Techverse.asia - Spotify belum lama ini resmi menghadirkan fitur interaktif mendatang bernama SongDNA yang dirancang guna menampilkan sampel, kolaborator, dan kaver lagu dalam sebuah lagu. Sebagai bagian dari pembaruan tersebut, Spotify juga mengungkapkan bahwa mereka telah mengakuisisi perusahaan WhoSampled, yang berada di di balik teknologi tersebut.
"Melalui diskusi terbaru kami dengan Spotify, menjadi jelas bahwa kami memiliki keyakinan yang kuat terhadap kekuatan konteks musik dan visi untuk membantu pendengar menyelami lagu-lagu yang mereka sukai lebih dalam," tulis tim WhoSampled dalam sebuah postingan blog seperti kami lihat, Selasa (25/11/2025).
Baca Juga: LG Melansir Monitor 6K Pertama di Dunia dengan Thunderbolt 5, Berapa Harganya?
Ketentuan kesepakatan ini tidak diungkapkan, tetapi Spotify mengakuisisi tim WhoSampled dan basis datanya. Platform atau pelantar dan merek mandiri WhoSampled akan terus beroperasi setelah kesepakatan ini dengan berbagai peningkatan seperti waktu moderasi yang lebih cepat, penghapusan iklan bergambar, serta unduhan dan langganan gratis untuk aplikasi selulernya.
Bagi para pengguna Spotify Premium akan dapat melihat fitur SongDNA di tampilan "Now Playing". Dengan fitur ini, mereka akan dapat menjelajahi proyek lain yang melibatkan artis, musisi, serta orang lain yang terlibat dalam sebuah lagu.
Fitur SongDNA dideskripsikan sebagai cara untuk melihat hubungan antar lagu, menampilkan kolaborator, sampel, dan kaver, semuanya dalam satu tempat. Sebelumnya, Spotify juga sudah memiliki fitur bernama Song Credits yang hanya menampilkan kredit penampilan, penulisan lagu, dan produksinya.
Dalam lagu berjudul Kiss me More (feat. SZA), misalnya, fitur SongDNA ini akan menampilkan Carter Lang dan dua komposer lainnya, bersama dengan Doja Cat dan SZA sebagai artis utamanya.
Baca Juga: Pengguna Spotify Gratis Akhirnya Dapat Langsung Pilih dan Putar Lagu
SongDNA juga mengungkapkan bahwa sebuah sampel lagu digunakan dari album Physical milik Olivia Newton-John dan Kiss Me More telah dikaver beberapa kali, terutama dalam versi Bahasa Jepang oleh Rainych.
WhoSampled yang berbasis di London, Inggris, melacak lebih dari 1,2 juta lagu dan 622 ribu sampel dalam basis datanya, beserta kaver, remix, dan artis. Aplikasi selulernya menawarkan layanan pengenalan musik bergaya Shazam yang dapat memberi tahu pengguna lagu yang sedang mereka dengarkan dan sampel apa pun yang mungkin ada di dalamnya.
Kedua perusahaan ini sebelumnya telah bermitra dalam kesepakatan yang memungkinkan pengguna WhoSampled mengakses daftar putar (playlist) dan lagu Spotify mereka.
Baca Juga: Shazam Melampaui Tonggak Sejarah 100 Miliar Pengenalan Lagu
Lebih lanjut, Spotify juga telah merencanakan fitur anyar bernama "About the song", yang memungkinkan pendengar untuk menjelajahi kartu yang dapat digesek di tampilan "Now Playing". Kartu-kartu ini akan menampilkan informasi seperti inspirasi lagu, bagaimana musik tersebut diciptakan, dan dampak budayanya -semuanya akan dilengkapi tautan ke sumbernya.
Kisah-kisah ini bersumber dari sumber pihak ketiga, yang akan ditautkan di kartu. Informasi latar belakang tentang musik seperti ini telah ditawarkan Spotify di tahun-tahun sebelumnya, ketika pelantar streaming audio ini bermitra dengan situs lirik Genius untuk sebuah fitur yang menawarkan detail tentang latar belakang lagu-lagu tertentu.
Meski demikian, fitur tersebut terbatas pada kisah-kisah yang dimiliki Genius dalam basis datanya. Fitur yang akan datang ini nantinya akan terhubung ke berbagai tempat di web, seperti yang ditunjukkan dalam tangkapan layar, termasuk situs informasi seperti Wikipedia, serta situs berita.
Baca Juga: Spotify Audiobooks Plus Sekarang Tersedia untuk Beberapa Pelanggan Premium
Spotify juga mengatakan bahwa Song Credits yang diperluas sudah diluncurkan pada minggu kemarin di perangkat seluler dan akan hadir di desktop dalam beberapa bulan mendatang.















