Ilmuwan Temukan Cara Deteksi Kelainan Suara Kentut

Uli Febriarni
Rabu 07 Desember 2022, 22:02 WIB
mekanis pendeteksi kentut / GTRI

mekanis pendeteksi kentut / GTRI

Kentut selama ini dikenal sebagai suara dari dalam tubuh, yang terkadang mengeluarkan bau khas. Bahkan kentut memiliki bau yang mirip dengan makanan yang kita makan sebelumnya. Namun ternyata, para ilmuwan telah menemukan perangkat untuk mendeteksi suara kentut, urin dan kotoran manusia. 

Baca Juga: Konten Kreator, Yuk Ikut Bantu UMKM Maju

Medical Daily mengungkap, para ilmuwan itu menciptakan mesin yang bisa mengenali dan menganalisis suara dari setiap aktivitas yang berhubungan dengan kamar mandi.
Mereka menamakan mesin tersebut Mesin Pengujian Reproduksi Akustik Manusia Sintetis atau dalam bahasa inggris disebut Synthetic Human Acoustic Reproduction Testing Machine (S.H.A.R.T.).

Perangkat mekanis pendeteksi kentut ini, dilengkapi dengan pompa, nozel, dan tabung. Alat-alat itu dimaksudkan untuk menciptakan kembali fisika dan suara fungsi tubuh manusia. 

Baca Juga: Kerjasama Dengan Angkatan Darat AS, Kodiak Robotics Produksi Truk AV Untuk Keperluan Militer

Pencipta mesin S.H.A.R.T. mempresentasikan pekerjaan mereka di konferensi Fluid Dynamics tahunan American Physical Society. Hasilnya belum dipublikasikan dalam jurnal peer-review.

Para ilmuwan melatih AI untuk mendeteksi dan meneliti suara skatologis, sehingga suatu hari nanti dapat membantu dalam mendiagnosis penyakit mematikan seperti kolera dan menghentikan potensi wabah sejak awal.

Baca Juga: Gemoy! Tikus Juga Menggerakkan Kepala Waktu Mendengar Musik, Eksperimen Ini Membuktikannya

Seorang Insinyur Kedirgantaraan, di Georgia Tech Research Institute (GTRI), yakni Maia Gatli mengungkapkan, deteksi kasus yang lebih dini akan membantu mencegah wabah. 

Para peneliti ingin menggunakan model AI bersama-sama dengan sensor yang relatif murah, menggunakannya di daerah yang rentan atau tata kelola kesehatan. 

"Dan saat kami mengklasifikasikan kejadian tersebut, kami dapat mulai mengumpulkan data tersebut. Itu bisa membuat para pengguna berkata 'Hei, kita melihat banyak wabah diare'. Kemudian kita dapat mulai dengan cepat mendiagnosis apa yang terjadi di suatu daerah,” terangnya, dikutip pada Rabu (7/12/2022).

Suara adalah cara non-invasif untuk menganalisis kondisi usus dari jarak jauh.

Mahasiswa Teknik Mesin di Georgia Tech, David Ancalle menyebutkan, mesin ini mencoba menemukan cara non-invasif, di mana orang bisa mendapatkan pemberitahuan apakah mereka harus memeriksakan diri atau tidak.

Baca Juga: Evolusi Manusia Di Masa Depan Efek Gadget: Otak Lebih Kecil, Leher Pendek, Siku 90 Derajat?

"Seperti 'Hei, urin Anda tidak mengalir pada kecepatan yang seharusnya. Kentut Anda tidak terdengar seperti seharusnya. Anda harus memeriksanya'," ucapnya.

LBC.co.uk news juga melaporkan apa yang disampaikan David Ancalle, bahwa perubahan pada uretra dan rektum, yang dapat disebabkan oleh penyakit seperti kanker, dapat mengubah cara perjalanan suara melalui tubuh manusia.

AI diberi masukanaudio dan video ekskresi yang tersedia untuk umum, dengan spektrum frekuensi yang ditangkap. AI kemudian siap untuk pengujian mesin SHART.
SHART mengolah suara keluaran manusia yang berbeda dengan bantuan air yang dipompa melalui mesin.

"Ada subsistem untuk setiap suara di mesin kecil ini. Ini benar-benar berkinerja cukup baik," lanjut dia.

