UMKM Indonesia Butuh Perlindungan Ekstra karena Meningkatnya Serangan Siber

Rahmat Jiwandono
Selasa 16 September 2025, 18:58 WIB
Ilustrasi serangan siber.

Ilustrasi serangan siber.

Techverse.asia - Peringatan Hari UMKM Nasional pada Agustus lalu menjadi momentum perayaan kontribusi 64 juta lebih pelaku UMKM yang menjadi kekuatan penggerak digitalisasi nasional. Sektor usaha ini terbukti sangat tangguh dan berperan vital dengan kontribusi di atas 60% terhadap ekonomi nasional, dan dengan cepat mengadopsi teknologi digital.

Riset Cybersecurity Resilience in Mid-Market Organisations 2025 dari Palo Alto Networks menunjukkan Indonesia berada di posisi teratas untuk kawasan Asia Tenggara dengan nilai 20,65 dari 25, dimana para pelaku UMKM mengalokasikan 14,4% dari omzet mereka untuk investasi keamanan siber, menandakan adanya kesadaran dari berbagai ancaman digital.

Namun realitanya, serangan siber kini makin canggih dengan memanfaatkan AI dan AI generatif untuk menjebak, melakukan peniruan suara, hingga pemalsuan identitas, sementara mayoritas UMKM masih belum siap menghadapi risiko ini terkait kelangsungan operasional usaha mereka.

Baca Juga: LG Memperluas Lini Earbud Xboom Buds dengan 2 Model Anyar

Data ini didukung oleh Laporan Global Incident Response Unit 42 2025 Palo Alto Networks: Social Engineering Edition yang mengungkap social engineering sebagai cara paling efektif, mencakup 36% dari keseluruhan kasus kejahatan siber.

Para peretas kini memanfaatkan AI dan AI generatif untuk mengeksploitasi sisi emosional manusia lewat cara-cara yang semakin canggih, mulai dari memanipulasi hasil pencarian Google, membuat perintah (prompt) palsu, menyusup ke layanan customer service, sampai dengan melakukan penipuan menggunakan suara yang telah diimitasi oleh AI.

Teknik-teknik ini memungkinkan peretas mengambil alih sistem dengan cepat, dan lebih dari setengah serangan yang terjadi terbukti mengakibatkan kebocoran data atau melumpuhkan operasional hingga mengakibatkan kebangkrutan usaha. Situasi ini menegaskan betapa krusialnya perlindungan yang solid bagi UMKM dengan sumber daya yang terbatas.

Beberapa strategi berbasis AI yang digunakan para peretas antara lain pengimitasian dan kloning suara. Sebanyak 45% penjahat siber melakukan penyamaran sebagai pegawai perusahaan untuk mendapatkan trust, sedangkan 23% memanfaatkan teknologi duplikasi suara dan metode callback untuk menjebak korbannya.

Baca Juga: Hasil Laporan Palo Alto Networks: 66 Persen Malware Disebarkan Melalui PDF

Kemudian ada juga Agentic AI. Sistem ini dapat otomatis menjalankan tugas-tugas rumit dengan sedikit campur tangan manusia dan secara adaptif dalam melakukan serangan. Ahli mengaitkannya dengan tindakan kejahatan berbasis informasi palsu.

Dalam satu kasus, penyerang membuat identitas palsu lengkap dengan CV dan profil media sosial untuk mendukung lamaran kerja bodong yang menargetkan perusahaan tertentu.

Peretas juga bisa memakai cara otomasi; aplikasi-aplikasi ini mempercepat proses serangan siber pada umumnya seperti menyebarkan email phishing, mengirim SMS palsu, dan mencoba-coba kata kunci yang lemah. Fitur seperti ini memang bukan barang baru, tetapi sekarang sudah semakin canggih untuk meniru kebiasaan kerja perusahaan dan mengakali sistem keamanan standar.

Meskipun serangan AI semakin canggih, kelemahan terbesar tetap berasal dari sisi manusia. Terbukti, 13% serangan social engineering berhasil karena karyawan mengabaikan peringatan keamanan yang muncul. Di samping itu, kurangnya otentikasi berlapis dan pemberian hak akses yang terlalu luas kepada user turut menyebabkan 10% kasus kebocoran data.

