Techverse.asia - Platform video Vimeo baru-baru ini resmi mengumumkan bahwa mereka telah diakuisisi oleh Bending Spoons, perusahaan teknologi yang berbasis Eropa. Nominal akuisisi secara tunai antar kedua perusahaan tersebut dilaporkan senilai US$1,38 miliar atau setara dengan Rp22,64 triliun.
Vimeo adalah penyedia layanan, berbagi, dan hosting video yang didirikan pada 2004 dan berkantor pusat di Kota New York, Amerika Serikat (AS). Vimeo berfokus pada pengiriman video definisi tinggi di berbagai perangkat dan beroperasi pada model bisnis perangkat lunak sebagai layanan (SaaS).
Saat perdana diluncurkan sebagai spin-off dari CollegeHumor dan menjadi bagian dari IAC pada tahun 2006 melalui akuisisi Connected Ventures senilai US$26 juta oleh IAC, yang saat itu merupakan pemilik CollegeHumor.
Vimeo pun resmi memisahkan diri dari konglomerat internet IAC milik Barry Diller pada 2021, dan menjadi entitas publik independen. Vimeo pernah menjadi platform video umum, dan bahkan pernah berencana meluncurkan layanan streaming berlangganan yang diposisikan sebagai semacam Netflix bagi para pembuat film dan kreator indie.
Baca Juga: Vimeo Akan Kurangi Jumlah Karyawan Hingga 11 Persen
Vimeo kemudian sepenuhnya beralih untuk menyediakan layanan streaming video bagi pelanggan bisnis. Sementara itu, pada minggu lalu, Vimeo resmi mengumumkan bahwa mereka akan memberhentikan sekitar 10 persen karyawannya dalam upaya untuk beroperasi lebih efisien.
Bending Spoons sendiri yang berbasis di Milan, Italia, telah mengakuisisi sejumlah bisnis teknologi digital, termasuk Evernote, Issuu, Meetup, Remini, StreamYard, Splice, dan WeTransfer. Perusahaan tersebut mengklaim produknya saat ini digunakan oleh lebih dari 300 juta orang setiap bulan.
Akuisisi Vimeo oleh Bending Spoon, yang disetujui dengan suara bulat oleh dewan direksi Vimeo, diperkirakan akan selesai pada kuartal keempat tahun ini, dengan tunduk pada persetujuan pemegang saham Vimeo dan ketentuan penutupan yang lazim serta persetujuan peraturan.
Setelah transaksi selesai, Vimeo akan menjadi perusahaan privat dan sahamnya tidak akan lagi tercatat di bursa saham publik mana pun.
Baca Juga: Kapan iPhone 17 Rilis di Indonesia? Begini Kata Menteri Perdagangan
"Setelah peninjauan yang cermat terhadap alternatif-alternatif strategis, dewan direksi dengan suara bulat memutuskan bahwa transaksi tunai ini memberikan nilai yang meyakinkan dan pasti bagi para pemegang saham Vimeo dan memposisikan perusahaan untuk mempercepat peta jalan strategisnya sebagai bagian dari Bending Spoons," ujar Chairman Vimeo Glenn H. Schiffman.
Schiffman yakin mereka adalah mitra jangka panjang yang tepat bagi pelanggan, karyawan, dan merek tersebut. Sementara itu, CEO Bending Spoons Luca Ferrari berkomentar, Vimeo adalah merek pionir di dunia video, melayani komunitas kreator dan bisnis global yang bersemangat.
Di Bending Spoons, mereka mengakuisisi perusahaan dengan harapan memiliki dan mengoperasikannya tanpa batas waktu, dan dia berharap dapat mewujudkan potensi penuh Vimeo seiring perusahaan mencapai tingkat yang lebih tinggi bersama.
Baca Juga: Vimeo Hadirkan 3 Fitur Pengeditan Bertenaga AI, Apa Saja Fungsinya?
"Kami juga berencana untuk melakukan investasi ambisius dalam bisnis Vimeo di AS dan pasar prioritas lainnya, serta semua area utama bisnis, yang mencakup penawaran kreator dan perusahaan," ujar Luca.
CEO Vimeo Philip Moyer menyatakan, Bending Spoons sangat menghormati tim Vimeo, pelanggan mereka, dan komunitas kreator yang dilayaninya. Luca dan timnya puj berkomitmen untuk memperluas produknya di semua segmen: layanan mandiri, OTT/Vimeo Streaming, dan Vimeo Enterprise.
"Kami sangat antusias dengan kemitraan ini, yang kami yakini akan membuka fokus yang lebih besar bagi tim dan pelanggan kami seiring kami terus berupaya mencapai misi global kami untuk menjadi platform video paling inovatif dan tepercaya di dunia bagi para pelaku bisnis," tambah Moyer.
Baca Juga: Vidio X Shopee Hadirkan Fitur Vidio Shopping, Bisa Nonton Sambil Belanja