AI berhasil mengidentifikasi 'peristiwa ekskresi' yang benar dengan akurasi 98%. 
Para ilmuwan bersikeras bahwa, mereka ingin proyek ini menjadi proyek yang ramah anggaran untuk semua orang.

"Kami tidak mencoba membuat peralatan bernilai jutaan dolar," katanya.

"Kami berusaha menjadikan ini sesuatu yang dapat terjangkau oleh semua orang. Terutama karena proyek ini difokuskan pada daerah perkotaan dengan sistem kesehatan yang lemah. Aspek keterjangkauan sangat penting bagi kami," tandasnya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Lifestyle04 Mei 2024, 14:41 WIB

Cuaca Terik Begini Kurangi Minum Kopi, Berikut Penjelasan Pakar

Kopi dapat meningkatkan risiko dehidrasi.
(ilustrasi) es kopi (Sumber: freepik)
Lifestyle04 Mei 2024, 14:27 WIB

Stüssy x Levi's Berkolaborasi, Hadirkan 4 Produk Koleksi Terbatas

Produk dalam koleksi ini terdiri dari leather jacket (jaket kulit), jaket crispy rinse trucker, celana crispy rinse jean, dan leather belt (ikat pinggang kulit).
Salah satu koleksi Capsule Collectiom kolaborasi Stussy x Levi's (Sumber: Stussy)
Techno04 Mei 2024, 14:09 WIB

Konsultan IT Phincon Meluncurkan Phincon Academy, Berikut Kelas yang Bisa Kamu Ikuti

Konsultan IT Phincon Meluncurkan Phincon Academy, Berikut Kelas yang Bisa Kamu Ikuti
Ruang kelas di Phincon Academy (Sumber: Phincon Academy)
Techno04 Mei 2024, 12:35 WIB

Berdayakan Perempuan dalam Bisnis, Kembali Membuat Evermos Menyabet Penghargaan Bergengsi

Program-program Evermos dinilai mendukung kemandirian ekonomi, terutama untuk perempuan yang tinggal di daerah minim lapangan pekerjaan.
Evermos meraih posisi Gold untuk kategori Women Empowerment di The Global CSR & ESG Summit and Awards 2024™ (Sumber: Evermos)
Techno04 Mei 2024, 12:20 WIB

Logitech G Merayakan 1 Dekade Mouse Gaming G502

Logitech G pertama kali mengumumkan G502 sejak 2014.
Logitech G502 X Plus. (Sumber: Logitech)
Techno04 Mei 2024, 11:35 WIB

Vivo T3 5G Resmi Dipasarkan di India, Begini Spesifikasi Lengkapnya

Vivo T3 5G mengusung chipset MediaTek Dimensity 7200.
Vivo T3 5G dirilis di India. (Sumber: Vivo)
Techno04 Mei 2024, 11:16 WIB

Ini 4 Pembaruan Stiker Instagram dari Meta

Pembaruan yang dimaksud antara lain menyembunyikan stories sampai membuat stiker dari foto di Instagram.
Penambahan Music di fitur stiker Add Yours (Sumber: Meta)
Techno04 Mei 2024, 10:28 WIB

Meski Kita Memblokir Akun Tertentu, X Tetap Menampilkan Balasan Akun Tersebut di Kolom Komentar

Sebelumnya, pengguna dapat memblokir seseorang di X dan tetap membalas postingannya. Orang yang diblokir tidak akan dapat melihat balasan itu, atau mengetahui orang yang memblokirnya sedang berinteraksi dengan postingan mereka.
logo X (Sumber: X)
Techno03 Mei 2024, 21:19 WIB

Meski Toko Online Menjamur, Orang Indonesia Masih Lebih Suka Belanja Offline

Perasaan bahwa 'melihat langsung produk sebelum membelinya' adalah suatu keharusan.
Konsumen di Indonesia masih belum bisa berhenti belanja offline (Sumber: freepik)
Techno03 Mei 2024, 20:11 WIB

Pemblokiran Gim Online Masih Membutuhkan Kajian Mendalam

Keputusan pemerintah untuk memblokir sebuah gim online perlu mempertimbangkan ekosistem yang terdampak.
Orang tua diminta pantau rating gim anak (Sumber: freepik)