Enam Bulan Lagi, Neuralink x Elon Musk Akan Coba Pasang Chip Otak Buatan Mereka Kepada Manusia

Uli Febriarni
Kamis 01 Desember 2022, 23:25 WIB
elon musk / forbes

elon musk / forbes

Sudah enam tahun berjalan, sejak Elon Musk, si CEO Tesla, SpaceX, -dan sekarang Twitter-, ikut mendirikan startup brain-control interfaces (BCI), Neuralink.

Kemunculan rencana yang akan kami ulas ini, sudah tiga tahun sejak perusahaan pertama kali mendemonstrasikan robot implantasi yang dikatakan menyerupai mesin jahit. Dan dua tahun sejak perusahaan memasukkan teknologinya ke kepala babi. Atau lebih dari 19 bulan sejak mereka melakukan hal yang sama pada primata, sebuah upaya yang diduga membunuh 15 dari 23 subjek uji.

Setelah penundaan selama sebulan pada Oktober, Neuralink mengadakan acara 'tunjukkan dan ceritakan' ketiga mereka, saat CEO Elon Musk mengumumkan hal berikut: "Kami berpikir mungkin dalam waktu sekitar enam bulan, kami seharusnya dapat menginstal Neuralink pada manusia," ungkap Musk kala itu.

Dalam artikel yang diudarakan oleh Reuters, disebutkan Neuralink telah mengalami masa-masa sulit dalam pembaruan status, April 2021. Salah satu pendiri perusahaan, Max Hodak, diam-diam berhenti tepat setelah peristiwa itu, meskipun dia mengatakan masih menjadi pemandu sorak untuk kesuksesan Neuralink. Kepercayaan itu kemudian hancur Agustus lalu, setelah Musk dilaporkan mendekati saingan utama Neuralink, Synchron, sebagai peluang investasi.

Perkembangan Isu Chip Otak Elon Musk x Neuralink

Sebelumnya pada Februari, Neuralink mengonfirmasi bahwa monyet uji coba mereka telah mati selama pengujian prototype implan BCI di University of California. Namun, Davis Primate Center menolak tuduhan dari Komite Dokter, untuk pengobatan yang bertanggung jawab atas kekejaman terhadap hewan. Musk menanggapi tuduhan itu secara tidak langsung pada Rabu, 30 November 2022.

Musk juga pernah mengatakan hal berikut, "Bahkan sebelum kami berpikir untuk menempatkan perangkat pada hewan, kami melakukan segala kemungkinan dengan pengujian benchtop yang ketat," ujarnya, kami lansir dari Engadget.

"Kami tidak angkuh untuk menempatkan perangkat ini pada hewan. Kami sangat berhati-hati, kami selalu menginginkan perangkat itu. Kapanpun kami melakukan implan, baik pada domba, babi, atau monyet, sebagai konfirmasi, bukan eksplorasi," lanjut Musk.

Pada Juli silam, Synchron mengalahkan Neuralink, ketika dokter di Rumah Sakit Mount Sinai di New York berhasil memasang perangkat perusahaan sepanjang satu setengah inci ke orang yang hidup dengan ALS. Pasien itu kehilangan kemampuan untuk bergerak dan berkomunikasi secara mandiri. Ia harus dapat menjelajahi web dan mengirim pesan teks menggunakan perangkat, untuk menerjemahkan pemikiran mereka ke dalam perintah komputer.

Neuralink masih bekerja untuk mendapatkan persetujuan FDA untuk menempatkan implannya, meskipun perusahaan tersebut dianugerahi Breakthrough Device Designation agensi pada Juli 2020.

Program ini memungkinkan pasien dan pengasuh lebih banyak mendapatkan akses tepat waktu, untuk perawatan dan perangkat medis yang menjanjikan adanya perkembangan pelacakan dan perubahan peraturan mereka dengan cepat untuk pengujian. Pada September 2022, FDA telah memberikan penetapan tersebut ke 728 perangkat medis.

FDA juga telah memperbarui panduan praktik terbaiknya terkait pengujian BCI klinis dan non klinis, pada 2021.

"Bidang perangkat BCI yang ditanamkan berkembang pesat dari penemuan ilmu saraf dasar hingga aplikasi translasi dan akses pasar," tegas badan tersebut, dalam panduannya. 

Musk Begitu Percaya Diri Dengan Kelebihan Chip

Alat BCI yang diimplan, berpotensi memberikan manfaat bagi penyandang disabilitas berat dengan meningkatkan kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Akibatnya, memberikan kemandirian baru dalam kehidupan sehari-hari.

