Evolusi Botnet Mirai Sasar Perangkat Internet of Things, Lebih Canggih

Rahmat Jiwandono
Senin 08 September 2025, 13:32 WIB
keamanan siber (Sumber: freepik)

keamanan siber (Sumber: freepik)

Techverse.asia - AwanPintar.id pada semester pertama tahun ini telah mendeteksi peningkatan yang signifikan terkait dengan aktivitas Mirai, yang menunjukkan bahwa perangkat Internet of Things (IoT) di dalam negeri masih menjadi sasaran empuk bagi para pelaku kejahatan siber.

Fenomena tersebut semakin relevan di tengah meningkatnya adopsi perangkat cerdas oleh masyarakat Indonesia.

Baca Juga: JBL Hadirkan 4 Headphone Anyar dari Lini JBL Tune, Cek Selengkapnya

Dengan jumlah pengguna internet yang semakin bertambah, pertumbuhan IoT yang cepat serta tren smart living yang tambah populer, kerentanan terhadap serangan Mirai pun jadi ancaman siber yang nyata bagi rumah tangga, bisnis, hingga infrastruktur publik.

Pendiri AwanPintar.id Yudhi Kukuh mengungkapkan bahwa temuannya pada semester 2025 ini meningatkan kita bahwa ancaman siber di Tanah Air semakin kompleks dan berlapis.

Dalam laporan yang berjudul 'Indonesia Waspada: Ancaman Digital di Indonesia Semester I Tahun 2025' yang diterbitkan oleh AwanPintar.id, mendeteksi aktifnya kembali botnet Mirai yang berbasis Linux. "Botnet ini merupakan semacam ancaman siber lawas yang sekarang hadir dengan kemampuan anyar," ujar Yudhi, Senin (8/9/2025).

Baca Juga: Cara Manajemen Aplikasi agar Terhindar dari Serangan Siber

Mirai sendiri terkenal karena kemampuannya dalam menginfeksi IoT yang tak aman, seperti kamera IP, DVR, dan router, yang lantas menjadikannya jaringan botnet yang dapat dipakai untuk melancarkan serangan Distributed Denial of Service (DDoS) dengan skala yang masif.

Botnet Mirai yang pertama kali mencuat sembilan tahun silam, kini terdeteksi dalam wujud varian terbaru yang lebih adaptif dan canggih. Evolusi botnet ini yang menyasar perangkat IoT, ditambah dengan adanya kerentanan terhadap CVE, membuktikan bahwa kelemahan di dunia digital bisa muncul dari mana saja.

"Ancaman itu bisa muncul dari rumah tangga yang menggunakan perangkat pintar sampai perusahaan besar dengan sistem kritikal," paparnya.

Baca Juga: Laporan Cyber Signals: Menavigasi Ancaman Siber dan Memperkuat Pertahanan di Era AI

Celah keamanan siber atau Common Vulnerabilites and Exposures (CVE) seperti pintu yang terbuka tanpa disadari di dalam sistem digital. Kalau hal tersebut tak segera ditutup, pintunya dapat menjadi jalur pembuka bagi penyerang buat masuk dan mengambil alih.

Laporan itu juga menunjukkan bahwa sejauh ini sudah terjadi sebanyak 133.439.209 serangan siber per semester pertama 2025, atau rata-rata sekitar sembilan serangan siber per detik, 512 serangan per menit, 30.718 serangan per jam, atau 737.233 serangan per harinya.

"Namun demikian, serangan ini mengalami penurunan hingga 94,66 persen dari 2.499.486.085 serangan yang telah terjadi pada semester pertama tahun lalu," ujar dia.

Penurunan drastis itu sudah dimulai sejak November dan Desember tahun lalu, perlu untuk digarisbawahi, saat itu terjadi peristiwa besar di Indonesia yakni pelaksanaan pemilihan umum untuk presiden dan wakil presiden.

Baca Juga: Telkom x Palo Alto Networks: Akselerasi Keamanan Siber dan Produk Digital

Adapun jenis serangan siber pada paruh pertama 2025 yang didominasi oleh Generic Protocol Command Decode sebesar 68,37 persen, yang naik dari sebelumnya 27,10 persen pada semester awal 2024, yakni serangan siber memakai teknik manipulasi atau mencampuradukkan protokol jaringan.

"Salah satu teknik serangan seperti ini adalah DDoS yang memanfaatkan kelemahan guna melumpuhkan atau memperoleh hak akses," katanya.

Para pelaku kejahatan siber memanfaatkan beragam teknik, mulai dari brute force sampai rekayasa sosial guna mendapatkan akses penuh secara tidak sah ke akun pengguna. Serangan terhadap porta komputer juga menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan.

"Pelaku kejahatan siber secara aktif memindai dan mengeksploitasi porta yang terbuka, membuka pintu bagi penyusupan dan eksfiltrasi data," imbuhnya.

Baca Juga: Buat Para Gamer, 5 Tips dari Kaspersky Mencegah Serangan Siber Waktu Ngegame

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno12 Desember 2025, 19:39 WIB

TicNote Pods: Earbud Pencatat Catatan Bertenaga AI 4G Pertama di Dunia

Earbud ini tersedia dalam dua kelir dan harganya hampir mencapai Rp5 juta.
TicNote Pods. (Sumber: Mobvoi)
Hobby12 Desember 2025, 19:15 WIB

Sinopsis Film Para Perasuk, Ini Daftar Para Pemainnya

Ini adalah film terbaru garapan Wregas Bhanuteja, tapi belum diungkap tanggal rilisnya untuk 2026 mendatang.
Poster film Para Perasuk. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 18:00 WIB

Instagram Beri Kendali Atas Algoritma Konten yang Muncul di Reels

Instagram akan memungkinkan penggunanya untuk mengontrol topik mana yang direkomendasikan oleh algoritmanya.
Pengguna bisa mempersonalisasi algoritma Reels yang muncul di Instagram. (Sumber: Instagram)
Lifestyle12 Desember 2025, 17:21 WIB

ASICS Hadirkan Sepatu Padel Sonicsmash FF, Ringan dan Terasa Lebih Lincah

Sepatu padel baru tersebut untuk membuat kecepatan terasa mudah.
ASICS Sonicsmash FF adalah sepatu khusus untuk padel. (Sumber: ASICS)
Techno12 Desember 2025, 15:16 WIB

Jenius x Zurich Luncurkan 2 Proteksi Perjalanan untuk Liburan yang Aman

Jenius adalah aplikasi perbankan digital.
Dua produk proteksi hasil kolaborasi Jenius x Zurich. (Sumber: Jenius)
Startup12 Desember 2025, 15:03 WIB

TransTRACK Raih Halal Logistics Excellence Award

Penghargaan ini didapat dari Halal Development Corporation Berhard pada World Halal Excellence Awards 2024 di Johor, Malaysia.
CEO TransTrack Anggie Meisesari saat menerima Halal Logistics Excellence Award. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 14:50 WIB

Samsung Galaxy Watch Mendukung Pembayaran QRIS Tap di Aplikasi myBCA

QRIS Tap myBCA hadi di Samsung Galaxy Watch, bertransaksi kian praktis.
Transaksi pakai QRIS Tap myBCA kini bisa dilakukan langsung dari pergelangan tangan. (Sumber: Samsung)
Automotive12 Desember 2025, 14:08 WIB

Kawasaki Z1100 ABS MY2026 Dipasarkan di Indonesia, Harga Hampir Rp400 Juta

Performanya semakin buas dan agresif.
Kawasaki Z1100 ABS MY2026. (Sumber: Kawasaki)
Startup11 Desember 2025, 19:20 WIB

MDI Portofolio Impact Report 2025: 8 Startup Diklaim Beri Dampak Nyata

MDI Ventures melihat laporan-laporan ini bukan sekadar dokumen tahunan, tetapi sebagai landasan untuk pengambilan keputusan.
MDI Ventures.
Techno11 Desember 2025, 18:15 WIB

Pebble Hadirkan Index 01: Cincin Pintar untuk Merekam Pikiran

Tangkap ide-ide terbaikmu sebelum ide-ide itu hilang begitu saja.
Pebble Index 01. (Sumber: Pebble)