Techverse.asia - Menurut laporan International Data Corporation (IDC) Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker, pengiriman smartphone atau ponsel pintar di seluruh dunia diperkirakan akan tumbuh 1,5 persen year-on-year (YoY) pada tahun ini menjadi 1,25 miliar unit.
Hal ini tentunya merupakan peningkatan dari pertumbuhan satu persen pada perkiraan sebelumnya, terutama didorong oleh peningkatan kinerja Apple pada kuartal liburan, pertumbuhan pesat di pasar negara berkembang utama, dan stabilisasi di Tiongkok.
Baca Juga: TikTok Umumkan Fitur Nearby Feed dan Shared Feed, Begini Fungsinya
Pengiriman Apple diperkirakan akan tumbuh 6,1 persen YoY pada tahun ini, naik tajam dari 3,9 persen pada siklus terakhir. “Apple akan mencetak rekor di 2025 ini dengan total pengiriman yang diperkirakan akan melampaui 247 juta unit ponsel pintar, berkat kesuksesan fenomenal seri iPhone 17 terbarunya,” kata Direktur Riset Senior di IDC Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker Nabila Popal.
Ia menjelaskan bahwa di Tiongkok, pasar terbesar Apple, permintaan besar untuk iPhone 17 telah secara signifikan mempercepat kinerja Apple.
Pada Oktober dan November 2025, menurut data penjualan bulanan IDC di Tiongkok, Apple menduduki peringkat pertama dengan pangsa pasar lebih dari 20 persen, jauh di depan para pesaingnya, yang menyebabkan IDC merevisi perkiraan pertumbuhan Apple di Negeri Tirai Bambu untuk kuartal keempat dari sembilan persen menjadi 17 persen (YoY).
Baca Juga: Huawei Rilis Mate 80 Series Rilis di China, Kecerahan Puncak Tembus 8.000 Nits?
Hal tersebut mengubah proyeksi penurunan satu persen di Tiongkok untuk tahun 2025 menjadi pertumbuhan positif tiga persen, sebuah perubahan yang fenomenal. Kisah sukses ini terulang di semua wilayah, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Eropa Barat yang sebelumnya mengalami perlambatan.
“Tahun kalender ini tidak hanya akan menjadi periode rekor bagi Apple dalam hal pengiriman tetapi juga dalam hal nilai, yang diperkirakan akan melebihi US$261 miliar, dengan pertumbuhan 7,2 persen YoY pada tahun ini,” ucap dia.
Meskipun perkiraan jangka pendek untuk ponsel pintar telah menguat, pertumbuhan tahun 2026 telah direvisi ke bawah dari pertumbuhan 1,2 persen menjadi penurunan 0,9 persen, karena kombinasi kekurangan komponen dan penyesuaian siklus produk.
Pergeseran strategis Apple terhadap model iPhone dasar berikutnya dari musim gugur 2026 ke awal 2027 diperkirakan akan menurunkan pengiriman iOS sebesar 4,2 persen tahun depan.
Baca Juga: Digital ID: Cara Baru untuk Membuat dan Menampilkan Identitas di Apple Wallet
Lebih lanjut, kekurangan memori global yang sedang berlangsung diperkirakan akan membatasi pasokan dan menaikkan harga, yang akan berdampak lebih signifikan pada perangkat Android kelas bawah hingga menengah karena perangkat tersebut tetap lebih sensitif terhadap harga.
Akibatnya, unit smartphone akan mengalami penurunan yang moderat pada tahun depan, namun demikian, harga jual rata-rata (ASP) akan meningkat menjadi US$465, mendorong pasar ke nilai tertinggi sepanjang masa sebesar US$578,9 miliar.
“Karena komponen memori menjadi lebih terbatas dan lebih mahal, produsen menghadapi tekanan yang meningkat untuk menaikkan harga,” kata Anthony Scarsella selaku Direktur Riset di IDC Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker.
Baca Juga: Samsung Memimpin Pengiriman Smartphone Global dan Layar AMOLED Ukuran Kecil
Anthony mengatakan bahwa vendor perlu mengadopsi strategi yang berbeda untuk melindungi pangsa pasar mereka. Sementara beberapa pabrikan smartphone lain pasti akan terpaksa menaikkan harga, yang lain akan menyesuaikan portofolio mereka ke arah model yang lebih mahal dengan margin yang lebih tinggi untuk menyerap sebagian dampak kekurangan memori pada biaya produksi.
“Tahun depan akan menjadi masa yang penuh tantangan bagi industri ini, tapi kami masih yakin bahwa pasar dapat mencatatkan harga jual rata-rata (ASP) tertinggi,” ujarnya.


















