Badan Perlindungan Data Italia Tidak Memblokir ChatGPT, Asalkan........

Uli Febriarni
Kamis 13 April 2023, 20:14 WIB
Open AI

Open AI

Pemerintah Italia, lewat Badan Perlindungan Data Italia (Garante), sebelumnya memblokir atau menangguhkan sementara produk buatan OpenAI yang sangat populer, ChatGPT.

Pemblokiran dilakukan, karena pemerintah setempat menilai pelatihan dan fungsi ChatGPT berpotensi melanggar Peraturan Perlindungan Data Umum UE (GDPR).

Namun, kini Garante memberikan kesempatan kepada perusahaan teknologi kecerdasan buatan itu untuk bisa menghindari pemblokiran. Garante menerbitkan daftar langkah-langkah penting yang harus diambil OpenAI, jika OpenAI ingin ChatGPT boleh dipakai penggunanya di Italia. Langkah-langkah harus dijalankan paling lambat akhir April 2023.

Baca Juga: Alasan Keamanan Data Privasi dan Verifikasi Usia Pengguna, Italia Membanned ChatGPT

Secara umum isi syarat itu, meminta OpenAI menyusun dan menyediakan informasi tentang pengaturan dan logika pemrosesan data yang diperlukan untuk pengoperasian ChatGPT, bersama dengan hak yang diberikan kepada subjek data, di situs web mereka.

Selain itu, pengguna Italia harus diperlihatkan pemberitahuan tersebut dan harus menyatakan bahwa mereka berusia di atas 18 tahun sebelum menyelesaikan pendaftaran mereka.

Perusahaan juga akan diminta untuk membatasi usia pengunjung situs, untuk menyaring pengguna di bawah usia 18 tahun, aturan ini diharapkan sudah ada pada akhir September. Demikian dikutip dari Engadget, Kamis (13/4/2023).

Garante juga menuntut agar perusahaan memberlakukan alat yang mudah diakses, yang memungkinkan non-pengguna memakai hak mereka untuk menolak pemrosesan data pribadi mereka.

"Hak yang sama harus diberikan kepada pengguna, jika kepentingan yang sah dipilih sebagai dasar hukum untuk memproses data mereka," tulis pengumuman Garante. 

Baca Juga: Sedan Sport Luxury Terbaru dari Acura Integra Type S

Baca Juga: Tradisi Membangunkan Sahur & Relevansinya dengan Perkembangan Zaman

Baca Juga: Tiap Daerah di Indonesia Punya Hidangan Khas Ramadan, yang Mana Khas Daerahmu?

OpenAI harus menjalankan kampanye iklan pada 31 Mei 2023, melalui radio, TV, surat kabar, dan internet. Kampanye itu isinya memberi tahu publik tentang metode pengumpulan data mereka, dan bagaimana informasi pribadi orang Italia akan digunakan untuk melatih algoritma perusahaan. 

GDPR UE berlaku setiap kali data pribadi diproses, tulis Techcrunch. Tidak diragukan lagi model bahasa besar seperti GPT OpenAI telah mengumpulkan banyak hal dari internet publik, untuk melatih model AI generatif mereka agar, dapat merespons dalam manusia; seperti cara untuk petunjuk bahasa alami.

Sementara itu, CEO OpenAI, Sam Altman, telah menanggapi perintah otoritas perlindungan data Italia dengan cepat memblokir akses ke ChatGPT. Dalam pernyataan publik singkat, ia juga mengonfirmasi bahwa pihaknya telah berhenti menawarkan layanan di Italia

Seperti yang sudah diketahui, Reuters sebelumnya telah memberitakan soal ini, Keputusan pemerintah Italia untuk sementara melarang chatbot OpenAI itu disampaikan pada Jumat (31/3/2023).

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024 Indonesia Hoaks Semakin Masif, Gen Z Diajak Jangan Ikut-ikutan Menyebar Konten Berbahaya

Bahkan mereka juga mulai meluncurkan penyelidikan, atas dugaan pelanggaran aturan privasi aplikasi kecerdasan buatan.

Sedikitnya ada dua masalah utama yang coba diatasi oleh larangan tersebut, seperti yang ditulis oleh ZD Net, yakni: pengumpulan data pengguna yang tidak sah dan tidak memiliki sistem verifikasi usia untuk mencegah anak di bawah umur terpapar materi terlarang. Penyebab yang terakhir, membuat anak-anak terpapar tanggapan yang 'sama sekali tidak sesuai dengan usia dan kesadaran mereka'.

Dalam hal pengumpulan data, pihak berwenang mengklaim OpenAI belum memiliki izin hukum untuk mengumpulkan data pengguna.Pemerintah Italia sebelumnya membanned atau memblokir ChatGPT dengan alasan 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)
Techno15 Desember 2025, 17:07 WIB

Spek Lengkap Huawei Mate X7, Ada Model Collector Edition

Perangkat ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga merupakan bukti ketahanan yang luar biasa.
Huawei Mate X7. (Sumber: Huawei)
Techno15 Desember 2025, 15:32 WIB

Apple Fitness Plus Berekspansi ke 28 Pasar Baru

Untuk bisa menggunakan layanan ini, pengguna harus berlangganan bulanan.
Apple Fitness Plus. (Sumber: Apple)
Techno15 Desember 2025, 15:21 WIB

OpenAI x Disney: Hadirkan Ratusan Karakter ke Sora dan ChatGPT

Karakter Disney akan hadir di Sora, dan konten AI murahan akan ada di Disney Plus.
OpenAI dan Disney bekerja sama untuk menghadirkan karakter Disney ke Sora. (Sumber: OpenAI)
Automotive15 Desember 2025, 14:31 WIB

Harga dan Spesifikasi Kawasaki Z900RS Series, Tawarkan 2 Model

Z900RS Series memadukan estetika klasik dan engineering modern.
Kawasaki Z900RS. (Sumber: Kawasaki)
Automotive15 Desember 2025, 13:56 WIB

Aksesori Resmi Honda Scoopy Bikin Tampilannya Tambah Retro

Yuk bikin motormu tampil beda.
Aksesori resmi Honda Scoopy.
Techno12 Desember 2025, 19:39 WIB

TicNote Pods: Earbud Pencatat Catatan Bertenaga AI 4G Pertama di Dunia

Earbud ini tersedia dalam dua kelir dan harganya hampir mencapai Rp5 juta.
TicNote Pods. (Sumber: Mobvoi)
Hobby12 Desember 2025, 19:15 WIB

Sinopsis Film Para Perasuk, Ini Daftar Para Pemainnya

Ini adalah film terbaru garapan Wregas Bhanuteja, tapi belum diungkap tanggal rilisnya untuk 2026 mendatang.
Poster film Para Perasuk. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 18:00 WIB

Instagram Beri Kendali Atas Algoritma Konten yang Muncul di Reels

Instagram akan memungkinkan penggunanya untuk mengontrol topik mana yang direkomendasikan oleh algoritmanya.
Pengguna bisa mempersonalisasi algoritma Reels yang muncul di Instagram. (Sumber: Instagram)