Gravel Bilang 3 Hal Pendorong Renovasi Rumah Jelang Hari Raya Lebaran

Co-Chief Executive Officer Gravel Fredy Yanto (kanan) bersama Co-founder dan Co-CEO Georgi Putra. (Sumber: istimewa)

Techverse.asia - Menjelang Idulfitri pada tahun ini, permintaan akan perbaikan dan renovasi rumah mengalami lonjakan. Biasanya memang pada Hari Raya Lebaran menjadi momen buat orang untuk membenahi rumahnya, tapi ternyata hal ini bukan jadi satu-satunya alasan.

Baca Juga: Grab Menerima Sertifikat Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU Indonesia

Tingginya permintaan perbaikan rumah atau home improvement pada tahun ini disebabkan oleh pemilik rumah punya kebutuhan fungsi hunian yang berbeda-beda. Pandemi Covid-19 secara global lalu telah mengubah kehidupan dan telah memicu tren yang berbeda dalam perbaikan rumah serta renovasi, khususnya jelang Idulfitri ini.

Terdapat sejumlah faktor yang mendorong tren tersebut, di antaranya adalah perubahan gaya hidup, kemajuan teknologi rumah pintar, hingga pengaruh gerakan melakukan sendiri alias do it yourself (DIY).

Perubahan pola kerja dari rumah atau work from home (WFH) maupun flexible working mengakibatkan meningkatnya kebutuhan terhadap ruang kerja yang efisien dan nyaman di dalam rumah. Selain itu, kebutuhan akan ruang belajar bagi anak-anak yang sekolah di rumah (homeschooling) juga meningkat.

Area rekreasi guna menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan waktu santai pun semakin menjadi prioritas. Perubahan gaya hidup itulah yang mendorong banyak orang untuk memutuskan merenovasi rumah mereka supaya sesuai dengan kebutuhan fungsional serta estetika yang diinginkan.

Baca Juga: Segera Hadir di Kota Surabaya, Realme Experience Store 3.5 Pertama di Indonesia

Co-Chief Executive Officer (CEO) dan Co-Founder Gravel Georgi Ferdwindra Putra menyampaikan bahwa kebutuhan fungsi yang cenderung lebih spesifik, seperti ruang kerja, ruang belajar, area rekreasi, tidak jarang membutuhkan perombakan. Banyak yang mulai mengatur ulang tata letak rumah mereka, bahkan merenovasi guna memenuhi kebutuhan tersebut.

"Enggak cuma itu saja, berkat kemajuan teknologi rumah pintar dan kesadaran akan keberlanjutan juga turut mempengaruhi konsumen dalam proses renovasi rumah. Teknologi rumah pintar menawarkan kenyamanan sekaligus mendukung efisiensi energi dan pengelolaan sumber daya," ujar Georgi dalam keterangan tertulisnya kami kutip, Jumat (29/3/2024).

Inovasi-inovasi, lanjutnya, seperti lampu yang bisa dikendalikan secara otomatis atau perangkat pengatur suhu ruangan yang cerdas jadi daya tarik buat mereka yang ingin memperbaiki rumah mereka dengan teknologi yang kekinian. Ditambah lagi, kesadaran lingkungan pun mendorong banyak orang mencari bahan bangunan ramah lingkungan serta solusi yang dapat mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas renovasi mereka.

Baca Juga: Shopee Jadi Platform Favorit untuk Belanja Selama Ramadan

Ada satu lagi tren yang muncul pada Hari Raya Lebaran tahun ini yakni home improvement DIY yang sedang ramai diperbicangkan di media sosial. Hal ini lantas memicu semangat masyarakat untuk menjajal hal-hal baru dan menciptakan estetika yang mereka lihat secara online dalam ruangan mereka sendiri.

"Mulai dari proyek kecil seperti menata ulang pada ruangan sampai renovasi besar-besar seperti pembangunan ulang ruang tamu," ujar dia.

Sedangkan menurut Co-founder dan Co-CEO Gravel, inspirasi DIY lewat platform-platform seperti TikTok, Youtube, Instagram, dan Pinterest, memang sangat menarik. Terbukti, semakin banyak konsumen aplikasi Gravel yang melakukan renovasi yang terinspirasi dari tren DIY itu.

"Kami di Gravel selalu siap membantu mewujudkan (untuk) menghidupkan inspirasi mereka di setiap hunian," terangnya.

Baca Juga: Blitz Dapat Investasi Puluhan Miliar, Bakal Ekspansi ke 40 Wilayah di Indonesia

Dengan adanya tiga tren tersebut membuktikan bahwa masyarakat semakin sadar pentingnya menciptakan lingkungan rumah yang nyaman, efisien, dan sesuai dengan gaya hidup mereka.

Renovasi rumah enggak lagi sekadar tentang memperbaiki, namun juga tentang menciptakan ruang yang mencerminkan kepribadian dan kebutuhan individu, sekaligus mengikuti perkembangan teknologi dan tren sosial yang terus berubah-ubah.

Gravel merupakan perusahaan startup konstruksi. Berawal dari aplikasi cari tukang, kini Gravel telah berkembang sebagai aplikasi solusi bangunan dalam genggaman.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI