Raih Pendanaan, PathGen Dorong Kemudahan Akses Deteksi Dini Penyakit dan Pengobatan Tepat Sasaran

BioColoMelt-Dx, sebuah alat diagnostik molekuler untuk kanker kolorektal (Sumber: East Ventures)

PathGen atau PathGen Diagnostik Teknologi, sebuah startup bioteknologi (bio tech) kesehatan berbasis di Indonesia yang berfokus pada solusi pengujian molekuler, baru saja meraih pendanaan dari East Ventures.

Pendanaan ini akan dialokasikan untuk pengembangan beberapa area utama, seperti Penelitian dan Pengembangan (R&D), pemanfaatan teknologi, perluasan pasar, dan lainnya.

Baca Juga: Kamu Merasa Tambah Gendut? Bisa Jadi Karena Kurang Tidur

Co-Founder dan Chief Executive Officer PathGen, dr.Susanti, mengaku senang atas dukungan dana tersebut. Menurut dia, dana itu akan mendukung misi mereka dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dengan mendemokratisasi solusi pengujian molekuler yang sesuai dengan konteks lokal.

PathGen didirikan pada 2020 oleh dr.Susanti dan dr. Michael Rampangilei (Co-Founder dan Chief Operating Officer), keduanya bergabung pada 2023.

Mereka percaya, deteksi penyakit secara dini dan akses terhadap pengobatan yang lebih presisi merupakan hal yang krusial, untuk mencegah terjadinya komplikasi kesehatan.

"Tapi sayangnya belum semua orang bisa melakukannya," tuturnya, seperti dirangkum lewat laman East Ventures, Minggu (21/4/2024).

Oleh karena itu, PathGen hadir dengan visi untuk mendemokratisasikan solusi genomik di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Langkah yang dilakukan, yakni dengan menyediakan alat diagnostik molekuler yang terjangkau, untuk mendeteksi kanker dan berbagai penyakit lainnya di Indonesia.

Baca Juga: Pemerintah Belanda Tidak Akan Lagi Menggunakan Facebook

Baca Juga: Video Streaming di Twitch Hadir dengan Tampilan Vertikal

Kanker masih menjadi tantangan kesehatan global, pada 2020 terjadi hampir 10 juta kasus kematian akibat kanker.

Faktanya, sekitar setengah dari seluruh kasus kanker terjadi di negara berkembang dan negara berpendapatan rendah.

Meskipun demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization / WHO) mengungkap terdapat kesenjangan akses terhadap pengobatan kanker yang komprehensif.

Meskipun lebih dari 90% negara berpendapatan tinggi mempunyai sumber daya yang memadai, namun kurang dari 15% negara berpendapatan rendah memilikinya. Misalnya, di Indonesia, hanya 18% fasilitas kesehatan yang memiliki akses terhadap tes kanker molekuler. Hal ini disebabkan oleh biaya yang mahal, kompleksitas tes, serta keterbatasan kapasitas manusia dan laboratorium.

Sebagai solusinya, PathGen menyediakan solusi diagnostik molekuler yang dapat diakses dan diandalkan, untuk mengidentifikasi risiko berdasarkan riwayat keluarga, menentukan prognosis (prakiraan kemungkinan terkena suatu penyakit), dan memprediksi respons pengobatan.

PathGen sedang mengembangkan serangkaian alat pengujian genetik molekuler untuk berbagai jenis kanker, seperti kanker kolorektal, paru-paru, serviks, dan nasofaring.

Baca Juga: Pendidikan Gender dan Seksisme dari Orang Tua, Bisa Mencegah Anak Terjebak Konten Porno

Untuk memfasilitasi pengujian yang lancar dan meningkatkan adopsi di pasar Indonesia, alat tes ini sebagian besar akan berbasis PCR. Pendekatan ini memanfaatkan melimpahnya instrumen PCR di Indonesia akibat pandemi COVID-19.

"Dengan memanfaatkan teknologi PCR, PathGen bertujuan untuk memberikan solusi pengujian komprehensif yang layak baik secara teknis dan finansial, dengan infrastruktur yang ada dan mempertimbangkan kendala harga di pasar Indonesia," ungkap tulisan tersebut.

PathGen juga mengembangkan diagnostik molekuler melalui pengembangan teknologi mutakhir seperti Next-generation sequencing (NGS) untuk kanker dan penyakit lainnya.

NGS telah merevolusi genomik yang memungkinkan analisis genom berukuran besar secara cepat dan hemat biaya, dan pada saat yang bersamaan, memfasilitasi pembuatan profil penyakit secara komprehensif. Pendekatan ini mengidentifikasi varian genetik yang berkaitan dengan respons dan metabolisme obat, sehingga dapat menghasilkan pengobatan yang terpersonalisasi dengan mengoptimalkan pemilihan dan dosis obat untuk setiap pasien.

Selain itu, PathGen berinovasi dengan patologi digital dan platform AI untuk meningkatkan akurasi dan presisi diagnostik.

Baca Juga: WhatsApp dan Threads Dihapus dari AppsStore di Pasar China

Baca Juga: Begini Cara Melawan Pornografi di Indonesia

PathGen telah mencatat beberapa pencapaian, termasuk kemitraan strategis dengan perusahaan bioteknologi, BioFarma, untuk memproduksi dan mendistribusikan produk perdananya, BioColoMelt-Dx, sebuah alat diagnostik molekuler untuk kanker kolorektal.

Pada 2022, produk tersebut diluncurkan sebagai kit diagnostik molekuler pertama di Indonesia yang sudah teruji, dan diproduksi secara lokal. Saat ini, BioColoMelt-Dx telah tersedia di rumah sakit kanker besar di Indonesia, antara lain Pusat Kanker Dharmais dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI