Techverse.asia - Vivo pada bulan ini merayakan hari jadinya yang ke-30 dengan event Vision Launch Event and Imaging Grand Ceremony di Dongguan, China, pada minggu kemarin. Di acara tersebut, perusahaan tersebut meluncurkan headset realitas campuran atau mixed reality (MR) pertamanya yaitu Vivo Vision Discovery Edition.
Peluncuran headset MR Vision Discovery Edition ini menandai tonggak penting dalam eksplorasi Vivo di bidang komputasi spasial dan teknologi imersif.
Baca Juga: Realme Umumkan Baterai 15.000mAh dan Chill Fan Phone di 828 Global Fan Festival
Dengan memanfaatkan keahliannya yang luas dalam pencitraan, sensor, dan teknologi layar, perusahaan telah secara metodis mengatasi tantangan rekayasa kritis dalam perangkat MR, terutama dalam persepsi, interaksi, dan kinerja komputasi.
Vivo Vision Discovery Edition adalah produk headset realitas campuran pertama yang dikembangkan oleh produsen ponsel pintar ini di Negeri Tirai Bambu, memposisikan Vivo sebagai perusahaan China pertama yang beroperasi di sektor produk ponsel pintar dan MR.
Dipersiapkan selama empat tahun, Vivo Vision Discovery Edition menggabungkan inovasi teknologi Vivo dengan nilai-nilai yang berpusat pada pengguna, memajukan strategi robotika rumah jangka panjang perusahaan dan menghadirkan realitas campuran dari laboratorium ke dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Apple Intelligence Bakal Tersedia di Apple Vision Pro Mulai April 2025
Dirancang untuk penggunaan sehari-hari, Vision Discovery Edition yang canggih ini memiliki desain yang ringan dan ergonomis yang dioptimalkan. Dengan berat hanya 398 gram, tinggi 83 milimeter (mm), dan tebal 40 mm, perangkat ini 26 persen lebih kecil dari rata-rata industri, sehingga meningkatkan kenyamanan secara keseluruhan.

Berdasarkan riset faktor manusia yang ekstensif, desainnya menawarkan empat ukuran segel cahaya, dan delapan pilihan bantalan busa untuk memastikan kesesuaian optimal dan kenyamanan tahan lama, bahkan saat digunakan dalam waktu lama atau saat bergerak aktif.
Vision Discovery Edition berjalan di sistem operasi OriginOS Vision, yang memungkinkan interaksi alami dan intuitif. Informasi muncul dengan mulus di ruang sekitar, memungkinkan pengguna beralih dari interaksi ketuk layar tradisional ke gestur gerakkan dan cubit.
Dengan pelacakan mata presisi tinggi 1,5 derajat, 26 derajat kebebasan dalam pengenalan gestur ujung jari, dan rentang pelacakan vertikal 175 derajat, pengguna pun dapat menikmati kontrol yang intuitif dan responsif.
Baca Juga: Samsung Bakal Punya Smart Glasses, Bakal Pepet Apple Vision dan Meta Quest
Selain itu, layar Dual Micro-OLED-nya menghadirkan resolusi binokular 8K, cakupan warna DCI-P3 94 persen, dan akurasi warna DeltaE<2, menghasilkan visual yang sebanding dengan monitor sinema profesional.
Kalibrasi kecerahan dan konsistensi warna binokular juga dilakukan, dengan perbedaan kecerahan binokular kurang dari 2 nits dan perbedaan kromatisitas binokular ΔE < 2 untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat perbedaan visual binokular.
Vivo Vision Discovery Edition ditanamkan prosesor Qualcomm Snapdragon XR2 Plus Gen 2 terbaru. Kalau dibandingkan dengan prosesor generasi sebelumnya, perangkat ini menghadirkan performa GPU hingga 2,5x dan performa kecerdasan buatan (AI) 8x, memungkinkan pengalaman visual dan interaktif yang optimal.
Dengan demikian, hal itu memungkinkan Vision Discovery Edition memiliki performa yang tangguh, memberikan dukungan komputasi yang tangguh untuk rendering berkecepatan tinggi dalam komputasi spasial.
Baca Juga: Vivo Kembali Gelar Imagine Mobile Photography Competition, Begini Syaratnya
Headset MR ini berfungsi sebagai pintu masuk yang mulus bagi pengguna ke dalam kehidupan digital mereka, mencakup skenario hiburan, permainan, dan produktivitas yang imersif.
Video imersifnya memungkinkan tampilan panorama dari sudut mana pun, memungkinkan pengguna untuk menonton siaran langsung olahraga dan e-sports dari berbagai sudut atau dalam mode layar terpisah tanpa melewatkan aksi apa pun.
Untuk hiburan media, dapat dihasilkan layar teater berukuran sekitar 36 meter lebih, yang memungkinkan pengguna menikmati pengalaman sinematik kapan saja dan di mana saja.

















