Techverse.asia - Platform lengkap untuk model AI generatif bermerek Firefly dari Adobe kini telah tersedia di perangkat iOS dan Android. Sehingga pengguna sekarang sudah dapat mengunduh aplikasi Adobe Firefly dari App Store dan Google Play.
Seperti aplikasi webnya, aplikasi di ponsel pintar baru ini memungkinkan pemakai untuk menggunakan perintah untuk membuat gambar atau video atau mengubah gambar menjadi video.
Baca Juga: Samsung Galaxy Unpacked 2025: Ponsel Lipat Galaxy Z Ultra Siap Diungkap?
Aplikasi Firefly untuk iOS dan Android mencakup akses ke alat teks-ke-gambar, teks-ke-video, dan gambar-ke-video Adobe, di samping fitur Generative Fills (sunting bagian gambar tertentu) dan Generative Expands (fungsinya memperluas gambar) yang dapat ditemukan di Adobe Photoshop.
Pemakai aplikasi tersebut juga dapat memilih dari pilihan model kecerdasan buatan (AI) yang disediakan oleh pihak ketiga saat menggunakan fitur Firefly, termasuk model gambar Google Imagen 3 dan 4, model video Veo 2 dan 3, dan generator gambar milik OpenAI.
Pelanggan Adobe Creative Cloud dapat memulai proyek di aplikasi seluler Firefly dan menyimpannya di cloud alias komputasi awan untuk mengaksesnya melalui aplikasi web atau desktop.
Baca Juga: Adobe Express Ikut Pakai AI Seperti di Adobe Firefly, Berikut Daftar Pembaruannya
Apa pun yang dihasilkan menggunakan aplikasi seluler Firefly akan secara otomatis disinkronkan ke akun Creative Cloud si penakai, sehingga memudahkan untuk terus bekerja di web atau di aplikasi desktop Adobe.
Seperti halnya aplikasi Firefly desktop, beberapa alat kecerdasan buatan punya Adobe di smartphone akan mengharuskan pengguna untuk membelanjakan kredit Firefly, yang diperoleh sebagai alokasi bulanan, baik melalui paket Creative Cloud berbayar atau langganan kredit Firefly khusus.
Menurut Zeke Koch, Wakil Presiden Manajemen Produk untuk Adobe Firefly, kebanyakan orang menggunakan Firefly Image 4 miliknya untuk sebagian besar kebutuhan AI generatif mereka di aplikasi tersebut, dengan model teratasnya, Image 4 Ultra, yang mencakup kurang dari 10 persen penggunaan.
"Model mitra merupakan langkah mundur dari itu," katanya, yang menunjukkan bahwa model tersebut jarang digunakan.
Baca Juga: Adobe Experience Cloud Punya Alat Baru, Konten Iklan Jadi Lebih Pas dengan Pelanggan
Ke depannya, Koch mengatakan bahwa Adobe berharap dapat mendukung sebanyak mungkin model, selama perusahaan di baliknya menyetujui persyaratan Adobe. "Ada beberapa model yang kami pilih untuk tidak kami libatkan karena kami khawatir tentang masalah perlindungan data atau hal-hal yang harus kami setujui," paparnya.
Adobe juga memperkenalkan model AI pihak ketiga baru dan dukungan pembuatan video ke platform Firefly Boards mirip FigJam milik Adobe. Pengguna kini dapat me-remix klip yang diunggah dan membuat rekaman baru melalui model video Firefly milik Adobe atau alat pihak ketiga seperti Veo 3.
Perusahaan tersebut kini juga mendukung lebih banyak model pihak ketiga, termasuk Flux.1 Kontext oleh Black Forest Labs, Ray 2 milik Luma AI, Ideogram 3.0 oleh Ideogram, generator teks-ke-video milik Pika, dan Gen-4 Image oleh Runway.
Baca Juga: Model AI Google Veo 3 Dapat Menghasilkan Video dengan Suara yang Menyertainya
Itu semua kini sedang diperkenalkan ke Firefly Boards dan akan segera tersedia di fitur aplikasi Firefly lainnya. Namun, baik bagi penyedia model baru maupun lama telah sepakat untuk tidak menggunakan data dari pengguna Adobe untuk tujuan pelatihan.
Adobe menyatakan bahwa pengguna sejauh ini telah membuat lebih dari 24 miliar aset media dengan model Firefly-nya, dan fitur kecerdasan buatan milik mereka telah menjadi faktor besar dalam meningkatkan jumlah pelanggan pertama kali sebesar 30 persen dari kuartal ke kuartal.