Google Membayar Apple 36 Persen Pendapatan Iklan Pencarian dari Safari

Rahmat Jiwandono
Kamis 16 November 2023, 13:57 WIB
Ilustrasi Google. (Sumber : Pexels)

Ilustrasi Google. (Sumber : Pexels)

Techverse.asia - Google membayar Apple 36 persen dari seluruh pendapatan iklan yang dihasilkannya setiap kali seseorang melakukan pencarian Google menggunakan browser Safari milik Apple.

Jumlah tersebut yang seharusnya dirahasiakan, justru diungkapkan oleh Kevin Murphy, seorang profesor ekonomi di Universitas Chicago selama kesaksiannya atas nama Alphabet di persidangan Departemen Kehakiman yang sedang berlangsung di Washington D.C, Amerika Serikat (AS) pada 13 November kemarin, demikian Bloomberg melaporkan.

Baca Juga: Oppo ColorOS 14 Versi Global Mulai Diluncurkan, Menampilkan Pengalaman Cerdas dan Lancar

CEO Alphabet Sundar Pichai mengonfirmasi bahwa angka 36 persen itu sehari setelah pertama kali diumumkan kepada publik selama kesaksiannya dalam uji coba terpisah Google/Epic Games. Angka tersebut menjelaskan hubungan antara dua perusahaan teknologi terbesar di dunia, yang berada di bawah pengawasan antimonopoli dalam beberapa tahun terakhir.

Departemen Kehakiman AS menuding Google telah menggunakan sumber dayanya yang besar untuk mempertahankan dominasi pasar dengan membayar perusahaan seperti Apple, yang perangkat iPhone, iPad, dan Mac-nya memiliki miliaran pengguna secara kolektif, untuk menjadi mesin pencari default di Safari.

Pada 2021, Google pun dilaporkan membayar Apple sekitar US$18 miliar untuk menjadi mesin pencari default di Safari, ungkap laporan The New York Times. Masih belum jelas apakah nominal tersebut merupakan tambahan dari pemotongan 36 persen yang dilakukan Apple.

Baca Juga: Google TV Bakal Punya Tampilan Baru

Namun demikian, pada 15 November, Business Insider melaporkan bahwa jumlah tersebut termasuk dalam 36 persen pendapatan penelusuran dan bukan biaya terpisah, tapi hal itu belum dikonfirmasi oleh eksekutif Google mana pun di bawah sumpah.

Pekan lalu, Google dan Apple telah mengajukan keberatan untuk mempublikasikan rincian pengaturan mereka. Google menyatakan bahwa mempublikasikan rincian lebih lanjut "akan secara tidak wajar melemahkan posisi kompetitif Google dalam kaitannya dengan pesaing dan pihak lain" dalam pengajuan pengadilan.

Tidak jelas seberapa banyak pendapatan iklan yang dihasilkan Google dari Safari, namun dapat diasumsikan bahwa 36 persen dari jumlah tersebut kemungkinan besar menghasilkan puluhan miliar dolar. Pada tahun lalu, total pendapatan Google adalah US$279,8 miliar, dan sebagian besar berasal dari iklan.

Sebelumnya, Google juga telah terbukti melakukan monopoli mesin pencari default pada setiap perangkat, utamanya Apple. Pada 2021, penasihat keuangan Bernstein menyarankan Google untuk membayar Apple sebesar US$10 miliar atau sekitar Rp158,6 triliun per tahun untuk mempertahankan status quo.

Baca Juga: Google SGE Bertenaga AI Resmi Meluncur Global, Tersedia di Lebih dari 120 Negara

Namun, dalam catatan investor baru, analis tersebut mengklaim bahwa pembayaran Google kepada Apple kini justru lebih tinggi yaitu berkisar antara US$18 miliar hingga US$20 miliar. “Google membayar miliaran dolar setiap tahun kepada distributor, termasuk produsen perangkat populer seperti Apple, LG, Motorola, dan Samsung; operator nirkabel besar di AS seperti AT&T, T-Mobile, dan Verizon.”

“Dan pengembang browser seperti Mozilla Firefox, Opera, dan UCWeb untuk mengamankan status default untuk mesin pencari umumnya, dan dalam banyak kasus, secara khusus melarang rekanan Google untuk berurusan dengan pesaing Google,” demikian bunyi keluhan Departemen Kehakiman AS.

Selain memberikan nominal uang yang fantastis ke Apple, Google rupanya juga membayar Mozilla untuk penempatan default di Mozilla Firefox. Pun Google membayar Samsung untuk hal yang sama pada perangkatnya dan memiliki kesepakatan dengan banyak pembuat perangkat, operator nirkabel, dan platform lain untuk menjadi default juga.

