CEO TikTok Shou Zi Chew Bakal Diinterogasi di Gedung Putih, Ada Apa?

Rahmat Jiwandono
Selasa 31 Jan 2023, 14:50 WIB
CEO TikTok Shou Zi Chew Bakal Diinterogasi di Gedung Putih, Ada Apa?

CEO TikTok Shou Zi Chew (Sumber : Business Insider)

Techverse.asia - CEO TikTok Shou Zi Chew diperkirakan akan muncul di hadapan Kongres pada bulan Maret 2023 untuk menghadapi pertanyaan dari anggota parlemen tentang keselamatan dan keamanan pengguna Amerika Serikat (AS) di aplikasi video populer tersebut, seperti yang pertama kali dilaporkan oleh The Wall Street Journal.

Komite Energi dan Perdagangan mengonfirmasi sidang tersebut dalam siaran pers kemarin yang mengumumkan bahwa kepala TikTok akan memberikan kesaksian pada tanggal 23 Maret. Chief Operating Officer TikTok Vanessa Pappas telah bersaksi di depan komite kongres baru-baru ini pada September tahun lalu, tetapi sidang yang akan datang ini akan menjadi pertama kalinya seorang chief executive TikTok bakal dibawa ke Capitol Hill untuk diinterogasi.

“Perusahaan teknologi besar semakin menjadi kekuatan destruktif dalam masyarakat Amerika. Komite Energi dan Perdagangan berada di garis depan dalam meminta CEO dari perusahaan tersebut (seperti Facebook, Twitter, hingga Google) untuk menjawab tindakan perusahaan mereka,” kata Ketua Cathy McMorris Rodgers (R-WA) dalam sebuah pernyataan Senin dikutip Techverse.asia, Selasa (31/1/2023).

“Upaya ini akan dilanjutkan dengan TikTok. TikTok milik ByteDance secara sadar memungkinkan Partai Komunis Tiongkok untuk mengakses data pengguna yang ada di Amerika,” tambahnya. 

Baca Juga: CEO TikTok Shou Zi Chew Tegaskan Tidak Akan Berikan Data Apapun Meski Diminta Negara

Juru Bicara TikTok Brooke Oberwetter mengatakan kepada The Verge bahwa perusahaan menyambut kesempatan untuk meluruskan tentang TikTok, ByteDance, dan komitmen perusahaan untuk mengatasi kekhawatiran tentang keamanan nasional AS di hadapan Komite DPR untuk Energi dan Perdagangan. “Kami berharap bahwa dengan membagikan rincian rencana komprehensif kami kepada seluruh Komite, Kongres dapat mengambil pendekatan yang lebih deliberatif terhadap masalah yang dihadapi,” ujarnya. 

Pengumuman itu muncul beberapa minggu setelah Partai Republik secara resmi mengambil alih sebagai partai mayoritas di DPR. Mereka telah menyia-nyiakan sedikit waktu untuk meningkatkan pengawasan terhadap aplikasi milik China yang mempromosikan lebih dari 80 juta pengguna aktif bulanan di AS, mengutip potensi risikonya terhadap keamanan nasional.

TikTok telah terjebak dalam negosiasi selama bertahun-tahun dengan Komite Investasi Asing agar aplikasinya tetap berjalan di AS. Namun, pada bulan Desember 2022, The Wall Street Journal melaporkan bahwa pembicaraan antara aplikasi dan pejabat pemerintah terhenti, menunda kemungkinan kesepakatan.

Menanggapi klaim keamanan Ketua Rodgers, Oberwetter mengatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok tidak memiliki kendali langsung maupun tidak langsung atas ByteDance atau TikTok. Selain itu, berdasarkan proposal yang telah disusun dengan badan keamanan nasional teratas negara melalui Komisi Investasi Asing di Amerika Seriakt (CFIUS) bahwa pembagian data semacam itu atau bentuk pengaruh asing lainnya atas platform TikTok di Amerika Serikat.

“Itu tidak akan mungkin kami lakukan (membagikan data pribadi pengguna TikTok di AS),” katanya. 

Editor :
Berita Terkini