Duh, Kejahatan Siber di Telegram Bertambah 53%

Uli Febriarni
Senin 01 Juli 2024, 13:37 WIB
(ilustrasi) Kejahatan siber yang terjadi di Telegram melonjak 53% pada 2024 (Sumber: freepik)

(ilustrasi) Kejahatan siber yang terjadi di Telegram melonjak 53% pada 2024 (Sumber: freepik)

Kaspersky Digital Footprint Intelligence mengungkap bahwa aktivitas kejahatan dunia maya di Telegram melonjak sebesar 53% pada 2024. Hal ini menimbulkan kekhawatiran serius mengenai keamanan platform rilisan Rusia tersebut.

Analisis dari tim Kaspersky Digital Footprint Intelligence menjelaskan, penjahat dunia maya semakin banyak menggunakan Telegram sebagai sarana untuk aktivitas pasar underground.

Penjahat dunia maya secara aktif mengoperasikan saluran dan grup di Telegram untuk mendiskusikan skema penipuan, mendistribusikan database yang bocor, dan memperdagangkan berbagai layanan kriminal seperti pencairan dana, pemalsuan dokumen, dan serangan DDoS. Volume postingan semacam ini meningkat tajam sebesar 53 persen pada Mei-Juni 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Seiko Hadirkan 4 Warna King Seiko Edisi Terbatas, Klasik Tetap Cantik

Analis di Kaspersky Digital Footprint Intelligence, Alexei Bannikov, menerangkan bahwa meningkatnya minat terhadap penggunaan Telegram dari komunitas penjahat dunia maya didorong oleh beberapa faktor, salah satunya popularitas.

Sebagai informasi, founder sekaligus CEO Telegram, Pavel Durov, menyebut audiens platform perpesanan ini telah mencapai 900 juta pengguna bulanan.

Faktor berikutnya, Telegram dipasarkan sebagai pengirim pesan paling aman dan independen, yang tidak mengumpulkan data apa pun milik pengguna, sehingga memberikan rasa aman dan impunitas bagi pelaku ancaman.

"Selain itu, menemukan atau membuat komunitas di Telegram relatif mudah, dan dikombinasikan dengan faktor-faktor lain memungkinkan berbagai saluran termasuk saluran penjahat dunia maya untuk mengumpulkan audiens dengan cepat," kata Alexei, seperti dikutip Senin (1/7/2024).

Baca Juga: Dash Cam A510: Kamera Dasbor dari 70mai, Membawa 6 Keunggulan Sekaligus

Penjahat dunia maya yang beroperasi di Telegram umumnya menunjukkan kecanggihan dan keahlian teknis yang lebih rendah, dibandingkan dengan mereka yang ditemukan di forum dark web yang lebih terbatas dan terspesialisasi.

Hal itu disebabkan rendahnya hambatan masuk ke komunitas bayangan Telegram –seseorang dengan tujuan berbahaya hanya perlu membuat akun dan berlangganan sumber kriminal yang dapat mereka temukan, karena mereka sudah menjadi bagian dari komunitas kriminal tersebut. Selain itu, Telegram tidak memiliki sistem reputasi yang serupa dengan yang ditemukan di forum dark web. Bahkan banyak penipu di dunia kriminal siber Telegram cenderung menipu sesama anggota komunitasnya.

Baca Juga: Japan Airlines Jadi Maskapai Penerbangan Resmi Liverpool Football Club

Baca Juga: Cicipi Jajanan Legendaris dari Penjuru Negeri, di Festival Kuliner Tjap Legende Sleman City Hall

Alexei juga mendapati tren lain, yakni Telegram telah muncul sebagai platform tempat berbagai peretas membuat pernyataan dan mengekspresikan pandangan mereka.

Basis pengguna yang luas dan distribusi konten yang cepat melalui saluran Telegram, membuat para peretas menganggap platform ini sebagai alat yang mudah digunakan, untuk memicu serangan DDoS dan metode merusak lainnya terhadap infrastruktur yang ditargetkan.

"Selain itu, mereka dapat melepaskan data curian dari organisasi yang diserang ke domain publik menggunakan saluran bayangan," tuturnya.