Baca Juga: Cara Manajemen Aplikasi agar Terhindar dari Serangan Siber

Dengan SDM yang kurang memadai, tim keamanan siber sering kewalahan dan tidak mengindahkan peringatan adanya upaya login mencurigakan dan meluasnya akses ke sistem tertentu sehingga baru menyadari adanya serangan setelah peretas telah memiliki kontrol.

Country Manager Indonesia Palo Alto Networks Adi Rusli mengatakan, UMKM, sebagai salah satu penopang ekonomi Indonesia, saat ini telah bertumbuh dan adaptif dalam pengadopsian digitalisasi di bisnis. Langkah proaktif untuk mengatasi ancaman siber yang canggih ini menjadi contoh ideal bagaimana organisasi menjamin keberlangsungan usaha.

"Karena seperti yang kita tahu, peretas sekarang memanfaatkan AI generatif untuk menyamar, mengotomatisasi serangan phishing, hingga membuat identitas palsu untuk menargetkan korban tertentu. Menghadapi ancaman seperti ini, bisnis tidak bisa lagi mengandalkan sistem keamanan lama dan perlu beralih ke solusi AI yang adaptif dan bereaksi langsung terhadap ancaman," ujarnya.


Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno04 Desember 2025, 19:09 WIB

OnePlus akan Luncurkan 3 Gadget Baru, Kapan?

Adapun jajaran gawai yang akan diluncurkan mencakup tablet, smartphone, dan smartwatch.
Jajaran gawai terbaru OnePlus yang akan segera hadir global. (Sumber: OnePlus)
Techno04 Desember 2025, 18:22 WIB

Youtube Recap: Ungkap Daftar Tren Teratas 2025

Youtube resmi menghadirkan Reels akhir tahun yang dipersonalisasi sebagai ‘Recap’.
Youtube Recap 2025. (Sumber: Youtube)
Techno04 Desember 2025, 17:43 WIB

Apple Music Replay 2025 Kembali dengan Statistik Mendengarkan Baru

Anda dapat mendengarkan semua artis baru yang Anda dengarkan tahun ini, dan menemukan artis mana yang tetap Anda setiai.
Apple Music Replay 2025. (Sumber: Apple)
Techno04 Desember 2025, 16:41 WIB

Geekom GeekBook X14 Pro: Laptop Ringan Sepenuhnya Logam Pertama di Dunia

Bobot perangkat ini hanya 900 gram saja.
Geekom GeekBook X14 Pro. (Sumber: Geekom)
Techno04 Desember 2025, 15:58 WIB

Google Hadirkan Nano Banana Pro, Model Generasi Gambar Terbarunya

Sekarang tersedia dan ada tingkatan gratis.
Google Nano Banana Pro. (Sumber: Google)
Techno04 Desember 2025, 15:16 WIB

Anthropic Rilis Opus 4.5 dengan Integrasi Chrome dan Excel Baru

Model Opus 4.5 Anthropic hadir untuk menaklukkan Microsoft Excel.
Ilustrasi yang ditugaskan Anthropic untuk menandai peluncuran Opus 4.5. (Sumber: Anthropic.)
Techno04 Desember 2025, 14:30 WIB

Peramban Opera Sekarang Didukung Kecerdasan Buatan Anyar dari Google

Layanan ini gratis diakses oleh semua orang.
Peramban Opera kini dilengkapi dengan kecerdasan buatan gratis. (Sumber: Opera)
Lifestyle03 Desember 2025, 20:38 WIB

Skechers Aero Series Ditambahkan Teknologi Slip-in Baru Eksklusif

Koleksi Lari Teknis Memadukan Inovasi dengan Kenyamanan untuk Setiap Lari.
Skechers Aero Burst dilengkapi teknologi Slip-ins untuk kenyamanan tanpa perlu menyentuh kulit. (Sumber: Skechers)
Techno03 Desember 2025, 18:48 WIB

Binance Junior: Rekening Tabungan Kripto untuk Remaja dan Anak-anak

Aplikasi ini membuka peluang untuk mengenalkan kripto kepada anak-anak maupun remaja.
Binance. (Sumber: istimewa)
Automotive03 Desember 2025, 18:05 WIB

Porsche Cayenne Electric Punya 2 Varian, Harga Mulai Rp1,84 Miliaran

Mobil ini memiliki tenaga hingga 1.139 hp dengan kecepatan tertinggi 162 MPH.
Porsche Cayenne. (Sumber: Porsche)