Techverse.asia - Opera resmi meluncurkan kemampuan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) baru di seluruh perambannya, mencakup Opera One, Opera GX, dan Opera Neon, yang memberikan akses gratis kepada lebih dari 80 juta pengguna Opera ke AI peramban Opera terbaru dan tercanggih.
Evolusi Opera AI yang pesat ini diuntungkan oleh perluasan kemitraan jangka panjang antara Opera dan Google, yang kini mencakup integrasi model Gemini terbaru ke dalam kecerdasan buatan perambannya.
Baca Juga: Opera Merilis Opera One, Browser yang Didesain Ulang di iOS
Opera AI yang baru hadir sebagai panel samping yang dapat berinteraksi dengan pengguna kapan pun mereka mau, dan terhubung dengan halaman web, grup halaman web, dan bahkan video apa pun.
Hal ini memungkinkannya guna memberikan jawaban berdasarkan konteks penelusuran – termasuk riset yang mudah, ringkasan konten, dan bahkan perbandingan antar tab yang berbeda. Opera AI memungkinkan input dan output suara, serta analisis berkas pada berbagai jenis berkas, termasuk gambar dan video.
Mesinnya telah dibangun kembali untuk kecepatan dengan arsitektur baru, mengadopsi mesin berbasis agen dari Opera Neon. Karena itu, ia mampu memberikan respons 20 persen lebih cepat. Selain itu, fitur privasinya memastikan pengguna memiliki kendali penuh atas konteks apa yang dibagikan dengan Opera AI dan apa yang tidak diketahuinya.
"AI sedang membentuk kembali cara orang berinteraksi dengan web, dan peramban adalah titik masuk alami untuk pengalaman tersebut," ungkap Executive Vice President (EV) Commercial Opera Per Wetterdal kami sadur, Kamis (5/12/2025).
Baca Juga: Binance Junior: Rekening Tabungan Kripto untuk Remaja dan Anak-anak
Ia menerangkan, melalui kemitraan Opera dengan Google, pihaknya dapat menawarkan pengalaman yang benar-benar diinginkan pengguna melalui fitur pencarian asli dan AI, gratis, langsung di peramban Opera One dan Opera GX mereka.
"Sementara, bagi pengguna peramban Opera Neon kami yang paling canggih sudah mendapatkan akses ke Gemini 3 Pro," ujarnya. Kecerdasan buatan telah menjadi bagian fundamental dari pengalaman menjelajah. Hal ini juga tercermin dalam bagaimana penjelajahan dimonetisasi.
Dalam laporan pendapatan terbarunya, Opera melaporkan peningkatan pendapatan kueri tahunan sebesar 17 persen, yang mencerminkan monetisasi tindakan yang dimulai pengguna di peramban Opera di luar pencarian klasik karena pengukuran tersebut juga mencerminkan peningkatan penggunaan alat AI.
Opera AI dirancang untuk secara native mendukung kekayaan pemrosesan kueri pengguna yang terus berkembang, menghadirkan antarmuka yang memungkinkan pengguna mengidentifikasi produk dan layanan yang diminati serta terhubung dengan e-commerce dan platform lain yang relevan secara langsung.
Baca Juga: Google Membayar Apple 36 Persen Pendapatan Iklan Pencarian dari Safari
Kemitraan Opera dengan Google terus memainkan peran penting dalam memberikan pengalaman pencarian dan AI terbaik bagi para pengguna perambannya. "Kemitraan jangka panjang kami dengan Opera merupakan bukti visi bersama kami untuk ekosistem yang inovatif," papar Per Gustafsson selaku Managing Director Nordics di Google.
Gustafsson mengatakan bahwa dengan mengintegrasikan model Gemini terbaru, Opera tidak hanya meningkatkan perambannya, tetapi juga menetapkan standar baru untuk pengalaman pengguna yang didukung oleh kecerdasan buatan.
"Kami bangga (dapat) menyediakan kemampuan AI mutakhir yang membantu mitra seperti Opera berkembang dan terus membentuk masa depan penjelajahan bagi jutaan pengguna di seluruh dunia," ujarnya.
Baca Juga: Peramban Web Samsung Hadir di Windows, Didukung Teknologi AI
Peramban ini muncul sebagai salah satu frontend terpenting untuk AI. Tidak seperti antarmuka obrolan mandiri, peramban ini memiliki akses ke konteks waktu nyata seperti tab yang dibuka pengguna, konten halaman, dan alur penjelajahan. Hal ini memungkinkan bantuan yang lebih relevan dan efisien, mendukung penyelesaian tugas langsung dalam pengalaman penelusuran.















