Permudah Nasabah Raih Pembiayaan, Pegadaian Menggandeng Fairbanc

logo Fairbanc (Sumber: Fairbanc)

PT Pegadaian menjalin kerjasama dengan Fairbanc (PT Fairbanc Technologies Indonesia), startup yang menyediakan platform bertenaga kecerdasan buatan (AI).

Teknologi yang disediakan itu, akan memberikan rekomendasi pengguna layanan ERP (Enterprise Resource Planning) Fairbanc untuk menggunakan produk Pinjaman Modal Produktif (Invoice Financing) Pegadaian.

Kerja sama mencakup tentang penggunaan jasa layanan ERP platform Digital Fairbanc untuk rekomendasi sebagai calon nasabah Produk Pinjaman Modal Produktif yang dilakukan.

Chief of Transformation Office PT Pegadaian, Mulyono, mengatakan bahwa kerjasama ini merupakan bentuk transformasi Pegadaian pada sektor digital lending, yakni produk pendanaan bagi pelaku usaha kecil dan menengah dengan jaminan surat tagihan (invoice).

Baca Juga: Baterai Alumunium Udara untuk Motor Listrik, Masa Pakainya Diklaim Hingga 140 Jam

Baca Juga: Spotify Hadirkan Langganan Khusus Buku Audio, Segini Tarifnya

"Melalui kerjasama ini, kami berharap membantu mendapatkan nasabah yang terpercaya untuk meminimalisir terjadinya gagal bayar. Selain itu, kolaborasi ini akan mengubah tantangan menjadi peluang untuk mewujudkan visi bersama, yaitu mendukung inklusi keuangan di Indonesia," jelas Mulyono, dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (6/3/2024).

Pada praktiknya, Fairbanc akan turut melakukan monitoring pinjaman dan transaksi nasabah, sehingga memungkinkan transaksi nasabah yang telah direkomendasikan dapat berjalan dengan lancar.

Pendiri dan CEO Fairbanc, Mir Haque, menyatakan bahwa perusahaan menyambut baik kerja sama ini, dengan harapan dapat membentuk ekosistem di mana para pelaku usaha bisa mendapatkan kredit dengan mudah dan nyaman, untuk pembelian produk retail bernilai tinggi

Baca Juga: Nothing Phone 2A Resmi Dirilis, Peningkatan Kapasitas Baterai Jadi 5000mAh

Dengan pemberian kredit yang mudah dan nyaman bagi para pelaku usaha, untuk mendukung pengembangan usahanya, maka akan turut membantu mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia menjadi lebih unggul dan berdaya saing.

Baca Juga: ASUS Mengumumkan ExpertBook B3 Flip yang Diperbarui, Pakai Chip Intel Core 7

Fairbanc, sebelumnya telah menyatakan akan memperluas akses pinjaman bagi peritel berskala kecil di Indonesia, yang sebagian besar kesulitan mendapatkan modal kerja.

Menurut perkiraan Bank Dunia, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia memiliki kebutuhan pinjaman senilai US$166 miliar yang belum terpenuhi. Untuk itu, Fairbanc bermitra dengan kalangan perusahaan Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) berskala besar, guna menawarkan opsi pascabayar (pay-later).

Opsi ini tersedia lewat penentuan skor kredit yang didukung kecerdasan buatan (AI), agar keputusan pemberian pinjaman mikro dilakukan secara instan.

Pinjaman tersebut sangat bermanfaat, bagi kalangan peritel yang belum terjangkau layanan perbankan atau kurang memanfaatkan layanan perbankan. Berkat pinjaman ini, kalangan peritel mikro bisa menambah pendapatannya dengan persediaan barang yang lebih banyak.

Menurut Mir Haque, dibandingkan sejumlah penyedia teknologi finansial (fintech) lainnya, Fairbanc lebih unggul sebab terintegrasi dengan jaringan gerai merek konsumer yang tersebar luas.

Dengan demikian, Fairbanc dapat menawarkan opsi pinjaman ‘Buy Now Pay Later’ kepada puluhan ribu peritel, tanpa memakai aplikasi kredit atau ponsel pintar. Setelah terintegrasi dengan aplikasi distribusi produk milik sejumlah merek, Fairbanc bisa mengakses sejarah pemesanan dan pembayaran gerai-gerai tersebut.

Baca Juga: Samsung Knox Vault Baru Tersedia untuk Galaxy Z Series dan Galaxy S Series

Lewat integrasi ini, Fairbanc memanfaatkan ilmu data dan machine learning dalam penyaluran pinjaman, dan meningkatkan penjualan gerai-gerai sekaligus mencegah kasus gagal bayar serta menghemat biaya operasional.

Sejak terbentuk pada 2019, Fairbanc telah bermitra dengan kalangan perusahaan FMCG berskala besar, termasuk Unilever, L’Oréal, dan Danone. Fairbanc membantu UMKM meningkatkan omzetnya hingga lebih dari 35%, dan menjaga tingkat kredit macet hingga mendekati nol.

Memiliki hampir 60.000 peritel dalam jaringannya, Fairbanc memakai investasi baru ini guna memperluas mitra-mitra distributor, serta memperkuat tim penjualan dan teknologinya.

Fairbanc juga mengembangkan sistem rekomendasi produk dengan fitur-fitur baru, termasuk notifikasi yang membantu peritel merencanakan persediaan barang, demi mengantisipasi kondisi cuaca sebagai aspek berisiko tinggi di Indonesia.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI