Hati-hati, Kejahatan Siber Berpotensi Meningkat Di Tahun Depan

Uli Febriarni
Jumat 30 Desember 2022, 22:25 WIB
kejahatan siber / freepik

kejahatan siber / freepik

Sebuah perusahaan keamanan siber yang bermarkas di Swis dan Singapura, Acronis, memperkirakan ancaman siber akan meningkat pesat pada 2023.

Laman Techradar menuliskan bahwa, peningkatan ancaman siber yang diprediksi oleh Acronis itu bahkan mencapai 60%. Sementara ancaman rekayasa sosial diperkirakan meningkat sampai 3%.

Lembaga itu merinci beberapa bentuk masalah yang memicu separuh kejahatan siber, yang dilaporkan pada paruh pertama tahun 2022. Antara lain seperti kata sandi atau data kredensial yang bocor, dicuri.

"Pada kuartal III/2022, proporsi serangan phishing terhadap serangan malware meningkat 1,3 kali lipat, jumlahnya meningkat menjadi 76%. Serangan email meningkat 58% pada paruh pertama tahun ini," tulis laman yang kami kutip pada Jumat (30/12/2022).

Acronis merilis pula, bahwa lebih dari 750.000 endpoint unik di seluruh dunia, perusahaan mengklaim biaya rata-rata pelanggaran data diperkirakan mencapai USD5 juta pada tahun depan.

Mereka mengungkap, beberapa bulan terakhir belakangan, telah terbukti bahwa ancaman-ancaman yang dilancarkan oleh para pelaku, lebih rumit ketimbang masa sebelumnya.

Melihat hal itu Acronis meminta setiap organisasi, lembaga, perusahaan, ketika ingin mengurangi phishing dan peretasan lainnya, di tahun mendatang, mereka bisa memprioritaskan solusi yang mencakup semua. 

Wakil Presiden Riset Perlindungan Cyber ​​​​Acronis, Candid Wüest menyebut, langkah itu harus diambil karena pelaku penyerangan terus mengembangkan metode mereka.

Dilansir dalam laman IDX Channel, Candid menyebut bahwa para penjahat siber sekarang menggunakan alat keamanan umum untuk melumpuhkan korban.

"Seperti MFA, yang diandalkan banyak perusahaan untuk melindungi karyawan dan bisnis mereka," ucapnya. 

Acronis mencatat, sebagian besar korban berlokasi di Amerika Serikat, tetapi bisnis di Jerman dan Brazil juga menjadi sasaran berat.

"Titik akhir di Korea Selatan, Yordania, dan China merupakan target malware terbesar," demikian laman itu melaporkan.

Sementara itu Candid menambahkan, berbagai industri yang sering menjadi sasaran pelaku ancaman dengan phishing dan email jahat, mulai dari bisnis konstruksi, ritel, real estate, layanan profesional, dan keuangan.

Bukan hanya di tingkat internasional, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, salah satu wilayah hukum di negara Indonesia, pada 2022 ini banyak menangani kasus kejahatan siber.

Wadirkrimsus Polda DIY, AKBP FX.Endriadi mengatakan, pihaknya paling banyak menangani kasus kejahatan siber di sepanjang 2022. Dari 83 kasus yang diselesaikan penanganannya, 43 kasus di antaranya adalah kejahatan siber. 

Secara detail, rincian kejahatan siber yang terjadi adalah 14 penipuan online, 6 kasus  ilegal akses, pornografi 16 kasus, ada tiga kasus judi online, satu kasus SARA, ada dua kasus pencemaran nama baik, serta satu kasus ujaran kebencian.

Lewat rilis pers yang digelar, Endriadi menyatakan, ada sebanyak 47 orang tersangka yang ditangkap sepanjang tahun ini, atas kejahatan siber. 

Ia menjelaskan, Ditreskrimsus membidangi lima Subdirektorat. Pertama, tindak pidana industri, produksi, dan perdagangan. Kedua, perbankan, ketiga tindak pidana korupsi (Tipikor), keempat tindak pidana tertentu, dan kelima siber. 

Ia menjelaskan, capaian 83 kasus tertangani dari target awal 113 kasus ini, menurutnya rendah secara kuantitatif. Namun secara kualitatif, jenis perkara yang ditangani lebih berkualitas.

"Tindak pidana siber yang beberapa kali dirilis merupakan kasus-kasus besar yang melibatkan tersangka dari luar negeri. Fokus kami lebih ke sana, secara kualitatif lebih meningkat kalau kuantitatif memang angkanya di bawah target," jelas dia. 

Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yulianto mengakui jumlah kasus yang tertangani belum mencapai 100%. Dan tentunya, hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi Ditreskrimsus. Pada 2023 mendatang, pihaknya akan berupaya meningkatkan jumlah kasus yang mampu diselesaikan. 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)
Hobby17 Desember 2025, 18:36 WIB

Review Avatar Fire and Ash: Konflik Keluarga yang Berlapis dan Kritik Ekologis

Dibanding pendahulunya, film baru ini lebih banyak menyuguhkan aksi dan tentunya visual yang akan membuat mata penonton terbelalak.
Varang adalah pemimpin dari Suku Ash (Mangkwan). (Sumber: 20th Century Studios)
Techno17 Desember 2025, 15:59 WIB

Garmin InReach Mini 3 Plus: Komunikator Satelit dengan Fitur Berbagi Suara, Teks, dan Foto

Perangkat komunikasi yang membantu penjelajah tetap terhubung dengan orang-orang saat berpetualang di luar jangkauan sinyal telepon seluler.
Garmin InReach Mini 3 Plus. (Sumber: Garmin)
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)
Startup17 Desember 2025, 10:11 WIB

BII Investasi Langsung ke Xurya, Siap Danai Startup Climatech di Asia Tenggara

Britisih International Investment berkomitmen untuk menginvestasikan £308 juta untuk pendanaan iklim di Asia Tenggara.
Ilustrasi panel surya dari Xurya.
Techno17 Desember 2025, 08:47 WIB

Spotify Menambahkan Fitur Prompted Playlist, Baru Tersedia di Selandia Baru

Fitur anyar ini memungkinkan membuat daftar putar lagu menurut instruksi tersebut dan riwayat mendengarkan pengguna.
Prompted Playlist memungkinkan mengontrol AI Spotify dengan memberi tahu apa yang ingin didengarkan. (Sumber: Spotify)
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)
Techno15 Desember 2025, 17:07 WIB

Spek Lengkap Huawei Mate X7, Ada Model Collector Edition

Perangkat ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga merupakan bukti ketahanan yang luar biasa.
Huawei Mate X7. (Sumber: Huawei)