akal untuk mengklaim bahwa suatu platform atau pemiliknya bertanggung jawab atas penyalahgunaan [yang dilakukan oleh pengguna] platform tersebut.

Kami sedang menunggu penyelesaian segera dari situasi ini. Telegram bersama kalian semua," tulis perusahaan, diiringi emoticon bergambar hati.

Pavel Durov dibebaskan dengan jaminan sebesar €5 juta ($5,6 juta). Berikutnya, ia mengumumkan langkah-langkah yang tampaknya tunduk pada tuntutan Paris.

Pada 6 September 2024, ia mengatakan Telegram akan mengubah fitur 'orang-orang di sekitar' untuk menghadirkan kepada pengguna 'bisnis yang sah' dan bukan 'bot dan penipu'.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno17 Desember 2025, 15:59 WIB

Garmin InReach Mini 3 Plus: Komunikator Satelit dengan Fitur Berbagi Suara, Teks, dan Foto

Perangkat komunikasi yang membantu penjelajah tetap terhubung dengan orang-orang saat berpetualang di luar jangkauan sinyal telepon seluler.
Garmin InReach Mini 3 Plus. (Sumber: Garmin)
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)
Startup17 Desember 2025, 10:11 WIB

BII Investasi Langsung ke Xurya, Siap Danai Startup Climatech di Asia Tenggara

Britisih International Investment berkomitmen untuk menginvestasikan £308 juta untuk pendanaan iklim di Asia Tenggara.
Ilustrasi panel surya dari Xurya.
Techno17 Desember 2025, 08:47 WIB

Spotify Menambahkan Fitur Prompted Playlist, Baru Tersedia di Selandia Baru

Fitur anyar ini memungkinkan membuat daftar putar lagu menurut instruksi tersebut dan riwayat mendengarkan pengguna.
Prompted Playlist memungkinkan mengontrol AI Spotify dengan memberi tahu apa yang ingin didengarkan. (Sumber: Spotify)
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)
Techno15 Desember 2025, 17:07 WIB

Spek Lengkap Huawei Mate X7, Ada Model Collector Edition

Perangkat ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga merupakan bukti ketahanan yang luar biasa.
Huawei Mate X7. (Sumber: Huawei)
Techno15 Desember 2025, 15:32 WIB

Apple Fitness Plus Berekspansi ke 28 Pasar Baru

Untuk bisa menggunakan layanan ini, pengguna harus berlangganan bulanan.
Apple Fitness Plus. (Sumber: Apple)
Techno15 Desember 2025, 15:21 WIB

OpenAI x Disney: Hadirkan Ratusan Karakter ke Sora dan ChatGPT

Karakter Disney akan hadir di Sora, dan konten AI murahan akan ada di Disney Plus.
OpenAI dan Disney bekerja sama untuk menghadirkan karakter Disney ke Sora. (Sumber: OpenAI)