Freemie: Mi Bebas Gluten dengan Kandungan Tempe Asli

Produk Freemie. (Sumber: istimewa)

Techverse.asia - PT Lokal Komoditi Indonesia memperkenalkan produk Freemie, mi bebas gluten dengan fortifikasi protein tempe. Usaha rintisan (startup) ini termasuk salah satu penerima pendanaan Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) Startup dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Perwakilan PT Lokal Komoditi Indonesia Muhammad Ali Shodiqi mengungkapkan, produk Freemie ini bermula dari keprihatinan atas terbatasnya opsi pilihan pangan yang sehat di Indonesia, utamanya masyarakat dengan intoleransi gluten.

"Kami memakai 100 persen tepung lokal tanpa terigu. Lalu kami tambahkan tempe untuk memperkaya protein dan serat pada mi tersebut," kata Ali lewat keterangan resminya kami kutip, Rabu (5/11/2025).

Baca Juga: AutoInsight Jadi Salah Satu Juara di Event Pertamuda Seed and Scale 2025

Dia menerangkan, ide awal membuat Freemie tersebut muncul sejak masa kuliah, saat dia bersama timnya mencoba menjual produk gluten free dalam skala kecil. Melihat peluang market yang besar tapi belum tergarap, mereka lantas mulai mengembangkan produk yang lebih matang.

"Kami awalnya sudah menjual produk gluten free saat masih kuliah. Namun, saat itu masih terbatas. Setelah tahu ada kesempatan, kami kembali mengembangkan konsepnya menjadi lebih serius," katanya.

Pada 2023, timnya mendapat dukungan pendanaan dari instansi lain, lalu berlanjut kolaborasi bersama BRIN lewat skema RIIM Startup, utamanya dalam tahap hilirisasi produk hasil riset. Formulasi dan teknologinya dari Pusat Riset Teknologi Tepat Guna BRIN.

"Kami menggunakan hasil riset tersebut untuk proses hilirisasi dan produksi," katanya.

Baca Juga: Riset Mekari x Litbang Kompas: Perangkat Lunak Berbasis Cloud Punya Dampak Positif untuk Korporasi

Dia mengklaim, keunggulan utama Freemie ialah cocok dikonsumsi untuk orang yang alergi terhadap gluten atau tepung terigu. Selain itu, jika dibandingkan dengan mi sehat lainnya, Freemie memiliki kandungan serat serta protein yang lebih tinggi. Produk ini mengusung filosofi sederhana yang menjadi nama mereknya.

"Sesuai dengan namanya, Freemie ingin orang merasa bebas (feel free) saat makan mi. Mereka enggak perlu khawatir makan mi lagi karena bebas gluten dan tanpa pengawet, pengenyal, dan penggorengan (3P), jadi sangat aman untuk dikonsumsi," imbuhnya.

Salah satu keunikan Freemie yaitu pemakaian tempe asli sebagai sumber protein nabati utamanya. Tempe yang pada umumnya dikenal sebagai lauk khas Indonesia itu diolah menjadi bahan adonan mi tanpa meninggalkan rasa khasnya.

Baca Juga: Flourish Ventures Terbitkan Hasil Riset Peran Warung dalam Ekonomi Digital Indonesia

Tempenya tidak berbentuk potongan, namun dicampur dalam adonan mi. Dia mau mengangkat bahan pangan lokal serta tempe menjadi pilihan yang tepat sebab kaya akan protein dan serat. Teksturnya sendiri, mi ini lebih mirip dengan pasta al dente, sedangkan dari segi rasa dan bumbunya, agak mendekati mi goreng yang umum dikenal.

Dalam pengembangan teknologi maupun produksinya, PT Lokal Komoditi Indonesia memanfaatkan hasil riset dan pendampingan dari Pusat Riset Teknologi Tepat Guna BRIN lewat mekanisme lisensi. Lantas, proses penelitian dan pengembangannya, termasuk uji formulasi dikerjakan bersama tim BRIN.

"Hasil produksi sampling dari kami, sedangkan hasil uji laboratoriumnya dari BRIN," ujarnya.

Walau tergolong sebagai produk mi baru, merek tersebut sudah dijual di berbagai kanal luring maupun daring. Freemie bisa didapatkan di marketplace seperti Tokopedia atau Shopee, juga di sejumlah toko organik yang ada di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Baca Juga: Startup Kesehatan Perempuan Uma Women Dapat Tambahan Modal dari Init-6 Ventures

"Kami juga memasok Freemie ke restoran-restoran dan katering sehat," ungkapnya.

Harga Freemie dibanderol mulai dari Rp15.000 untuk versi lengkap dengan bumbu, dan Rp17.000 untuk kemasan tanpa bumbu isi dua porsi. Selain produk berbasis tempe, startup ini tengah menyiapkan varian baru, yakni mi sayur berbahan campuran bayam dan kelor.

"Produk ini masih dalam tahap riset dan rencananya akan kami luncurkan tahun depan," katanya.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI