Sektor Seluler Asia Pasifik Sumbang US$950 Miliar ke PDB, Bakal Tembus US$1,4 Triliun

Rahmat Jiwandono
Selasa 29 Juli 2025, 17:46 WIB
Ilustrasi layanan seluler. (Sumber: istimewa)

Ilustrasi layanan seluler. (Sumber: istimewa)

Techverse.asia - Teknologi dan layanan seluler menyumbang US$950 miliar kepada perekonomian Asia Pasifik pada tahun 2024 – setara dengan 5,6 persen dari PDB regional – menurut laporan Mobile Economy Asia Pacific 2025 yang diterbitkan hari ini oleh GSMA.

Baca Juga: Pasar Kripto dan Wall Street Hadapi Ketidakpastian Arah Penurunan Suku Bunga

Diluncurkan pada Digital Nation Summit Singapore 2025 oleh GSMA, laporan tersebut memperkirakan kontribusi ini akan meningkat menjadi US$1,4 triliun pada tahun 2030, di saat 5G, IoT, dan kecerdasan buatan terus mempercepat transformasi digital di seluruh kawasan.

Selain dampak ekonomi langsung, ekosistem seluler mendukung sekitar 16 juta lapangan kerja tahun lalu (11 juta secara langsung dan 5 juta lainnya di industri terkait), serta menghasilkan lebih dari US$90 miliar dalam bentuk pendanaan publik, tidak termasuk biaya spektrum dan regulasi.

Para operator telah menginvestasikan hampir US$220 miliar untuk jaringan 5G antara tahun 2019 dan 2024, dengan tambahan komitmen investasi sebesar US$254 miliar hingga tahun 2030.

Namun, studi ini juga memperingatkan bahwa meningkatnya biaya spektrum dan kesenjangan investasi – terutama di wilayah pedesaan dan pasar berkembang – dapat memperlambat kemajuan kecuali pemerintah dan industri bekerja sama untuk menciptakan kondisi yang lebih mendukung bagi perluasan jaringan.

Baca Juga: Tiga Penyedia Jaringan Seluler di Singapura Sepenuhnya Matikan 3G Pada 2024, Beralih ke 5G

Head of Asia Pacific at the GSMA Julian Gorman menyampaikan, konektivitas seluler adalah oksigen bagi transformasi digital Asia Pasifik – mendorong pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan inklusi. Namun temuannya memberikan peringatan yang jelas: biaya spektrum telah meningkat tiga kali lipat dalam satu dekade terakhir, dan 48% dari populasi masih belum terhubung ke internet.

"Untuk menjaga momentum, kami membutuhkan tindakan tegas – spektrum yang terjangkau, pembiayaan yang lebih cerdas, dan aksi kolektif untuk mengatasi penipuan dan ancaman siber," ujarnya, Selasa (29/7/2025).

Laporan ini mengulas tren-tren yang membentuk masa depan digital kolektif Asia Pasifik, termasuk dorongan untuk memonetisasi 5G, munculnya ‘ekonomi penipuan’ yang menyedot lebih dari US$1 triliun dari konsumen di seluruh dunia pada tahun 2024, serta ancaman keamanan siber yang terus berkembang dengan semakin luasnya penggunaan 5G dan perangkat IoT yang membuka lebih banyak celah bagi serangan digital.

Baca Juga: Deretan Perusahaan Teknologi yang Telah Diretas Kelompok Hacker Lapsus$, Siapa Mereka?

Untuk mengatasi ancaman ini, operator menerapkan sistem deteksi penipuan berbasis AI, mengadopsi arsitektur zero-trust, dan membentuk gugus tugas lintas sektor.

Salah satu inisiatif tersebut adalah Asia Pacific Cross-Sector Anti-Scam Taskforce (ACAST) yang dipimpin oleh GSMA, yang diluncurkan untuk menyatukan operator seluler dan platform digital di 16 negara dalam perjuangan bersama melawan penipuan melalui berbagi intelijensi, peningkatan kesadaran publik, dan inovasi teknis.

GSMA Open Gateway – inisiatif global untuk standarisasi API jaringan – juga memainkan peran yang semakin besar dalam memerangi penipuan, dengan memungkinkan para developer dan perusahaan untuk menyematkan fitur identitas dan keamanan canggih langsung ke dalam layanan digital.

Baca Juga: Alpha JWC Ventures Luncurkan Platform Whistleblowing: SpeakUp

Upaya-upaya ini sangat penting untuk melindungi pengguna, memperkuat kepercayaan, dan menjaga potensi penuh dari ekonomi digital.

Dari perspektif kebijakan, Mobile Economy Asia Pacific 2025 menekankan bahwa menjembatani kesenjangan investasi, menerapkan strategi spektrum yang berkelanjutan, dan mendorong regulasi yang ramah inovasi akan menjadi kunci dalam mewujudkan ambisi digital kawasan ini.

Insentif fiskal, pendanaan publik yang terarah, dan berbagi infrastruktur dapat mempercepat perluasan jaringan di wilayah yang belum terlayani, sementara regulasi yang fleksibel dan netral teknologi akan memungkinkan layanan baru berkembang tanpa mengorbankan perlindungan konsumen.

Peta jalan spektrum yang jelas – terutama untuk  jaringan yang rendah dan menengah – dikombinasikan dengan model harga berkelanjutan akan sangat penting untuk kelanjutan perluasan 5G dan sebagai landasan bagi pengembangan 6G.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno12 Desember 2025, 19:39 WIB

TicNote Pods: Earbud Pencatat Catatan Bertenaga AI 4G Pertama di Dunia

Earbud ini tersedia dalam dua kelir dan harganya hampir mencapai Rp5 juta.
TicNote Pods. (Sumber: Mobvoi)
Hobby12 Desember 2025, 19:15 WIB

Sinopsis Film Para Perasuk, Ini Daftar Para Pemainnya

Ini adalah film terbaru garapan Wregas Bhanuteja, tapi belum diungkap tanggal rilisnya untuk 2026 mendatang.
Poster film Para Perasuk. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 18:00 WIB

Instagram Beri Kendali Atas Algoritma Konten yang Muncul di Reels

Instagram akan memungkinkan penggunanya untuk mengontrol topik mana yang direkomendasikan oleh algoritmanya.
Pengguna bisa mempersonalisasi algoritma Reels yang muncul di Instagram. (Sumber: Instagram)
Lifestyle12 Desember 2025, 17:21 WIB

ASICS Hadirkan Sepatu Padel Sonicsmash FF, Ringan dan Terasa Lebih Lincah

Sepatu padel baru tersebut untuk membuat kecepatan terasa mudah.
ASICS Sonicsmash FF adalah sepatu khusus untuk padel. (Sumber: ASICS)
Techno12 Desember 2025, 15:16 WIB

Jenius x Zurich Luncurkan 2 Proteksi Perjalanan untuk Liburan yang Aman

Jenius adalah aplikasi perbankan digital.
Dua produk proteksi hasil kolaborasi Jenius x Zurich. (Sumber: Jenius)
Startup12 Desember 2025, 15:03 WIB

TransTRACK Raih Halal Logistics Excellence Award

Penghargaan ini didapat dari Halal Development Corporation Berhard pada World Halal Excellence Awards 2024 di Johor, Malaysia.
CEO TransTrack Anggie Meisesari saat menerima Halal Logistics Excellence Award. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 14:50 WIB

Samsung Galaxy Watch Mendukung Pembayaran QRIS Tap di Aplikasi myBCA

QRIS Tap myBCA hadi di Samsung Galaxy Watch, bertransaksi kian praktis.
Transaksi pakai QRIS Tap myBCA kini bisa dilakukan langsung dari pergelangan tangan. (Sumber: Samsung)
Automotive12 Desember 2025, 14:08 WIB

Kawasaki Z1100 ABS MY2026 Dipasarkan di Indonesia, Harga Hampir Rp400 Juta

Performanya semakin buas dan agresif.
Kawasaki Z1100 ABS MY2026. (Sumber: Kawasaki)
Startup11 Desember 2025, 19:20 WIB

MDI Portofolio Impact Report 2025: 8 Startup Diklaim Beri Dampak Nyata

MDI Ventures melihat laporan-laporan ini bukan sekadar dokumen tahunan, tetapi sebagai landasan untuk pengambilan keputusan.
MDI Ventures.
Techno11 Desember 2025, 18:15 WIB

Pebble Hadirkan Index 01: Cincin Pintar untuk Merekam Pikiran

Tangkap ide-ide terbaikmu sebelum ide-ide itu hilang begitu saja.
Pebble Index 01. (Sumber: Pebble)