"Dalam banyak hal, ini seperti Fitbit di tengkorak kalian, dengan kabel kecil," tutur Musk berkomentar tentang perangkat Neuralink, pada 2021 silam.

Perangkat ini bergantung pada sebanyak 1.024, timah berdiameter 5 mikron. Dijahit ke dalam materi dalam kepala pasien, untuk membentuk koneksi dengan neuron di sekitarnya, memberikan pengambilan sampel emisi listrik otak beresolusi tinggi dan menerjemahkan antara impuls listrik analog dan kode komputer digital.

"Kita semua sudah menjadi cyborg. Karena ponsel dan komputer kalian adalah perpanjangan dari diri kalian sendiri. Namun, perangkat tersebut menimbulkan batasan yang signifikan pada kemampuan kita untuk berkomunikasi," kata dia dengan sedikit gurauan.

Musk lebih jauh mengatakan, jika kalian berinteraksi dengan telepon, itu dibatasi oleh kecepatan gerak ibu jari kalian, atau kecepatan bicara kalian di sambungan telepon. Ia juga mencatat bahwa, metode ini hanya dapat mengirimkan puluhan, mungkin seratus bita data per detik. Sedangkan komputer dapat berkomunikasi dengan gigabit per detik.

"Ini adalah batasan mendasar yang menurut saya perlu kita atasi, untuk mengurangi risiko jangka panjang dari kecerdasan buatan," kata Musk.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno12 Desember 2025, 19:39 WIB

TicNote Pods: Earbud Pencatat Catatan Bertenaga AI 4G Pertama di Dunia

Earbud ini tersedia dalam dua kelir dan harganya hampir mencapai Rp5 juta.
TicNote Pods. (Sumber: Mobvoi)
Hobby12 Desember 2025, 19:15 WIB

Sinopsis Film Para Perasuk, Ini Daftar Para Pemainnya

Ini adalah film terbaru garapan Wregas Bhanuteja, tapi belum diungkap tanggal rilisnya untuk 2026 mendatang.
Poster film Para Perasuk. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 18:00 WIB

Instagram Beri Kendali Atas Algoritma Konten yang Muncul di Reels

Instagram akan memungkinkan penggunanya untuk mengontrol topik mana yang direkomendasikan oleh algoritmanya.
Pengguna bisa mempersonalisasi algoritma Reels yang muncul di Instagram. (Sumber: Instagram)
Lifestyle12 Desember 2025, 17:21 WIB

ASICS Hadirkan Sepatu Padel Sonicsmash FF, Ringan dan Terasa Lebih Lincah

Sepatu padel baru tersebut untuk membuat kecepatan terasa mudah.
ASICS Sonicsmash FF adalah sepatu khusus untuk padel. (Sumber: ASICS)
Techno12 Desember 2025, 15:16 WIB

Jenius x Zurich Luncurkan 2 Proteksi Perjalanan untuk Liburan yang Aman

Jenius adalah aplikasi perbankan digital.
Dua produk proteksi hasil kolaborasi Jenius x Zurich. (Sumber: Jenius)
Startup12 Desember 2025, 15:03 WIB

TransTRACK Raih Halal Logistics Excellence Award

Penghargaan ini didapat dari Halal Development Corporation Berhard pada World Halal Excellence Awards 2024 di Johor, Malaysia.
CEO TransTrack Anggie Meisesari saat menerima Halal Logistics Excellence Award. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 14:50 WIB

Samsung Galaxy Watch Mendukung Pembayaran QRIS Tap di Aplikasi myBCA

QRIS Tap myBCA hadi di Samsung Galaxy Watch, bertransaksi kian praktis.
Transaksi pakai QRIS Tap myBCA kini bisa dilakukan langsung dari pergelangan tangan. (Sumber: Samsung)
Automotive12 Desember 2025, 14:08 WIB

Kawasaki Z1100 ABS MY2026 Dipasarkan di Indonesia, Harga Hampir Rp400 Juta

Performanya semakin buas dan agresif.
Kawasaki Z1100 ABS MY2026. (Sumber: Kawasaki)
Startup11 Desember 2025, 19:20 WIB

MDI Portofolio Impact Report 2025: 8 Startup Diklaim Beri Dampak Nyata

MDI Ventures melihat laporan-laporan ini bukan sekadar dokumen tahunan, tetapi sebagai landasan untuk pengambilan keputusan.
MDI Ventures.
Techno11 Desember 2025, 18:15 WIB

Pebble Hadirkan Index 01: Cincin Pintar untuk Merekam Pikiran

Tangkap ide-ide terbaikmu sebelum ide-ide itu hilang begitu saja.
Pebble Index 01. (Sumber: Pebble)