Baca Juga: Vivo Y28s 5G, Hadir Dua Warna dengan Ketebalan Body Berbeda

Kaspersky Digital Footprint Intelligence selanjutnya menerbitkan pedoman komprehensif gratis, untuk melacak aktivitas pasar bayangan dan menangani insiden terkait data dalam membantu perusahaan memitigasi risiko siber terkait.

Langkah tersebut menjadi bentuk respon atas meningkatnya aktivitas siber di berbagai platform seperti Telegram.

Kaspersky juga menekankan, sangat penting bagi pengguna dan perusahaan untuk selalu waspada, dan mengambil langkah-langkah keamanan yang diperlukan untuk melindungi data dan privasi. Hal itu bertujuan untuk mencegah diri kita pribadi atau perusahaan, agar tidak menjadi korban penipuan maupun kejahatan siber lainnya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno22 Oktober 2024, 12:49 WIB

Edifier Meluncurkan Speaker Monitor MR3 2.0 Baru

Speaker ini ideal untuk studio rumah, penyuntingan video, dan mendengarkan setiap hari.
Edifier MR3. (Sumber: Edifier)
Techno22 Oktober 2024, 12:32 WIB

Samsung Hadirkan Galaxy Z Fold 6 Special Edition, Cuma Tersedia di 2 Negara Ini

Gawai ini lebih tipis dan ringan, serta menerima peningkatan RAM dan kamera belakang.
Samsung Galaxy Z Fold 6 Special Edition (SE). (Sumber: Samsung)
Techno21 Oktober 2024, 20:17 WIB

Tecno Mulai Buka Pra Pemesanan Pocket Go

Pocket Go adalah perangkat gaming yang disertai dengan kacamata augmented reality (AR)
Tecno Pocket Go (Sumber: Tecno)
Startup21 Oktober 2024, 19:39 WIB

6 Bulan Fitur Women Passengers Preferred Diluncurkan, Pengemudi Perempuan di Grab Bertambah 26%

Grab memiliki fitur Women Passengers Preferred, diluncurkan sejak Maret 2024, membantu pengemudi perempuan bertemu dengan penumpang sesama perempuan.
(ilustrasi) Pengemudi perempuan mendapatkan penumpang perempuan, usai mengaktifkan fitur 'Women Passengers Preferred' (Sumber: Grab)
Startup21 Oktober 2024, 19:21 WIB

Asuransi Kitabisa Ingin Kembalikan Fungsi Asuransi ke Akarnya

Asuransi Kitabisa meyakini kehadiran produk-produk inovatif akan mampu mengembalikan asuransi ke akarnya sebagai praktik tolong-menolong.
Asuransi Kitabisa. (Sumber: istimewa)
Techno21 Oktober 2024, 18:48 WIB

Hati-Hati Penipuan Menggunakan Sosok Deepfake di Aplikasi Kencan

Penipuan menggunakan deepfake memaksa korban untuk mengeluarkan uang dalam nominal besar.
(ilustrasi) Penipuan menggunakan deepfake di aplikasi kencan (Sumber: freepik)
Techno21 Oktober 2024, 18:48 WIB

Apple Music Membantu Musisi untuk Membuat Playlist Khusus Saat Konser dan Tur

Fitur ini merupakan alat promosi, tetapi akan sangat bermanfaat bagi para penggemar juga.
Apple Music memungkinkan artis membuat playlist khusus untuk konser. (Sumber: Apple)
Lifestyle21 Oktober 2024, 18:20 WIB

Peneliti Bilang Sistem Ekonomi Restoratif Cocok untuk Diterapkan di Indonesia

Urgensi penerapan ekonomi restoratif sebagai solusi untuk mengatasi ancaman krisis ekologis dan ketidakadilan ekonomi.
Ilustrasi ekonomi restoratif. (Sumber: freepik)
Techno21 Oktober 2024, 17:51 WIB

AI yang Diterapkan untuk bluValas Pacu Pertumbuhan Transaksi Valuta Asing

bluValas merupakan bagian dari aplikasi blu by BCA Digital.
Penggunaan AI di bluValas pacu pertumbuhan transaksi valas (Sumber: BCA)
Techno21 Oktober 2024, 17:22 WIB

Infinix Hot 50 Pro Plus Rilis Global, Begini Harga dan Spesifikasinya

Smartphone dengan desain SlimEdge 3D-Curved yang paling tipis di dunia.
Infinix Hot 50 Pro Plus. (Sumber: Infinix)