Techverse.asia - Canon pada minggu kemarin secara resmi mengumumkan peluncuran kamera mirrorless full-frame EOS R6 Mark III. Kamera ini dibangun di atas warisan seri 5 dan 1 milik Canon yang tersohor, menghadirkan performa hibrida tingkat profesional bagi siapa pun.
Canon EOS R6 Mark III tersebut dijadwalkan diluncurkan pada 25 November 2025 dan akan dijual hanya bodi seharga US$2.800 atau setara dengan Rp46,7 jutaan, tetapi tidak memiliki sensor bertumpuk atau sebagian bertumpuk, tidak seperti kamera lain di kisaran harga ini.
Sensor 32,5MP yang baru pada R6 Mark III memberikan peningkatan resolusi yang signifikan dibandingkan cip 24MP pada R6 II. Di saat yang sama, perangkat ini menawarkan kecepatan pemotretan yang lebih tinggi, yaitu 40 bingkai per detik (fps) dalam mode burst dengan rana elektronik, atau 12 fps dengan rana mekanis atau first-curtain.
Baca Juga: Harga dan Spesifikasi Canon PowerShot V1: Kamera Vlogging Compact
Kamera ini juga sudah mendukung 20 frame (setengah detik) pra-pemotretan sehingga tidak akan melewatkan momen-momen penting untuk memotret satwa liar atau olahraga. EOS R6 Mark III menggunakan sistem Dual Pixel AF Canon yang cepat dan andal serta dilengkapi dengan algoritma pelacakan AI terbaru.
Kamera ini dapat beroperasi dalam kondisi yang cukup redup hingga -6 EV dan seharusnya lebih responsif dengan prosesor Digic X terbaru Canon. R6 Mark III menawarkan pelacakan subjek untuk orang, hewan, dan kendaraan, beserta mode otomatis yang akan memilih salah satunya secara otomatis.

Kamera ini juga mengadopsi fitur 'Register People Priority' dari R5 Mark II, yang memungkinkan tetap fokus pada subjek tertentu yang telah dihafal sebelumnya. Meskipun demikian, pembaruan terbesar untuk Canon EOS R6 Mark III adalah pada kemampuan perekaman videonya.
Baca Juga: Canon EOS R100 Dipasarkan di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Berkat sensor beresolusi lebih tinggi, kamera ini dapat merekam video RAW light hingga 7K 60 fps, video 'open gate' 7K 30 fps, dan 4K hingga 120 fps, semuanya dengan C-Log2 dan C-Log3 Canon. Semua itu guna peningkatan resolusi vertikal, fleksibilitas komposisi, dan stabilisasi pascaproduksi.
Tersedia beragam format video lain yang memukau, dengan HEVC S, AVC-S, RAW, RAW Light, dan lain-lainnya, dengan resolusi hingga 7K. Semua fitur deteksi subjek Auto Focus (AF) tersedia (kendaraan, hewan, dan orang), dan Canon biasanya termasuk yang terbaik untuk AF video dalam hal kecepatan dan akurasi.

Soal desain, EOS R6 Mark III dilengkapi dengan dua tombol putar di bagian atas dan satu di bagian belakang, beserta joystick, pemilih foto/video, tombol putar mode, dan beragam tombol yang dapat diprogram. Layar belakangnya dapat dilipat seperti yang biasa digunakan untuk vlogging.
Jendela bidik pada EOS R6 Mark III memiliki resolusi 3,69 juta titik seperti sebelumnya, sama dengan Sony A7 IV tetapi lebih rendah dari Lumix S1 II Panasonic yang harganya sedikit lebih mahal.
Baca Juga: Attack Shark R11 Ultra: Mouse Gaming dengan Material Serat Karbon Kering Tempa
Salah satu perubahan besar adalah penambahan slot kartu CFexpress yang memungkinkan perekaman video RAW dan kecepatan burst yang lebih cepat, beserta slot SD UHS II. Baterainya sendiri memungkinkan hingga 390 bidikan (peringkat CIPA) dengan jendela bidik diaktifkan.

Fitur lainnya termasuk pemantauan bentuk gelombang yang akan dihargai oleh para profesional, ditambah algoritma kecepatan fokus baru yang diadopsi dari kamera sinema Canon yang menawarkan perilaku 'alami dan profesional'.
Input-nya mencakup jack mikrofon dan headphone 3,5 milimeter (mm), serta USB-C berkecepatan tinggi dan porta HDMI berukuran penuh. Stabilisasi dalam bodi telah sedikit ditingkatkan dari 8-stop dan sekarang menjadi 8,5-stop, setara dengan model kamera mirrorless terbaru dari Panasonic.
Baca Juga: Panasonic Umumkan 2 Kamera Mirrorless Full-Frame Baru: Lumix S1II dan S1IIE