Kendati demikian, sampai saat ini, uang yang dibayarkan Google ke perusahaan-perusahaan teknologi itu masih dirahasiakan, sehingga para pesaing dan analis berspekulasi tentang manfaat bagi Google untuk menjadi pilihan default yang hampir universal.

Informasi ini juga muncul ketika Google memulai bagian pembelaannya dalam uji coba tersebut, yang dimulai dengan Wakil Presiden Senior Google Prabhakar Raghavan yang bersaksi bahwa Google terus-menerus berisiko kehilangan ketenangannya - dan penggunanya - karena platform seperti TikTok dan ChatGPT. Raghavan mengatakan bahwa beberapa pengguna menyebut mesin pencarinya sebagai 'Mbah Google'.

Baca Juga: Tak Ingin PlayStore Dipenuhi Aplikasi Berkualitas Rendah, Ini Kebijakan Baru dari Google Bagi Pengembang

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle04 Mei 2024, 14:41 WIB

Cuaca Terik Begini Kurangi Minum Kopi, Berikut Penjelasan Pakar

Kopi dapat meningkatkan risiko dehidrasi.
(ilustrasi) es kopi (Sumber: freepik)
Lifestyle04 Mei 2024, 14:27 WIB

Stüssy x Levi's Berkolaborasi, Hadirkan 4 Produk Koleksi Terbatas

Produk dalam koleksi ini terdiri dari leather jacket (jaket kulit), jaket crispy rinse trucker, celana crispy rinse jean, dan leather belt (ikat pinggang kulit).
Salah satu koleksi Capsule Collectiom kolaborasi Stussy x Levi's (Sumber: Stussy)
Techno04 Mei 2024, 14:09 WIB

Konsultan IT Phincon Meluncurkan Phincon Academy, Berikut Kelas yang Bisa Kamu Ikuti

Konsultan IT Phincon Meluncurkan Phincon Academy, Berikut Kelas yang Bisa Kamu Ikuti
Ruang kelas di Phincon Academy (Sumber: Phincon Academy)
Techno04 Mei 2024, 12:35 WIB

Berdayakan Perempuan dalam Bisnis, Kembali Membuat Evermos Menyabet Penghargaan Bergengsi

Program-program Evermos dinilai mendukung kemandirian ekonomi, terutama untuk perempuan yang tinggal di daerah minim lapangan pekerjaan.
Evermos meraih posisi Gold untuk kategori Women Empowerment di The Global CSR & ESG Summit and Awards 2024™ (Sumber: Evermos)
Techno04 Mei 2024, 12:20 WIB

Logitech G Merayakan 1 Dekade Mouse Gaming G502

Logitech G pertama kali mengumumkan G502 sejak 2014.
Logitech G502 X Plus. (Sumber: Logitech)
Techno04 Mei 2024, 11:35 WIB

Vivo T3 5G Resmi Dipasarkan di India, Begini Spesifikasi Lengkapnya

Vivo T3 5G mengusung chipset MediaTek Dimensity 7200.
Vivo T3 5G dirilis di India. (Sumber: Vivo)
Techno04 Mei 2024, 11:16 WIB

Ini 4 Pembaruan Stiker Instagram dari Meta

Pembaruan yang dimaksud antara lain menyembunyikan stories sampai membuat stiker dari foto di Instagram.
Penambahan Music di fitur stiker Add Yours (Sumber: Meta)
Techno04 Mei 2024, 10:28 WIB

Meski Kita Memblokir Akun Tertentu, X Tetap Menampilkan Balasan Akun Tersebut di Kolom Komentar

Sebelumnya, pengguna dapat memblokir seseorang di X dan tetap membalas postingannya. Orang yang diblokir tidak akan dapat melihat balasan itu, atau mengetahui orang yang memblokirnya sedang berinteraksi dengan postingan mereka.
logo X (Sumber: X)
Techno03 Mei 2024, 21:19 WIB

Meski Toko Online Menjamur, Orang Indonesia Masih Lebih Suka Belanja Offline

Perasaan bahwa 'melihat langsung produk sebelum membelinya' adalah suatu keharusan.
Konsumen di Indonesia masih belum bisa berhenti belanja offline (Sumber: freepik)
Techno03 Mei 2024, 20:11 WIB

Pemblokiran Gim Online Masih Membutuhkan Kajian Mendalam

Keputusan pemerintah untuk memblokir sebuah gim online perlu mempertimbangkan ekosistem yang terdampak.
Orang tua diminta pantau rating gim anak (Sumber: freepik)